Rabu, 07 Agustus 2024

Home » » Seni Perang Sun Tzu Relevansinya dimasa Kini

Seni Perang Sun Tzu Relevansinya dimasa Kini

Seni Perang Sun Tzu Relevansinya dimasa Kini
“Tampil lemah saat kau kuat, dan kuat saat kau lemah.” — Sun Tzu, Seni Perang


Mafaza Online | Ditulis dengan cermat dengan mengambil sudut pandang lama tentang topik yang kontroversial seperti perang. 


Ditulis untuk menyoroti implikasi multidimensi dari topik utamanya. 

Silakan Klik:

۞Gerakan Wakaf al Quran۞

Hanya dengan Rp 50.000 Anda sudah ikut berdakwah

Baca Juga 

-------------------------------------------------------------------------------


Magelang Tempo Doeloe Sukses Ajak Warga Magelang Bernostalgia


Tren Hemodialisa di Kalangan Anak Muda Meningkat, Ini Penyebabnya


PBNU Minta Organisasi RAHIM Copot Logo NU


Enam Pertanyaan Rabiah Al Adawiyah yang Membuat Tiga Pria yang Melamarnya Mundur Teratur


The Art of War adalah buku yang ditujukan untuk semua tingkat pembaca. terlepas dari apakah mereka pemula, tingkat menengah, atau kutu buku tingkat lanjut dan rakus bacaan.


Buku ini dikenal sebagai karya klasik abadi tentang budaya dan sejarah Asia Timur. Tetapi tidak salah jika dikatakan bahwa 

buku ini merupakan karya klasik yang sarat dengan hikmah, nasihat, dan pemikiran tingkat tinggi.  


Buku ini pasti akan membuat pembaca merenungkan perkataan dan bertanya-tanya tentang kebijaksanaan tak terbatas yang dimiliki orang-orang kuno di masa ketika teknologi belum berkembang pesat.


Ini adalah teks Cina kuno yang lebih tepat disebut sebagai risalah yang ditulis oleh Sun Tzu, seorang filsuf pejuang abad ke-6. 


Ahli sejarah tradisional, sepakat  bahwa Sun Tzu hidup antara tahun 544-496 SM, sepertinya, nama kelahirannya adalah Sun Wu.


Tema buku ini, seperti yang tersirat dalam judulnya, adalah tentang filosofi di balik perlawanan terhadap musuh dan politik peperangan.


Tentu termasuk didalamnya strategi yang akan menghasilkan intervensi militer yang berhasil tanpa perlu buang-buang energi. 


Hal ini banyak berkaitan dengan cara ilmiah dalam menyampaikan gagasan yang membuat teks ini tidak hanya informatif tetapi juga menarik.


Gagasan buku ini dimaksudkan untuk melampaui tujuan literalnya, yaitu merencanakan dan menyebarkan strategi pertempuran, dan juga mencakup sisi filosofis kehidupan dan pertempuran yang harus dihadapi setiap individu. 


Gagasan tentang berperang melawan kegelapan hidup inilah yang memungkinkan kita mengatasi kesulitan-kesulitan ini dan muncul sebagai PEMENANG!


Buku ini juga berfungsi untuk menangkal mentalitas pecundang dan menanamkan nilai perjuangan melawan segala rintangan, tidak peduli seberapa suram situasi dan keadaannya.


“Biarkan rencanamu gelap dan tak tertembus seperti malam, dan saat kau bergerak, jatuh seperti petir.” — Sun Tzu, Seni Perang


Dengan pandangan positif inilah, berjuang demi hidup menjadi sebuah seni  dan Sun Tzu membantu pembaca menguasai melalui mutiara pepatah-pepatahnya. 


Ini adalah taktik yang lebih logis dan metode strategis yang akan membantu meningkatkan pemahaman pembaca tentang situasi di balik layar perang. 


Buku ini telah dibaca secara mendalam dan luas sehingga hampir semua pemimpin dunia mengenalnya. Mereka telah banyak mengambil pelajaran dari kata-kata bijak Sun Tzu.


Semoga para pembaca bisa menafsirkan dan mengambil manfaat maksimal dari apa yang disampaikan oleh Sun Tzu.


“Kemenangan terbesar adalah kemenangan yang tidak memerlukan pertempuran.” — Sun Tzu, Seni Perang


Meskipun bertarung dengan energi dan rencana taktis yang baik itu penting, penekanan teksnya adalah pada penyusunan rencana yang tepat yang rasional, terorganisasi, sistematis, dan membutuhkan lebih sedikit pemikiran spontan dari pihak prajurit di medan perang.


Konsepnya adalah bahwa hal ini mengurangi risiko terjadinya hal yang tidak direncanakan saat perang dan mentransfer kendali penuh kepada prajurit tanpa membiarkan musuh atau lawan melihat seberapa siap pasukannya.


Teks ini mencakup hampir semua aspek perang dan khususnya berbagai area di zona perang. 


Ini termasuk pentingnya penempatan tentara dan prajurit sebagai bagian dari strategi militer untuk mengelabui mata-mata dan prajurit musuh yang menyamar, perilaku yang diharapkan dari prajurit, 

dan tindakan balasan terhadap pasukan 


untuk memiliki strategi dinamis yang sangat jitu yang akan mengarah pada kemenangan yang pasti.


Akan tetapi, teks tersebut tidak hanya terbatas pada aspek fisik perang, tetapi juga membahas secara mendalam psikologi perang dan menjadi seorang pejuang. 


SunTzu juga membahas berbagai subjek seperti perlunya dan bagaimana diplomasi 

harus dilakukan dengan memastikan terjalinnya hubungan yang baik dengan negara lain.


Inti dari teks ini sebenarnya bukanlah untuk berperang dengan negara lain, tetapi untuk menghentikan situasi tersebut sejak awal dan memastikan bahwa perang dapat dihindari melalui perundingan dan negosiasi damai. 


Singkat, jelas, dan epigramatik, ajaran teks ini tetap sangat penting, relevan, dan dapat diterima oleh pembaca masa kini.


Buku ini  memiliki kepadatan pemikiran yang tinggi dan membutuhkan perhatian dan dedikasi dua kali lebih banyak untuk mengartikan hikmah di balik pemikiran tersebut.


Sebelumnya :

Jangan Sekali-kali Berbuat Zalim!

VIDEO 👇


Silakan klik:



Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Mafaza Online: Seni Perang Sun Tzu Relevansinya dimasa Kini . All Rights Reserved