Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf meminta untuk mencopot logo lembaga NU yang telah dicatut di situs resminya tersebutKetua PBNU Yahya Cholil Staquf
Mafaza Online | Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyentil organisasi bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM) yang juga mencantumkan logo dari lembaga NU.
Hanya dengan Rp 50.000 Anda sudah ikut berdakwah
Baca Juga
-------------------------------------------------------------------------------
Ketika Ibnu Taimiyah Sepakat dengan Tasawuf Abdul Qadir al Jailani
Enam Pertanyaan Rabiah Al Adawiyah yang Membuat Tiga Pria yang Melamarnya Mundur Teratur
Tiga Syarat Menjadi Umat Terbaik
GREBEG GETHUK Meriahkan Hari Jadi Kota Magelang
RAHIM disinggung terkait dengan lima warga NU atau Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog baru-baru ini.
Yahya pun meminta maaf kepada masyarakat luas atas tindakan lima warga NU itu, dan menegaskan tak terkait dengan lembaga PBNU maupun di bawahnya.
Sementara untuk RAHIM, Yahya meminta untuk mencopot logo lembaga NU yang telah dicatut di situs resminya tersebut.
"Nah, ada satu hal. Baru saja kami menerima info bahwa ada satu lembaga atau organisasi bernama RAHIM yang buat website rahim.or.id. Di dalam web mencantumkan seolah-olah bagian dari jaringan organisasi ini adalah LBM NU, bahkan mencantumkan logo LBM NU," ujar Yahya dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7) siang.
Yahya mengatakan pihaknya pun telah mengklarifikasi hal tersebut ke LBM NU dan ternyata tidak ada kerja sama dengan RAHIM tersebut. Setelah dirunut lagi, kata dia, ternyata terkait dengan LBM NU DKI yang berada di bawah PWNU DKI.
“Saya minta ketua PWNU DKI klarifikasi ini maksudnya apa. Dan kami minta organisasi bersangkutan (RAHIM) untuk men-take down ini," kata dia.
Sebelumnya, foto-foto yang memperlihatkan lima orang Nahdliyin bertemu dengan Herzog beredar di media sosial dan menuai kecaman. Kelima orang itu di antaranya Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania. Belum jelas kapan pertemuan tersebut terjadi.
Belakangan di media sosial mereka dikaitkan dengan organisasi yang menamakan diri sebagai Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian atau RAHIM.
Sebelumnya :
INI Alasan Menag Ucap Salam 6 Agama di Depan Imam Besar Al Azhar
Posting Komentar