Jumat, 17 Mei 2024

Home » » Tiga Syarat Menjadi Umat Terbaik

Tiga Syarat Menjadi Umat Terbaik

RINDU KAMI YA RASUL Rasulullah Rindu dengan Umatnya


وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ 

“Hendaklah ada di antara kamu (atau setiap orang di antara kamu) menjadi bagian dari sekelompok umat yang mengajak pada kebajikan, menyuruh pada yang makruf, dan melarang yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” | (QS Aali Imran [03] : 104)

Mafaza Online | Dalam sebuah riwayat dikisahkan, ketika itu baginda Rasul Muhammad sedang berkumpul duduk bersama sahabat-sahabatnya, diantara para sahabat ada Abu Bakar, Umar, Usman, Ali dan lainnya. 


Lalu Rasulullah bertanya kepada para sahabat, “Wahai sahabatku! Tahukah kalian siapakah hamba Allah yang paling mulia disisi Allah?


sahabat pun terdiam. Lalu ada salah seorang sahabat berkata, “Para malaikat ya Rasulullah!” kemudian Nabi Muhammad bekata,


“Ya, para malaikat itu mulia, mereka dekat dengan Allah mereka senantiasa bertasbih, berzikir, beribadah kepada Allah, tentulah mereka mulia. Namun bukan itu yang Aku maksud.”


Lalu para sahabat kembali terdiam.Kemudian salah seorang sahabat kembali menjawab,


“Ya Rasulullah, tentu lah para Nabi, mereka itu yang paling mulia.”


Nabi Muhammad tersenyum, Baginda Nabi berkata, “Ya, para nabi itu mulia, mereka itu adalah utusan Alloh di muka bumi ini, mana mungkin mereka tidak mulia, tentulah mereka mulia, akan tetapi ada lagi yang mulia.”


Para sahabat kembali terdiam, bertanya-tanya siapa lagi orang yang mulia itu, hingga kemudian salah seorang sahabat berkata.


“Ya Rasulullah! apakah kami para sahabatmu Wahai Rasulullah, apakah kami yang mulia itu?”


Kemudian Baginda Rasul   memandang wajah sahabatnya satu persatu, Rasulullah  tersenyum. Baginda Rasul berkata, “Tentulah kalian mulia, kalian dekat denganku, kalian membantu perjuanganku, bagaimana mungkin kalian tidak mulia, tentulah kalian mulia”.


Para sahabat terdiam semua, mereka tak mampu berkata apa-apa lagi.


Lalu baginda Nabi Muhammad merundukkan wajahnya, kemudian baginda Rasul menangis di hadapan para sahabat-sahabatnya. Lalu para sahabat bertanya,


“Mengapa Engkau menangis wahai Rasulullah?"


kemudian Rasulullah mengangkat wajahnya, terlihat jelas air mata nya berlinang membasahi pipi dan janggutnya. Baginda Nabi berkata, “Wahai saudaraku, sahabatku! Tahukah kalian siapa yang mulia itu?


Mereka adalah manusia-manusia, mereka akan lahir jauh setelah wafatku nanti, mereka begitu mencintai Allah dan Rasul-Nya, Dan tahukah kalian?


Mereka tak pernah memandangku,… Mereka tak pernah melihat wajahku,… Mereka tidak hidup denganku seperti kalian, … Tetapi mereka begitu rindu kepadaKu,…


Dan saksikanlah wahai sahabatku semuanya, Aku pun rindu kepada mereka, mereka yang mulia itu, mereka adalah umatku.”


Baginda Nabi Muhammad meneteskan air matanya, para sahabat pun ikut menangis.



Pembaca budiman, sekilas hadis ini bertentangan dengan hadits lain yang berbunyi:


خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ


“Sebaik-baik manusia adalah masaku (yaitu para sahabat).”


Namun di waktu yang lain 


Beliau bersabda:


أُمَّتِيْ كَالْمَطَرِ لَا يُدْرَى أَوَّلُهَا خَيْرٌ أَمْ آخِرُهَا


“Umatku laksana hujan, tidak diketahui yang baik itu awalnya ataukah akhirnya.”

Silakan Klik:

۞Gerakan Wakaf al Quran۞

Hanya dengan Rp 50.000 Anda sudah ikut berdakwah

Baca Juga 

-------------------------------------------------------------------------------


SUJUD Pengertian dan Manfaatnya


Istimewanya Sujud, Menjadi Tetes Hidayah Pemuda Jerman


GUS BAHA Dosamu Bisa Terlihat Dari Wajahmu


Menyucikan Jiwa, Langkah Awal Mengurai Krisis


Seni Menegur Kesalahan Pasangan tanpa Membuatnya Marah


Tiga Syarat Menjadi Umat Terbaik Menurut Surat Ali Imran


Dalam surat Ali Imran ayat 110, Allah menjelaskan ada tiga syarat untuk menjadi umat terbaik. Adapun bunyi ayat tersebut :


كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ


“Kamu adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah.”


ayat ini sangat jelas menjadi penafsiran dari ayat yang berbicara tentang umat Islam sebagai ummatan wasathan. 


Tiga syarat utama itu adalah amar makruf, nahi munkar, dan beriman kepada Allah SWT. 


Sayyidina Umar bin Khattab RA sebagaimana diriwayatkan Ibnu Jarir at-Thabari mengatakan 


“Siapa yang ingin meraih keistimewaan ini, hendaklah dia memenuhi syarat yang ditetapkan Allah itu.” 


Ayat di atas diperkuat surat Ali  Imran ayat 104:


وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ 


“Hendaklah ada di antara kamu (atau setiap orang di antara kamu) menjadi bagian dari sekelompok umat yang mengajak pada kebajikan, menyuruh pada yang makruf, dan melarang yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”


Ayat 104 secara tegas pula memerintahkan umat Islam agar mengajak kebajikan, memerintah yang makruf dan melarang yang mungkar. 


Dua syarat tersebut sama dengan yang disebutkan dalam ayat 110 sedangkan syarat ketiga penempatannya berbeda. Namun, kandungannya serupa.


Kalimat yad'ụna ilal khayr pada ayat 104 sejalan dengan tu`minụna billāh pada ayat 110. Keduanya mengandung keimanan yang dibuktikan pengamalan menyangkut nilai-nilai ilahi.


Dari kedua ayat tersebut terlihat ummatan wasathan ditandai dengan ajakan kebaikan karena tidak dapat disangkal pengetahuan yang dimiliki seseorang, bahkan kemampuannya mengamalkan sesuatu dapat hilang. 


Ini jika tidak ada yang mengingatkannya atau tidak diulangi pengerjaannya.Di sisi lain, pengetahuan dan pengamalan saling erat berkaitan. 


Pengetahuan mendorong pada pengamalan dan peningkatan kualitas amal sedangkan pengamalan yang terlihat dalam kenyataan kehidupan merupakan guru.


Oleh karena itu, masyarakat perlu selalu diingatkan dan diberi keteladanan. Ini yang menjadi dakwah Islamiyah. 


Dari sini lahir tuntunan ayat dan terlihat keterkaitannya dengan kedudukan umat Islam sebagai sebaik-baik umat sekaligus ummatan wasathan.


Jika tidak semua anggota masyarakat dapat melaksanakan fungsi dakwah, paling tidak harus ada sekelompok yang tampil memberi bimbingan sekaligus memberi teladan yang nasihatnya didengar dan pengamalannya diikuti. 


Itu pun harus berlangsung secara terus-menerus tanpa bosan dan lelah. Semoga Allah menjadikan kita dari golongan ini, Amin.  


Sebelumnya :

Rudi Hartono : Saya Ingin Satu Angka Lagi


Video


Silakan klik:



#motivasi #tarbiyah #kajian

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Mafaza Online: Tiga Syarat Menjadi Umat Terbaik . All Rights Reserved