Urgensi Rabithah |
Mafaza Online | Saat ini sering terjadi ada orang yang menanyakan apa dalilnya ketika dijumpai suatu amal atau perkara yang tidak dilakukan oleh Rasulullah ﷺ .
Termasuk dalam hal ini Rabithah (الرابطة) yang dalam kajian tasawuf / tarekat menunjukkan hubungan atau ikatan karena mahabbah kepada Allah SWT.
Tidak ada dalil spesifik berkenaan dengan Rabithah. Secara umum Allah hanya memerintahkan untuk mencari wasilah dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya.
Silakan Klik:
Hanya dengan Rp 50.000 Anda sudah ikut berdakwah
Baca Juga
-------------------------------------------------------------------------------
Enam Pertanyaan Rabiah Al Adawiyah yang Membuat Tiga Pria yang Melamarnya Mundur Teratur
Tiga Syarat Menjadi Umat Terbaik
GREBEG GETHUK Meriahkan Hari Jadi Kota Magelang
Rudi Hartono : Saya Ingin Satu Angka Lagi
Lima Favorit Tempat Tinggal Jin
Firman-Nya:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung." (Q.S. Al Maidah: 35)
Perintah wabtaghu (وابتغوا) menunjukkan dalil yang umum.
Perintah ini menunjukkan tidak ada media wasilah yang spesifik, dan bersifat umum. Karena belum ada, maka orang beriman disuruh mencarinya dan Nabi ﷺ sendiri tidak memberikan bentuk yang rinci.
Jadi orang-orang yang mencari wasilah dituntut untuk berinovasi dan berkreasi sebagaimana adanya kampus, lembaga pendidikan, bank, asuransi, rumah sakit, dsb.
Keberadaan lembaga-lembaga semacam itu tentu belum ada di zaman dulu. Maka hal-hal yang baru bisa menjadi wasail.
Sarana, dalam rangka menjalankan perintah Allah lainnya seperti menuntut ilmu, ibadah, bekerja, dll.
Rabithah (membayangkan seorang Mursyid) adalah sarana menuju kekhusyu'an dalam berdzikir.
Karena diyakini bahwa Mursyid yang dibayangkannya itu adalah orang yang dekat kepada Allah. Dengan membayangkannya akan meraih kedekatan pula kepada-Nya.
Hal itu sudah menjadi bagian fitrah manusia dan digariskan oleh petunjuk Nabi ﷺ agar dekat kepada orang-orang yang dekat kepada-Nya.
Di zaman Nabi ﷺ sudah ada rabithah, karena para Sahabat Ra merasakan terbayang-bayang oleh sosok Beliau ﷺ.
Apa yang dialami Abu Bakar ash Shiddiq sehingga bayangan sosok Nabi ﷺ terbawa-bawa ke manapun, hal itu disebabkan karena dorongan rasa cinta (Al Hubb fillah).
Bukankah orang-orang yang cinta akan membayangkan sosok yang dicintainya. Itulah rabithah dalam perspektif Tasawuf.
Rabithah bukanlah wilayah ibadah, tapi hanya sebatas media. Adapun media bisa berkembang di setiap masa.
Logikanya, jika ada yang menanyakan apa dalil khusus (rinci) tentang rabithah, maka sama halnya dengan menanyakan apa dalil khusus tentang dibangunnya Pesantren, Sekolah hinga Universitas?
Jadi, cukuplah permasalahan rabithah dijawab dengan dalil-dalil yang bersifat umum. | MK Idrisiyyah
Sebelumnya :
Video 👇
#rabithah #tarekat #kajian
Posting Komentar