Selasa, 23 Mei 2023

Home » » LAGI VIRAL Soto Djadoel H Yanto Jombang Ciputat

LAGI VIRAL Soto Djadoel H Yanto Jombang Ciputat

LAGI VIRAL Soto Djadoel H Yanto Jombang Ciputat 

 
Di antara warung soto betawi, Soto Djadoel H. Yanto banyak didatangi pembeli. Rasanya nikmat, harga makanannya pun ramah di kantong.


Mafaza-Online | Hidangan berkuah merupakan penganan yang cocok disantap kapan pun dan di mana pun. 


Salah satu makanan berkuah yang paling banyak diminati adalah soto. Jenis soto pun beragam dan tiap daerah punya keunikan soto sendiri. 


Nah, kalau di sekitaran Jabodetabek, tentu saja, soto betawi jadi varian yang paling banyak dijual. Coba kita tengok kedai Soto Djadoel H. Yanto   di Jombang, Tangerang Selatan, rame didatangi orang.


Di kedai ini, Anda bisa temukan menu gragot, soto daging, soto kaki, soto mie, hingga tengkleng. Jika ingin mencicipinya, sebaiknya Anda tidak datang kesiangan.


Saat jam makan siang, kedai ini selalu penuh. Orang bisa antri sampai 1 jam untuk menanti giliran duduk dan memesan. 


Baca Juga:

Delapan Khidmah Professional


GPL alias Gak Pake Lama, pesanan pun datang dengan asap mengepul. Kuah kental berisi irisan kaki sapi, kentang, tomat, daun bawang, dan kuah susu kental sangat mengundang selera.


Rasa kuahnya gurih. Ternyata ini rahasianya H. Yanto menggunakan susu bubuk sebagai ganti santan dan menambahkan minyak samin untuk memperkuat rasa. 


Kaki sapinya tidak meninggalkan aroma amis dan terasa lumer di mulut. Aha pas sekali dipadu dengan nasi hangat, untuk sarapan kesiangan. 


H. Yanto bilang, dia selalu memilih kaki sapi impor dari Australia. Bagian kaki itu harus dimasak selama 6 jam penuh, untuk menghasilkan cita rasa yang menggoyang lidah.  


Dalam satu porsi, irisan kaki sapi serta isian kentang dan tomatnya terbilang banyak. Bahkan nasi sudah habis, sedangkan isian soto kaki susu ini masih cukup banyak.


Baca Juga:

Review Film: Buya Hamka


Selain soto kaki susu, H. Yanto juga punya menu tengkleng. Biasanya tengkleng pakai daging kambing,  H. Yanto bikin racikan ini dari daging sapi. Bumbunya gurih dan pas sekali. 


Daging yang menempel di tulang dalam mangkuk tengkleng mudah lepas, sehingga tidak butuh upaya keras untuk menikmatinya. Apalagi ditambah irisan tomat dan potongan daun bawang. Mantabs. 


Kalau enggan makan nasi, ada pilihan Soto Mie Djadoel. Disajikan dengan mi kuning, bihun dan layaknya soto mi biasa. Yang membedakan justru siraman kuah bening yang maknyus di mulut.


H. Yanto mengungkapkan proses memasak yang lama serta bumbu racikan pada kuah membuat hidangannya berbeda.  Ia mengaku tak perlu memakai micin atau penguat rasa, cukup dengan sumsum sapi.


Yang paling bikin hati plong adalah ketika membayar, rupanya dengan pesanan begitu banyak ditambah nasi dan air mineral, cukup keluarkan uang Rp 100.000 saja.


Rupanya harga Soto Djadoel memang terkenal murah meriah. Seporsi soto kaki sapi dibanderol Rp 30.000, Tengkleng Rp 40.000 dan Soto mi Rp 20.000 seporsi.


Baca Juga:

SURAT AL MULK Pengantar Tidur Cahaya di Alam Kubur


Jika menurut sejarahnya, bisa jadi kita tak percaya kalau H. Yanto  tidak bisa memasak dan berdagang. Semua berubah saat ia dan ibunya menunaikan ibadah haji tahun 2004.


Kala itu sebagian jemaah haji yang didominasi lansia tidak kebagian makan. H. Yanto lantas  memasak nasi goreng, sayur asem, dan makanan lain untuk jemaah haji yang tidak kebagian makanan. 


"Ya, namanya saya tamu Allah SWT, saya minta apa saja insyaAllah dikasih. Waktu itu saya berdoa agar  bisa membuatkan makanan bagi jemaah haji ini," ungkapnya.


Pulang haji, tangan H. Yanto menjadi mudah mengolah bahan makanan dengan rasa yang enak. Kini saban hari, H. Yanto membutuhkan 20 kilogram daging sapi dan 100 kaki sapi yang ludes sebelum jam 17.00.


Nah, kedai H. Yanto yang buka dari jam 9 pagi sampai 17.00 ini hampir selalu ramai pengunjung. Untuk menghindari antrean, Anda bisa datang sekitar pukul 11 siang atau 15 sore. 


Soalnya, bila masuk jam makan siang maka seluruh meja dengan kapasitas 60 orang akan full. Imbasnya, pembeli harus menunggu antrian hingga 1 jam lamanya.


"Dulu malah bisa antre 2 jam hingga 3 jam, bukan karena kami lambat buat pesanan tetapi karena saking banyaknya yang datang. Alhamdulillahnya mereka masih mau nunggu," kenang H. Yanto. 


Soto Djadoel H. Yanto
Jl. Sulawesi VIII, Ciputat, Tangerang Selatan
Koordinat GPS: -6.182633,106.633709


Sebelumnya:

MafazaTV


Silakan klik:

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Mafaza Online: LAGI VIRAL Soto Djadoel H Yanto Jombang Ciputat . All Rights Reserved