Kamis, 01 September 2022

Home » » SYEKH AKBAR ABDUL FATTAH Gurunya Ulama Betawi

SYEKH AKBAR ABDUL FATTAH Gurunya Ulama Betawi

 

Syaikh Akbar Abdul Fattah

Jejak langkahnya menjadi jalan teladan bagi generasi pelanjut

Mafaza-Online | Nama Masjid di jalan Batu Tulis XIV Jakarta Pusat ini ini diambil dari pendirinya Syaikh Akbar Abdul Fattah. Orang pribumi lebih mengenal dengan sebutan Kiai Haji Abdul Fattah. Beliau kelahiran Cidahu Tasikmalaya pada 1884 M. 


Melihat dari beberapa literatur yang ada, jejak perjalanan hidup Syaikh Abdul Fattah cukup lama di wilayah Betawi. Bahkan hingga kini masih berdiri, Tarekat Idrisiyyah, lembaga yang  dibawanya sejak 1932 dari Makkah. 


Tarekat Idrisiyyah, sudah melahirkan Empat generasi kepemimpinan. Saat ini tampuk kepemimpinan dipegang Syaikh Akbar Muhammad Fathurahman, MAg. Makin berkembang dakwahnya, apalagi Syaikh Fathurahman menjadi narasumber utama Serambi Islami TVRI. 


Syaikh Fathurahman tak lain, adalah Guru Mursyid dari Almarhum KH Mundzir Tamam, Ketua MUI DKI.


Sebelum Syaikh Akbar Abdul Fattah ke Makkah, beliau sudah dikenal dengan sebutan Si Linggis. Seperti kita ketahui, Linggis adalah suatu alat yang terbuat dari batang besi yang kedua ujungnya memipih, dengan salah satunya melengkung. Bentuk pipih di salah satu ujungnya biasanya untuk membongkar dinding atau peti. 


Terdapat pula linggis yang melengkung di kedua ujungnya. Di ujung-ujungnya itu terdapat sela berbentuk huruf "V" yang sering digunakan untuk mencabut paku.


Julukan si Linggis itu, karena seringnya membongkar kitab-kitab, sehingga terbongkarlah maksud atau kandungan dalam kitab atau ayat-ayat Quran dan kalimat hadits itu. Si Linggis, karena jiwanya kritis dan tajam dalam menganalisa persoalan keagamaan. 


Gurunya pun KH Sudjai atau biasa dipanggil Mamak Kudang, tidak mampu menjawab sebuah tafsir ayat yang disodorkan kepadanya tentang Wali Mursyid. Seperti yang terdapat dalam Al Quran Surat Al Kahfi ayat 17. Dengan sebab itulah Syaikh Akbar Abdul Fattah berusaha mencari sosok Wali Mursyid hingga ke Timur Tengah.


Sekembalinya dari Timur Tengah, Syaikh Akbar Abdul Fattah yang merupakan Kakek dari Qori Nanang Qosim, ZA ini mendirikan banyak majelis Taklim di Betawi. Majelis Taklimnya yang paling terkenal adalah di Jl. Batu Tulis Jakarta Pusat. 


Di majelis Syaikh Akbar Abdul Fattah, Muallim Syafi’i Hadzami, mantan Ketua MUI DKI, pernah belajar kepada Beliau sebelum mendalami Ilmu Fiqih ke Habib Ali Bungur. Dahulu wilayah Juanda 3 ini dikenal dengan Gang Tibo. Menurut sejarawan Betawi Alwi Shihab, nama itu  karena banyak orang-orang Tasik berdagang roti keliling. 


Syaikh Akbar Abdul Fattah juga aktif berdakwah di Masjid Al Makmur, Tanah Abang. Beberapa saksi seperti Pengurus Masjidnya menyatakan hal tersebut. 


Di Masjid Al Hawi Condet Beliau juga sering mengisi pengajian yang dihadiri oleh ribuan jamaah yang memadati jalan hingga Cililitan. Di sana ada beberapa keturunan Beliau yang menjadi saksi sejarah. 


Selain itu hubungan Syaikh Akbar Abdul Fattah dengan keluarga Habib Ali Al Habsyi cukup dekat,  salah satu anaknya merupakan sahabat karib beliau. Karena kedekatan itulah beliau diangkat menjadi menantu Habib Ali Kwitang.


Selama penjajahan Jepang Syaikh Akbar Abdul Fattah pernah mendekam di penjara selama beberapa bulan. Hal itu karena dakwahnya yang dianggap konfrontatif. Pada zamannya lahir tentara Hizbullah yang terdiri dari santri dan jamaah beliau untuk menghadapi para penjajah. Kisah-kisah karamah dalam peperangan di masa Beliau banyak sekali. 


Beliau juga melahirkan banyak Ulama-ulama besar pada masanya, di antaranya KH Musa (Ketua Pengadilan Agama Tasikmalaya pertama), KH. Ahmad Syadzili (pesantren Riyadhul Jannah, Malang), Mamak Qudsi (Parung Ponteng), dan lainnya.


Hingga saat ini selain jamaah dan keturunannya, telah berdiri masjid-masjid dan pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia dengan nama Al Fattah, sebagai bentuk tabarruk dan mengenang jasa atas perjuangan Beliau. 


Dengan bentangan singkat riwayat perjalanan hidup Syaikh Akbar Abdul Fattah ini, sangat pantas nama Beliau diabadikan sebagai nama jalan di tempat kami. 


Agar nama harum beliau sebagai Ulama dan Pejuang selalu dikenang masyarakat di wilayah Kebon Kelapa, dan tak lenyap ditelan sejarah. Jejak langkahnya menjadi jalan teladan bagi generasi pelanjutnya. 


@MK_IDRISIYYAH | Batu Tulis, 23 Juni 2022 


Baca juga 👇

KH MUHYIDIN ISHAQ Ulama Harus Menjaga Muruah Bukan di Murah Murah


Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/mafaza_online  | Facebook : MafazaOnline | Twitter: @mafazanews

Silakan Klik

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda


#betawi #syaikhakbar #batutulis


Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Mafaza Online: SYEKH AKBAR ABDUL FATTAH Gurunya Ulama Betawi . All Rights Reserved