Jumat, 16 Agustus 2024

Home » » Gerakan “Wahabi” Di Indonesia

Gerakan “Wahabi” Di Indonesia

Gerakan “Wahabi” Di Indonesia
Nama Prof. Yudian Wahyudi, Ph.D., sering disebut berkaitan dengan kebijakannya melarang cadar di kampus UIN Sunan Kalijaga. Prof. Yudian termasuk peneliti yang fokus kepada tema wahabisme

Mafaza Online | Di dalam pengantar buku “Gerakan Wahabi di Indonesia” (terbit 2009), Yudian menceritakan bahwa ketika melamar untuk menjadi dosen di Tuft University Massachuset, beliau mempresentasikan karya ilmiah beliau yang berjudul “The Waves of Wahhabism in Indonesia” di hadapan dewan penguji. (hlm. iii)


Silakan Klik:

۞Gerakan Wakaf al Quran۞

Hanya dengan Rp 50.000 Anda sudah ikut berdakwah

Baca Juga 

-------------------------------------------------------------------------------


Seni Perang Sun Tzu Relevansinya dimasa Kini


Magelang Tempo Doeloe Sukses Ajak Warga Magelang Bernostalgia


Tren Hemodialisa di Kalangan Anak Muda Meningkat, Ini Penyebabnya


PBNU Minta Organisasi RAHIM Copot Logo NU


Bahkan untuk buku “Gerakan Wahabi di Indonesia,” beliau berperan sebagai editor dan juga pemrakarsa penelitian. (hlm. v)


Ada beberapa peneliti yang dilibatkan oleh Prof Yudian dalam riset ini:

  1. Agus Moh Najib, M.Ag.
  2. DR. Hamidah, M.A
  3. Mansur, M.Ag
  4. Khairul Anam, M.SI
  5. Syaifudin Zuhri, M.A
  6. Kasinyo Harto

Ada beberapa hal yang menarik yang bisa kita cermati dari penelitian ini.


Setelah menjelaskan keburukan wahabisme dan bahayanya bagi NKRI maka siapakah yang dimaksud dengan wahabi di Indonesia menurut para penyusun buku ini?


Di antara gerakan neo wahabisme abad 21 adalah FPI (Front Pembela Islam) (hlm. 75).


Muhammadiyah, Persis, LDII termasuk gerakan neo wahabisme karena tidak tahlil, tidak barzanji, dst. (lihat hlm 84 s.d 125).


Gerakan salafi tertata melalui ikhwanul muslimin. Tokoh paling pentingnya adalah Sayyid Qutub yang pemikirannya disebut sebagai salafi modern (hlm. 185).

Gerakan Wahhabi di Indonesia diwakili oleh: Sarekat Islam, Muhammadiyah, Persatuan Islam, dan Al Irsyad. (hlm.234-235).


Pondok Pesantren Al Fatah Temboro (Jamaah Tabligh) adalah pondok wahabi karena mengajarkan cadar bagi wanita dan celana di atas tumit bagi santri laki-laki. [Di bukunya memang tertulis begitu, di atas tumit. Penulisnya mungkin tidak bisa membedakan tumit dan mata kaki]. (hlm. 239)


MTA (Majelis Tafsir Al Quran) di Solo merupakan gerakan salafi/Wahabi. (hlm.313)


Baik, coba kita rekap nama ormas/gerakan yang dimasukkan sebagai wahhabi yang membahayakan NKRI dalam buku ini:

  1. FPI (Front Pembela Islam)
  2. Muhammadiyah
  3. Persis
  4. LDII
  5. Ikhwanul muslimin
  6. Sarekat Islam
  7. Al Irsyad
  8. Jamaah Tabligh
  9. MTA

Menarik bukan? Jadi siapa yang bukan wahabi dan tidak berbahaya di negeri ini?


*) Dari Status FB Ustadz Wira Bachrun, 6 Maret 2018.


Baca Juga :

Kisah Nabi Luth dan Parahnya Prilaku Kaum Sodom


Video 👇


Silakan klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda


#wahabisme #yudianwahyudi #buku

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Mafaza Online: Gerakan “Wahabi” Di Indonesia . All Rights Reserved