Mafaza-Online | Nagasasra dan Sabuk Inten adalah buku ceritera silat klasik karangan SH Mintardja Buku ini diterbitkan pertama kali oleh Badan Penerbit ”Kedaulatan Rakyat” Yogyakarta pada tahun 1966.
Silakan Klik:
Sebelumnya kisah ini muncul sebagai cerita bersambung dalam surat kabar Kedaulatan Rakyat (KR) sejak 13 Agustus 1964.
Isinya bercerita tentang Mahesa Jenar yang pergi mengembara mencari keris pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten yang hilang dari perbendaharaan Istana Demak.
Roman ini memadukan kisah sejarah dengan mitos-mitos yang beredar di masyarakat Jawa.
Baca juga :
Hari Relawan Internasional Digelar di Bogor
Setelah “Sexy Killers” tentang Batu Bara, Kini “Barang Panas” tentang Geotermal
Terjerat Pinjol, Ibu di Depok Jual Anak Gadisnya ke Hidung Belang
Ringkasan cerita
Mahesa Jenar pergi mengembara meninggalkan Istana Demak karena perselisihan soal keyakinan agama (Mahesa Jenar adalah murid Syekh Siti Jenar, seperti juga Ki Kebo Kenanga alias Ki Ageng Pengging dan karena hilangnya pusaka-pusakaKesultanan Demak , di antaranya keris-keris Kiai Nagasasra dan Kiai Sabukinten.
Keris-keris itu ternyata tengah menjadi rebutan tokoh-tokoh golongan hitam, karena dianggap bisa menjadi sipat kandel (Jawa: modal spiritual) bagi penguasa Tanah Jawa.
Sementara itu dalam perjalanannya menemukan kembali keris Nagasasra dan Sabukinten, Mahesa Jenar menemukan beberapa persoalan lain yang saling kait mengait.
Menghilangnya ayah Rara Wilis, yang kemudian menjadi kepala gerombolan di Gunung Tidar.
Sementara itu sahabatnya, Ki Ageng Gajah Sora yang menjadi Kepala Daerah Perdikan Banyu Biru, difitnah oleh adiknya, Ki Ageng Lembu Sora, yang tamak ingin menguasai wilayah Banyu Biru, dan pada akhirnya harus ditangkap dan ditahan di Demak.
Semua gerombolan dari golongan hitam itu berdatangan menyerbu ke Banyu Biru, karena adanya isu keberadaan keris Nagasasra dan Sabukinten di daerah tersebut.
Mahesa Jenar, dengan dibantu sahabat-sahabatnya, berupaya keras menyelamatkan Banyu Biru dari bencana, sambil mendidik Arya Salaka sebagai pewaris wilayah Banyu Biru pada masa depan.
Sedangkan keris-keris Nagasasra dan Sabukinten diselamatkan oleh seorang sakti yang selalu diliputi oleh rahasia, namun sangat dihormati oleh Baginda Sultan Trenggana dari Demak.
Baca keseruannya di sini :
NAGASASRA SABUK INTEN Kisah Perebutan Pusaka Demak
Video :
Silakan Klik
Lengkapi Kebutuhan Anda
#nagasasra #sabukinten
Posting Komentar