Senin, 05 September 2022

Home » , » TUAI KONTROVERSI Poligami Solusi Kasus HIV AIDS

TUAI KONTROVERSI Poligami Solusi Kasus HIV AIDS

 

Ilustrasi tes HIV (Foto: AN Uyung Pramudiarja)

Pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum terkait poligami sebagai salah satu solusi kasus tingginya angka penularan HIV AIDS di tanah Pasundan, menyulut respons dari sejumlah kalangan

Mafaza-Online | Di tanah Pasundan kasus penularan HIV AIDS tinggi. Heboh 414 Mahasiswa Bandung Positif HIV. Ini tentu menjadi kabar tak sedap.  Merujuk data Dinas Kesehatan Pemprov Jabar, terdapat 3.744 warga positif HIV. Angka ini didapat dari hasil tes terhadap 341.643 orang berisiko sepanjang bulan Januari hingga Juni 2022. 


Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum berpendapat, poligami bisa menjadi jalan keluar kepada warganya yang sudah menikah. Sementara bagi yang lajang, Uu menyarankan agar secepatnya menikah.


Menurutnya, pernikahan adalah ibadah dan salah satu dari tujuannya adalah untuk menjauhkan dari zina. Perzinahan dianggap terbukti membawa banyak mudharat atau keburukan, di antaranya adalah penyakit kelamin hingga terkena HIV/AIDS.


"Sekarang kan sedang viral di Bandung ternyata ibu-ibu banyak yang kena HIV/ AIDS, anak-anak muda banyak juga yang kena," kata Uu, Selasa (30/8).


Dalam aturan agama, khususnya Islam, perzinahan sudah sangat jelas dilarang sehingga pernikahan menjadi solusi menjaga seseorang dari perbuatan zina. 


Namun langkah lainnya pun disebutnya harus dilakukan, mulai sosialisasi, penyuluhan dan pendidikan seks kepada anak muda agar tidak melakukan terlarang.


"Saya berharap kepada anak-anak muda kalau kebelet kawin saja, orang tua memberikan dukungan jangan dihalang-halang, kalau dihalang semacam itu, khawatir lebih parah lagi (dampaknya)," terangnya.


Uu menambahkan, kunci sukses rumah tangga adalah rasa saling memahami antara suami istri. Namun dalam rumah tangga juga jangan sampai tidak ada manajemen yang pasti, hanya suami memahami istri, lalu istri memahami suami, termasuk memahami kebutuhan suami.


Dia menegaskan, pernikahan diniatkan untuk ibadah. Bahkan ia pun siap berkonsultasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk program nikah massal untuk mereka yang ingin menikah namun tidak memiliki biaya.


Pemerintah harus respons terhadap keinginan masyarakat, "Kalau perlu Pemprov mengadakan nikah massal bagi yang tidak punya biaya," ujarnya.


Poligami


Adapun kaitannya dengan poligami, hal itu disampaikan setelah menilai fenomena banyaknya ibu rumah tangga yang tertular HIV/AIDS. Langkah poligami pun menjadi salah satu solusi agar para suami tidak "jajan" sembarangan.


Jadi, bila suami tidak merasa cukup dengan satu pasangan, agama, disebutnya mengizinkan untuk berpoligami. Namun syaratnya pun harus terpenuhi, di antara catatan besar yang harus dilakukan adalah mampu adil dan bijaksana.


Hal itu, menurutnya menjadi penting dibanding seolah-olah suaminya tidak suka jajan sembarangan, namun ternyata diam-diam melakukan dan kemudian menularkan kepada pasangannya.


"Toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil kenapa tidak? Makanya dari pada ibu kena (HIV/ AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami," bebernya.


Respon Gubernur Jabar


Pernyataan Uu ini direspons Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Lewat cuitan di sosial media, Ridwan Kamil mengoreksi pemberitaan sebelumnya, Heboh 414 Mahasiswa Bandung Positif HIV . Menurutnya, 414 Kasus HIV di kalangan mahasiswa Kota Bandung itu adalah AKUMULASI data selama 30 tahun: 1991-2021. Bukan data dalam 1 tahun.


"Beragam program dan agenda untuk mendeteksi dan menangani masalah ini sudah dilaksanakan secara progresif oleh Pemprov Jabar," jelasnya.


Lewat cuitan di akun twitternya RK juga menyebut poligami bukan solusi untuk menurunkan angka HIV dan AIDS.


"Dan pendapat pribadi Pak Wagub Uu Ruzhanul Ulum terkait poligami sebagai solusi, saya pribadi tidak sependapat," ujar pria yang akrab disapa Emil.


Emil mengatakan penanganan orang dengan HIV AIDS (ODHA), Pemprov Jabar sudah melakukan dengan serius. Emil menjelaskan, pendampingan juga terus dilakukan pada ODHA. Sehingga, dia menyatakan diri bahwa tidak sependapat dengan saran wakilnya.


"Pemprov Jabar fokus pada kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dalam penanggulangan HIV AIDS dan IMS di Provinsi Jawa Barat," ungkapnya.


Adapun penanganan yang dilakukan yaitu melakukan skrining dini Tes HIV pada Populasi Kunci, Ibu Hamil Pasien TB, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di layanan maupun secara mobile. Kemudian, melakukan perluasan layanan konseling tes HIV, layanan perawatan dukungan dan pengobatan.


Selain itu, melakukan peningkatan kapasitas petugas puskesmas dalam pengembangan layanan test and treat. Selanjutnya, melakukan evaluasi triple eliminasi dengan sasaran Ibu Hamil yang di tes HIV, sifilis dan hepatitis untuk eliminasi pada bayi lahir dari Ibu positif HIV, sifilis dan hepatitis.


Ada juga pemantauan desentralisasi obat ARV di 27 kabupaten kota. Melakukan pemeriksaan viraload bagi ODHA untuk melihat evaluasi penggunaan ARV pada ODHA.


"Selain itu Pemprov Jabar melakukan pertemuan terkait kolaborasi TB HIV, dan melakukan kegiatan pemetaan populasi kunci untuk mendapatkan gambaran estimasi populasi kunci," bebernya.


Pernyataan Pribadi


Usai pernyataannya viral dan mendapat respons dari berbagai pihak, Uu akhirnya meminta. "Kalau sebagai pribadi tidak sependapat ya saya memohon maaf," kata Uu kepada wartawan, Kamis (1/9).


Uu menegaskan, bila ucapannya tersebut merupakan pandangan pribadi. Dia menyebut, idenya soal poligami dan pernikahan itu bukan pernyataan resmi dari Pemprov Jawa Barat.


"Bila ada yang tersinggung dengan pendapat saya sebagai Wakil Gubernur dan saya bicara bukan atas nama pemerintah ya, tetapi atas nama pribadi saya," pungkasnya.


Baca juga
 👇

BERATNYA NAHI MUNKAR Negur Orang Pacaran Malah Dikeroyok


Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/mafaza_online  | Facebook : MafazaOnline | Twitter: @mafazanews

Silakan Klik

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda


#hiv #mahasiswi #seks




Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Mafaza Online: TUAI KONTROVERSI Poligami Solusi Kasus HIV AIDS . All Rights Reserved