Senin, 29 Agustus 2022

Home » » BERATNYA NAHI MUNKAR Negur Orang Pacaran Malah Dikeroyok

BERATNYA NAHI MUNKAR Negur Orang Pacaran Malah Dikeroyok

 

Rayhan

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Rayhan Pelajar SMA di Paser ini meninggal dikeroyok sekelompok orang yang dilatarbelakangi dugaan karena teguran korban kepada pelaku

Mafaza-Online | Rayhan Oktaviannur Rahmadani (16), pelajar SMAN 1 Tanah Grogot, Kabupaten Paser harus meregang nyawa di sebuah taman hutan kota di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.


Dia tewas dikeroyok sekelompok orang yang dilatarbelakangi dugaan karena teguran korban kepada pelaku.


Saat itu korban menegur seseorang yang tengah pacaran di Hutan Kota. Kemudian yang diberi teguran membalasnya dengan aksi pengeroyokan kepada korban. 


Remaja yang masih duduk di Kelas XII itu, dikenal sebagai sosok yang penyabar dikalangan keluarga dan teman-teman sekolahnya, Ahad (28/8/2022).


Namun naas, ia harus kehilangan nyawanya di tangan 9 pelaku pengeroyokan setelah mendapat perawatan intensif di RSUD Panglima Sebaya selama 2 hari hingga di rujuk ke salah satu Rumah Sakit yang ada di Balikpapan.


Salah satu keluarga dekat korban menjelaskan, Rayhan sempat mendapat perawatan intensif di 2 rumah sakit.


"Almarhum sempat mendapat perawatan intensif di RSUD Panglima Sebaya selama 2 hari, kemudian di rujuk ke RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo dan sempat mendapat perawatan kurang lebih 30 menit," jelasnya kepada TribunKaltim.co.


Pada 25 Agustus 2022, sekitar pukul 10:00 Wita, pihak keluarga mendapat telepon dari RSUD Panglima Sebaya yang menginformasikan bahwa kesadaran korban menurun drastis.


Berbeda saat usai pengeroyokan yang terjadi pada 23 Agustus 2022 sekira pukul 23:00 Wita lalu, korban saat mendapat perawatan masih bisa diajak berkomunikasi dengan pihak keluarga.


"Diajak ngomong, Rayhan cuman bisa mengeluarkan air mata dan berontak, hingga proses rujukan selesai sekitar 17:00 Wita, kemudian korban langsung dibawa ke RSUD Kanujoso Balikpapan," beber keluarga dekat korban.


Setibanya di RSUD Kanujoso Balikpapan, almarhum langsung mendapat perawatan di bagian UGD.


"Saat ditindak, pernapasan sudah tidak stabil. Jadi dilakukan tekanan di bagian dada, proses penindakan kurang lebih selama 30 menit, hingga dinyatakan nyawa Rayhan sudah tidak bisa terselematkan kurang lebih pada pukul 22:00 Wita," tambahnya.


Dijelaskan, Ryahan mengalami luka yang sangat serius dari apa yang dilakukan oleh pelaku pengeroyokan.


Terdapat keretakan di bagian kepala sebelah kiri dan terus mengalami penggumpalan, dan ada kemiringan ukuran dari kapasitas otak yang sebenarnya.


"Indikasi dari dokter, korban mengalami benturan keras dibagian kepala. Ini sangat menyakitkan bagi kami, apalagi kematiannya dengan cara yang seperti itu. Kami harapkan kepolisian bisa bertindak semaksimal mungkin," tambahnya.


Almarhum Rayhan, kata keluarga dekat korban dikenal sebagai pribadi yang penyabar, dan tidak pernah marah sedikitpun.


"Rayhan ini anak ke 4 dari 5 bersaudara, yang sangat dekat sekali sama ibu dan adeknya. Saat di rumah pun, ngomong kadang seadanya tidak pernah marah," urai keluarga dekat korban yang enggan disebutkan namanya.


Ia juga tidak pernah mendengar rehan terlibat suatu masalah, baik di lingkungan sekolah hingga di lingkungan teman sepergaulannya.


Berprestasi Bidang Olahraga


Pihak keluarga masih merasa terpukul atas kepergian Rayhan yang akan menginjak usia 17 tahun di bulan Oktober 2022 mendatang.


"Saya tidak pernah dengar dia berkelahi, kami hanya tidak percaya hal semacam ini begitu cepat terjadi karena beberapa hari sebelum di rumah sakit, masih menjalani aktivitasnya seperti sekolah, dan ikut latihan main futsal, jadi ini terlalu cepat bagi kami," luapnya.


Apalagi almarhum tengah mempersiapkan diri, baik dari segi fisik maupun mental karena terpilih mewakili Kabupaten Paser di kejuaraan Porprov dan Porda.


Keluarga dekat korban beranggapan, almarhum Rayhan tengah berada di puncak karirnya namun takdir berkehendak lain.


"Keponakan saya ini kebetulan lolos seleksi mewakili Paser di kejuaraan Porprov dan Porda di Berau nanti, jadi harus rutin latihan dan kebetulan masuk di salah satu Cabor olahraga futsal dan sepak bola, jadi Rayhan fokus latihan untuk persiapan ikut kejuaraan itu," bebernya.


Ingin menjadi Abdi Negara


Dijelaskan, semasa hidup Rayhan selalu menjaga pola makan dan performa badannya karena ingin mengejar cita-cita sebagai abdi negara.


Rencana almarhum, saat lulus nanti di bangku SMA akan mendaftar untuk bisa menjadi abdi negara.


Dia selalu menyampaikan hal seperti itu, makanya almarhum menjaga badan dan pola makannya dengan sangat terarur, dan dia juga sangat manja.


"Saya selalu support keinginannya, karena tinggal beberapa bulan lagi lulus sekolah setelah itu mendaftar sebagai abdi negara," pungkasnya.


Pihak keluarga mengharapkan, insiden yang dialami Rayhan bisa menjadi pembelajaran untuk semua kalangan masyarakat.


"Semoga ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua, belajar dari apa yang harus kita ambil dari peristiwa ini dan membenahi kekurangan yang harus kita jalani," tutupnya.


Kronologi Pengeroyokan Berujung Maut


Sementara itu, salah seorang teman sekelas Rayhan mengaku sangat kehilangan sosok teman yang baik.


"Kami tentunya sangat kehilangan sosok teman yang baik dan berprestasi di kelas kami, apalagi, ini merupakan kelas terakhir kita dan InshAllah tahun depan sudah lulus di masa putih abu-abu," ucap salah satu teman almarhum Rayhan yang enggan disebutkan namanya 🅜 Tribun Kaltim 


Baca juga 👇

TIPS MENGAJAK KELUARGA Sering-Seringlah Menyetel Ceramah Syekh Akbar


Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/mafaza_online  | Facebook : MafazaOnline | Twitter: @mafazanews

Silakan Klik

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda


#pengeroyokan #paser #mesum






Share this article :

Posting Komentar