Mafaza-Online | Gencarnya dakwah Syekh Akbar Muhammad Fathurahman bisa kita saksikan. Dakwah dengan konsep SIMPATIK (Simpel Praktis dan Komprehensif) menggunakan semua platform media sosial: Youtube, Facebook, Instagram dan juga Tiktok. Pembaca juga tentu sudah mengetahui Kajian Serambi Islami di TVRI Nasional.
Dari dakwah Mursyid Tarekat Idrisiyyah itu, banyak orang penasaran dan berdatangan ke Pusat Tarekat Idrisiyyah di Tasikmalaya. Mereka ingin mengenal dan bertatapan langsung dengan Syekh Akbar Muhammad Fathurahman.
Memulai dari Pribadi
Seperti Bapak yang satu ini, Syarifudin. Dia jamaah baru dari Balikpapan, yang telah jatuh hati dengan kajian Tasawuf yang dibawakan oleh Syekh Akbar Muhammad Fathurahman, M.Ag. Saking kepincutnya dengan kajian tasawuf Serambi Islami TVRI tersebut, ia simpan semua di Handphone-nya. Bayangkan. Hitung hitung, tidak kurang dari 140 judul kajian TVRI.
Ketika ditanya "Apa yang membuat istimewa kajian Syekh Akbar dibanding lainnya?"
"Kajiannya menyentuh hati, selebihnya tidak bisa diceritakan," jawabnya polos.
Pak Syarifudin sudah rutin membaca wirid Tarekat Idrisiyyah sejak setahun lalu, via YouTube. Ia rasakan hatinya menjadi tenang. Pekerjaan yang sulit menjadi terasa mudah. Menurutnya, jarang ada pesantren yang menekankan dzikir Qur'an sebanyak satu juz setiap hari kecuali di sini.
"Begitu pentingnya memperhatikan Qur'an, meskipun sedang sibuk pun masih harus diganti dengan membaca Surat Al Fatihah," ujarnya.
Lalu Keluarga
Di awal tahun ajaran baru ini ia bisa mengajak seluruh keluarganya ke Tasikmalaya. Ia lalui meski beberapa kali harus transit dari kotanya, Balikpapan. Selain menitipkan anaknya di Pesantren Idrisiyyah, ia mengajak seluruh keluarganya ditalqin.
Bagaimana caranya mentransfer keyakinan kepada keluarga sehingga mereka mau diajak?
"Memang sulit menjelaskan apa yang saya yakini," akunya.
Hampir setiap hari Syarifudin menyetel ceramah Syekh Akbar di rumah. Sehingga anggota keluarganya akrab dengan suara itu. Penasaran, hingga suatu hari anaknya bertanya, "Siapa yang ceramah, Yah?"
Ternyata dari keasyikannya mendengar ceramah itu menjadi pintu masuk bagi keluarganya. Akhirnya anaknya dengan kemauan sendiri memilih pondok pesantren Idrisiyyah sebagai tempat pendidikan lanjutannya.
Ternyata, Pak Syarifudin ini memiliki lembaga pendidikan di Makassar. Jaraknya hanya 30 menit dari bandara. Di sana sudah ada jenjang pendidikan hingga SMP. Ia berniat menjadikan lembaganya sebagai Zawiyah atau Cabang Idrisiyyah.
Gayung pun bersambut, Syekh Akbar Muhammad Fathurahman, berjanji akan memprioritaskan SDM dan manajemen pondok untuk pengembangan di Makassar. Tujuannya, agar kurikulumnya sesuai dengan manhaj thariqah (tasawuf).
Mendengar hal tersebut, betapa senangnya bapak yang bekerja sebagai distributor logistik Pertamina ini.
"Ustadz-ustadz yang sudah membina murid di Makasar akan saya arahkan sesuai dengan konsep Syekh Akbar!" katanya semangat.
Citarasa Idrisiyyah
Pak Syarifudin juga tertarik membuka cabang kuliner, bakso di wilayahnya. Keinginan itu muncul setelah keluarganya mencicipi lezatnya jajanan bakso disela-sela agenda perjalanannya selama di Tasikmalaya.
Anak pertamanya yang mengambil jurusan bisnis syariah, diharapkan dapat mengelola perpaduan manajemen pesantren dan bisnis tersebut.
Bergeraklah maka Allah akan menggerakkan. Semoga Allah SWT memberi kemudahan untuk Pak Syarifuddin dan menguatkan murid-murid lainnya untuk istiqomah di jalan dakwah. Aamiiin yaa rabbal alamiiin
Kampoeng Futuh, 13 Juli 2022 | @MK_IDRISIYYAH
Baca juga 👇
KISAH PERTAUBATAN Kebahagiaan Menatap Wali Mursyid
Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/mafaza_online | Facebook : MafazaOnline | Twitter: @mafazanews
Silakan Klik
Lengkapi Kebutuhan Anda
#taubat #idrisiyyah #tarekat
Posting Komentar