 |
Ilustrasi tes HIV (Foto: AN Uyung Pramudiarja) |
KPA Bandung: Itu Data Akumulasi 1991-2021
Mafaza-Online | Jagad media Sosial digemparkan oleh kabar 414 mahasiswa Bandung positif HIV (Human Immunodeficiency Virus). Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung meluruskan asal-usul data tersebut.
Berbicara dalam program e-Life detikcom, Jumat (26/8/2022), Ketua Sekretariat KPA Kota Bandung Sis Silvia Dewi menyebut data yang dimaksud berasal dari SIHA atau Sistem Informasi HIV-AIDS milik Dinas Kesehatan Kota Bandung.
"Siapapun yang melakukan tes HIV di layanan kesehatan Kota Bandung, baik di puskesmas, di rumah sakit, nanti datanya akan masuk ke SIHA tersebut," jelas Silvia.
Data tersebut, lanjut Silvia, mencatat ada 12.358 orang yang mengakses tes HIV di Kota Bandung. Dari angka tersebut, 5.943 adalah warga Bandung dan 6,97 di antaranya adalah mahasiswa.
"Data itu merupakan akumulasi dari tahun 1991 sampai dengan 2021," tegas Silvia.
"Paling banyak itu usia 20-29 tahun, persentasenya 44,84 persen, usia produktif banget," ungkapnya
Data yang menyebut 414 mahasiswa Bandung positif HIV adalah hasil pengelompokan berdasarkan pekerjaan.
Menurut Silvia, angka tersebut banyaj mendapat sorotan meski sebenarnya relatif lebih kecil dibandingkan profesi atau pekerjaan lain.
"Swasta ada 30 persenan, wiraswasta 15 persen, dan mahasiswa hanya 6,9 sekian persen. Di bawah sebetulnya. Ibu rumah tangga itu 11 persen," jelas Silvia.
Tanggapan Psikolog
Psikolog pendidikan sekaligus influencer Indah Sundari Jayanti, MPsi, menjelaskan maraknya aktivitas seksual tanpa pengaman yang mungkin bergonta-ganti pasangan patut disorot dalam temuan data tersebut.
“Namun di samping itu, besar kemungkinan edukasi masih minim,” jelasnya.
Banyaknya paparan tentang risiko HIV tak kunjung membuat orang-orang sadar dan peduli kepada kesehatan, bahkan dalam jangka panjang.
Padahal ini kan yang kita bicarakan mahasiswa yang secara edukasi harusnya lebih tahu, ternyata menyepelekan.
"(Ratusan mahasiswa positif HIV) menunjukkan segitu kecilnya awareness tentang mementingkan kesehatan,” ungkapnya.
Apa Mereka tidak berpikir ke depan bahwa apa yang dilakukan sekarang sangat memengaruhi kehidupan mereka nanti yang akan datang. Mereka akan menikah dan punya keturunan, ada potensi tertular juga jadinya anaknya.
“Jadi pola pikir ke depan yang kurang dipertimbangkan yang menjadi concern kita," pungkas Indah.
Baca juga 👇
BERATNYA NAHI MUNKAR Negur Orang Pacaran Malah Dikeroyok
Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/mafaza_online | Facebook : MafazaOnline | Twitter: @mafazanews
Silakan Klik
Lengkapi Kebutuhan Anda
#hiv #mahasiswi #seks
Posting Komentar