Peristiwa Penting Selama Mi'raj | ilustrasi |
"Maha suci Allah, yang telah memberi jalan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah maha mendengar lagi maha melihat." (QS. Al-Isra [17] : 01)
Mafaza-Online | Isra Miraj adalah kisah perjalanan Agung. Disebut seperti itu, Agung hingga Allah saja mempertaruhkan kesucian namanya.
Berikut ini peristiwa penting yang dialami Nabi Muhmmad ﷺ selama Miraj. Adapun sumber riwayat kisah Isra dan Mi'raj ini dirangkum oleh Al-Imam Al 'Allamah Sayyid Zainal 'Abidin bin Muhammad Al hadi bin Zainal 'Abidin Al-Barzanji dalam kitab "An-Nur Al Wahhaj Fi Qisshoti Al Isra wal Mi’raaj".
Kemudian Al-Muhaddits As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al Maliki dalam kedua Kitab Al-Anwar Al-Bahiyyah dan Kitab Wa Huwa bil Ufuq Al A'la. Rujukan lainnya yaitu kitab karya Al-Imam Asy-Syeikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi yang berjudul "Al-Isra wal-Mi’raj".
1. Nabi Muhammad ﷺ . melihat Jin Ifrit yang membuntuti beliau dengan membawa obor. Setiap kali beliau menoleh, beliau melihatnya.
Kemudian malaikat Jibril berkata, "Maukah Tuan saya ajari doa yang apabila tuan membacanya, maka obornya akan padam dan masuk ke dalam mulutnya?"
Rasulullah ﷺ . bersabda, "Baik!".
Lalu malaikat Jibril berkata, "Ucapkan:
اَعُوْذُ بِوَجْهِ اللّهِ الْكَرِيْمِ وَبِكَلِمَاتِ اللّهِ التَّمَّاتِ الَّتِيْ لاّ يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَآءِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَاَ فِى الأَرْضِ وَمِـنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمِنْ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمِنْ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ إِلاَّ طَارِقًـــــا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَّا رَحْمنُ .
“Aku berlindung dengan wajah Allah Yang Mulia dan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna yang tidak ada orang yang baik dan tidak pula orang yang durhaka dapat melampauinya, dari kejahatan apa saja yang turun dari langit dan dari kejahatan apa saja yang naik ke langit; dari kejahatan apa saja yang masuk ke dalam bumi dan dari kejahatan apa saja yang keluar dari bumi; dari fitnah-fitnah di waktu malam hari dan di waktu siang hari; dari bencana-bencana dari malam hari dan siang hari, kecuali bencana yang datang dengan kebaikan, wahai Dzat Yang Maha Penyayang!”
Setelah Nabi Muhammad ﷺ membaca doa tersebut, maka jin Ifrit yang membuntuti beliau jatuh tersungkur dan obornya padam.
Peristiwa di atas memberi pelajaran kepada kita sekalian, bahwa sewaktu kita sedang melaksanakan tugas, terkadang datang gangguan dari jin yang datang dengan sendirinya maupun yang disuruh oleh orang lain untuk menggagalkan usaha kita.
Oleh karena itu agar kita selamat dari gangguan tersebut, maka do'a yang diajarkan oleh malaikat Jibril tersebut perlu kita baca setiap kali kita akan melakukan aktivitas.
2. Nabi melihat kaum yang menanam tanaman pada suatu hari dan pada hari itu pula tanaman tersebut dapat dipanen.
Dan setiap kali dipanen, buahnya kembali lagi seperti semula. Setelah ditanyakan kepada malaikat Jibril beliau mendapat jawaban bahwa apa yang beliau lihat itu adalah gambaran dari orang-orang yang berjuang untuk membela agama Allah.
Amal baik mereka dilipatkan gandakan sampai 700 kali. Dalam surat Saba' [34] ayat 39, Allah SWT berfirman:
.وَمَآ أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهً ... الآية .
“… Dan barang apa saja yang kamu infaqkan , maka Allah akan menggantinya …”
3. Nabi Muhammad ﷺ mencium bau harum.
Setelah ditanyakan kepada malaikat Jibril tentang bau apakah yang tercium oleh Nabi Muhammad ﷺ tersebut; beliau mendapat jawaban bahwa bau tersebut adalah bau dari Masyithah beserta suami dan kedua anaknya yang dibunuh oleh raja Fir'aun dari Mesir yang mengaku sebagai Tuhan, karena mempertahankan imannya dan mengingkari ketuhanan Fir'aun.
Masyithah adalah tukang menata rambut dari anak perempuan Fir'aun. Pada suatu hari, ketika Masyithah sedang menyisir rambut anak perempuan raja Fir'aun, sisirnya jatuh dan Masyithah mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ تَعِسَ فِرْعَوْنُ
“Dengan nama Allah, rugi si Fir'aun.”
Mendengar ucapan Masyithah tersebut, maka terjadilah dialog antara anak perempuan Fir'aun dengan Masyithah sebagai berikut:
· Anak Fir'aun: "Apakah engkau mempunyai Tuhan selain ayahku ?"
· Masyithah: "Ya!"
· Anak Fir'aun: "Apakah engkau berani pernyataanmu ini saya beritahukan kepada ayahku?"
· Masyithah: "Berani!"
Setelah anak Fir'aun memberitahukan kepada ayahnya tentang pernyataan Masyithah, maka Masyithah pun dipanggil oleh Fir'aun, lalu terjadi dialog sebagai berikut:
· Fir'aun: "Apakah engkau mempunyai Tuhan selain aku ?".
· Masyithah: "Ya, Tuhanku dan Tuhan tuan adalah Allah !".
Mendengar jawaban tersebut Fir'aun pun menyuruh agar suami dan kedua anak Masyithah dihadapkan kepadanya.
Setelah mereka menghadap, Fir'aun membujuk Masyithah beserta suaminya agar keduanya meninggalkan agamanya (agama tauhid) dan mengakui Fir'aun sebagai Tuhan.
Setelah bujuk rayu Fir'aun ditolak oleh keduanya, maka Fir'aun berkata kepada keduanya:
"Jika kalian berdua menolak permintaanku, maka aku akan membunuh kalian berdua beserta anak-anak kalian!"
Masyithah menjawab: "Terserah, mana tindakan yang baik menurut tuan terhadap kami. Dan jika tuan membunuh kami, kami minta agar kami sekeluarga dikubur dalam satu rumah!"
Fir'aun berkata: "Baik, permintaanmu akan kami kabulkan!"
Kemudian Fir'aun memerintahkan untuk menyiapkan sebuah wajan besar penuh dengan minyak.
Setelah wajan tersebut dipanaskan dan medidih, anak Masyithah yang besar dimasukkan lebih dulu, sedang Masyithah beserta suaminya dan anaknya yang masih berumur tujuh bulan disuruh menyaksikan, dengan harapan agar Masyithah berubah pendiriannya.
Kemudian suami Masyithah mendapat giliran yang kedua. Setelah giliran sampai pada Masyithah dan anaknya yang masih menetek.
Tiba-tiba anak Masyithah yang masih menetek berkata dengan fasih kepada ibunya: "Janganlah ibu ragu-ragu untuk mati membela kebenaran; masuklah ke dalam wajan!"
Kemudian Masyithah pun dilemparkan ke dalam wajan tersebut beserta anaknya.
Dalam ajaran Islam dikenal ada empat orang bayi yang masih dalam gendongan yang dapat berbicara dengan fasih, yaitu anak Masyithah ini, saksi Nabi Yusuf as. atas perbuatan Zulaikha, saksi atas kebersihan Kyai Juraij dari perbuatan zina, dan Nabi Isa as. sewaktu ibunya dituduh oleh orang-oarang Yahudi telah berbuat zina.
4. Nabi Muhammad ﷺ melihat kaum yang membentur-benturkan kepala mereka pada batu sehingga kepala mereka itu pecah.
Setiap kali kepala mereka pecah, maka pulih kembali, lalu mereka benturkan kembali.
Pekerjaan tersebut mereka lakukan terus-menerus tanpa berhenti. Nabi Muhammad ﷺ mendapat jawaban dari malaikat Jibril atas pertanyaan beliau, bahwa perbuatan tersebut adalah gambaran dari siksaan yang akan diberikan di hari kiamat kepada orang-orang yang malas melakukan shalat wajib dan sering mengakhirkan dari waktunya.
5. Nabi Muhammad ﷺ melihat kaum yang pergi berombongan seperti kawanan unta dan kambing yang pergi ke tempat penggembalaan dalam keadaan telanjang.
Hanya kemaluan dan dubur mereka saja yang tertutup dengan secarik kain. Mereka makan kayu berduri yang sangat busuk baunya (kayu dlari'), buah zaqqum (buah tetumbuhan yang sangat pahit) dan bara serta batu-batu dari neraka Jahannam.
Malaikat Jibril menerangkan bahwa kaum tersebut adalah gambaran dari umat Nabi Muhammad ﷺ yang tidak mau membayar zakat, baik zakat wajib maupun zakat sunnat. Allah SWT sama sekali tidak menganiaya mereka; tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
6. Nabi Muhammad ﷺ melihat kaum yang menghadapi dupa potong daging.
Sepotong daging yang telah masak dalam sebuah kendil, sedang yang sepotong lagi daging mentah yang busuk. Kaum tersebut melahap daging mentah yang busuk serta meninggalkan daging yang telah masak.
Kaum tersebut adalah gambaran dari umat Nabi Muhammad ﷺ yang telah mempunyai isteri yang halal dan baik, tetapi mereka mendatangi pelacur dan tidur bersama pelacur sampai pagi; dan gambaran dari para wanita yang telah mempunyai suami yang halal dan baik, tetapi mereka mendatangi laki-laki hidung belang dan tidur bersamanya sampai pagi.
7. Nabi Muhammad ﷺ melihat kayu yang melintang di tengah jalan, sehingga tidak ada pakaian atau lainnya yang melewatinya, kecuali kayu tersebut menyobekkannya.
Keadaan tersebut adalah sebagai gambaran dari umat Nabi Muhammad ﷺ yang suka duduk-duduk di jalanan sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas.
Setelah menjawab pertanyaan Nabi Muhammad ﷺ malaikat Jibril membaca ayat Al Qur'an yang tersebut dalam surat Al A'raf ayat 86 yang antara lain berbunyi sebagai berikut:
وَلاَ تَقْعُدُوْا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوْعِدُوْنَ وَتَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّهِ ... الآية .
“Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah ….”
8. Nabi Muhammad ﷺ melihat orang laki-laki yang berenang di sungai darah dengan menelan batu. Ini adalah gambaran dari orang yang memakan riba.
9. Nabi Muhammad ﷺ melihat orang laki-laki yang mengumpulkan kayu bakar. Laki-laki tersebut tidak kuat membawanya; akan tetapi jumlah kayu bakar tesebut tidak dikurangi, melainkan ditambahi.
Ini adalah gambaran dari ummat Nabi Muhammad ﷺ yang memangku tugas atau jabatan rangkap. Dia tidak mampu menunaikan amanat-amanat dari tugas-tugas dan jabatan-jabatan tersebut, akan tetapi masih mau menerima tugas dan jabatan lainnya.
10. Nabi Muhammad ﷺ melihat kaum yang mengguntingi lidah dan bibir mereka dengan gunting besi. Setiap kali lidah dan bibir mereka digunting, maka lidah dan bibir tersebut kembali seperti sedia kala. Mereka melakukan hal tersebut terus menerus tanpa berhenti.
Ini adalah ibarat dari tukang-tukang khutbah yang menimbulkan fitnah, yaitu tukang-tukang khutbah dari umat Nabi Muhammad ﷺ yang meng-khutbahkan apa yang mereka sendiri tidak melakukannya.
11. Nabi Muhammad ﷺ melihat kaum yang mempunyai kuku-kuku dari logam. Mereka mencakari muka dan dada mereka dengan kuku tersebut.
Ini adalah ibarat orang-orang yang senang menggunjing (ngrasani-Jawa.) orang lain dan melecehkan kehormatan orang lain.
12. Nabi Muhammad ﷺ melihat sapi jantan yang besar keluar dari lubang yang kecil. Sapi tersebut ingin masuk kembali ke dalam lubang tempat ia keluar, akan tetapi tidak dapat. Ini adalah ibarat dari orang yang mengucapkan omongan yang besar, kemudian dia menyesalinya, tetapi tidak dapat menarik kembali omongan tersebut.
13. Nabi Muhammad ﷺ mendengar panggilan dari arah kanan: "Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !"
Nabi Muhammad ﷺ tidak menjawab, kemudian malaikat Jibril menerangkan kepada Nabi Muhammad saw.: "Panggilan tadi adalah panggilan dari orang-orang Yahudi. Andaikata tuan memenuhi panggilan terseubt, niscaya ummat tuan akan memeluk agama Yahudi!"
14. Nabi Muhammad ﷺ mendengar panggilan dari arah kiri: "Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !"
Nabi Muhammad ﷺ tidak menjawab, kemudian malaikat Jibril berkata kepada beliau: "Panggilan tadi adalah panggilan dari orang-orang Nasrani. Seandainya tuan memenuhi panggilannya, niscaya ummat tuan akan memeluk agama Nasrani!"
15. Nabi Muhammad ﷺ melihat wanita yang terbuka kedua lengan bawahnya dan memakai segala macam perhiasan.
Wanita tersebut berkata: "Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !". Nabi Muhammad ﷺ tidak menolehnya. Setelah Nabi Muhammad ﷺ bertanya kepada malaikat Jibril tentang siapakah wanita tersebut.
Maka malaikat Jibril menjawab: "Itulah dunia!; jika tuan memenuhi panggilannya, niscaya ummat tuan lebih mementingkan dunia dari pada akhirat.
16. Nabi Muhammad ﷺ bertemu dengan seorang tua yang mengajak beliau untuk menyimpang dari jalan yang akan dilaluinya sambil berkata: "Kemari Muhammad !". Malaikat Jibril berkata: "Terus lurus Muhammad !". Nabi Muhammad ﷺ bersabda kepada Jiril: "Siapakah dia ?". Jibril menjawab: "Dia adalah Iblis, musuh Allah, yang menginginkan agar tuan cenderung kepadanya !"
17. Nabi Muhammad ﷺ bertemu dengan seorang wanita tua di pinggir jalan memanggil Nabi ﷺ : "Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu !!".
Malaikat Jibril berkata bahwa wanita tua itu adalah gambaran dari umur dunia yang tidak lagi tersisa kecuali seperti sisa umur dari wanita tua tersebut.
Ketujuhbelas pengalaman yang dilihat oleh Nabi Muhammad ﷺ selama dalam perjalanan isra' tersebut adalah memberikan pelajaran kepada kita sekalian bahwa dalam usaha menuju kebahagiaan yang sejati, kita akan menemui problem-problem yang harus kita selesaikan dengan sebaik-baiknya menurut petunjuk yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita sekalian.
Setelah Nabi Muhammad ﷺ selesai shalat berjama'ah dengan arwah para Nabi terdahulu dan minum susu, maka beliaupun naik kendaraan yang akan membawa beliau ke suatu tempat yang disebut dengan Mustawan dengan menyinggahi tujuh planet, dengan dikawal oleh malaikat Jibril dan dua orang malaikat lainnya.
Planet-planet yang disinggahi Nabi Muhammad ﷺ :
1. Planet pertama. Di sini Nabi Muhammad ﷺ dipertemukan dengan Nabi Adam as. yang ahli dalam bidang pendidikan.
2. Planet kedua. Di sini Nabi Muhammad ﷺ dipertemukan dengan:
* Nabi Isa as. yang ahli dalam bidang kesehatan.
* Nabi Yahya sa. yang ahli dalam bidang pengajaran.
3. Planet ketiga. Di sini Nabi Muhammad ﷺ dipertemukan dengan Nabi Yusuf as. yang ahli dalam bidang ekonomi. Beliaulah yang pernah berhasil menyelamatkan perekonomian dunia sewaktu dilanda oleh paceklik selama tujuh tahun.
4. Planet keempat. Di sini Nabi Muhammad ﷺ dipertemukan dengan Nabi Idris as. yang ahli dalam bidang kerajinan tangan, produksi dan industri. Beliaulah orang yang pertama kali menemukan tulisan dan pakaian berjahit.
5. Planet kelima. Di sini Nabi Muhammad ﷺ dipertemukan dengan Nabi Harun as. yang ahli dalam bidang diplomasi.
6. Planet keenam. Di sini Nabi Muhammad ﷺ dipertemukan dengan Nabi Musa as. yang ahli dalam strategi dan siasat perang.
7. Planet ketujuh. Di sini Nabi Muhammad ﷺ dipertemukan dengan Nabi Ibrahim as. yang ahli dalam pembangunan fisik (beliau adalah pendiri Ka'bah).
Dalam pertemuan ini Nabi Ibrahim as. berpesan kepada Nabi Muhammad ﷺ sebagai berikut:
"Muhammad, suruhlah ummatmu memperbanyak tanaman sorga; karena sorga itu tanahnya sangat subur dan luas!"
Nabi Muhammad ﷺ bertanya: "Apakah tanaman sorga itu?" Nabi Ibrahim as. menjawab:
Tanaman sorga itu adalah ucapan:
سُبْحَانَ اللّهِ وَالْحَمْدُ لِلّهِ وَلاَ اِلهَ اِلاَّ اللَهُ وَاللّهُ أَكْبَرُ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Suci-lah Allah. Segala puji bagi-Nya. Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah adalah Yang Besar. Tiada daya untuk dapat menyingkir dari maksiat dan tiada kekuatan untuk dapat melakukan tha'at, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Tinggi lagi Agung.
Baca juga 👇
BERATNYA NAHI MUNKAR Negur Orang Pacaran Malah Dikeroyok
Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/mafaza_online | Facebook : MafazaOnline | Twitter: @mafazanews
Silakan Klik
Lengkapi Kebutuhan Anda
#Isramiraj
Posting Komentar