Kamis, 28 Desember 2023

Home » » AKADEMISI UNIDA GONTOR Tokoh Wayang Wisanggeni Gambarkan Figur Anies Baswedan

AKADEMISI UNIDA GONTOR Tokoh Wayang Wisanggeni Gambarkan Figur Anies Baswedan

Prof. Dr. Muhammad Fajar Pramono, M. Si,
Wisanggeni digambarkan sebagai tokoh yang istimewa dalam pewayangan Jawa. Ia dikenal pemberani, tegas dalam bersikap #aminuntukindonesia

Silakan Klik:

۞Gerakan Wakaf al Quran۞

Hanya dengan Rp 50.000 Anda sudah ikut berdakwah


MafazaOnline | Tokoh dalam kisah pewayangan bernama Wisanggeni dinilai tepat untuk menggambarkan figur Capres Anies Baswedan.


Wisanggeni digambarkan sebagai tokoh yang istimewa dalam pewayangan Jawa. Ia dikenal pemberani, tegas dalam bersikap, serta memiliki kesaktian luar biasa.


Baca juga :

-------------------------------------------------------------------------------

Menuju 1 Abad Tarekat Idrisiyyah


Hari Relawan Internasional Digelar di Bogor


Setelah “Sexy Killers” tentang Batu Bara, Kini “Barang Panas” tentang Geotermal


Terjerat Pinjol, Ibu di Depok Jual Anak Gadisnya ke Hidung Belang


“Karena itu, cerita pewayangan Wisanggeni Gugat banyak ditampilkan. Di mana, rakyat menggugat karena ada ketidakadilan,” kata Akademisi Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Assoc. Prof. Dr. Muhammad Fajar Pramono, M. Si, dihubungi KBA News, Senin, 25 Desember 2023.


Menurut dia, ada banyak sekali lakon-lakon yang bernuansa gugatan yang sering dipentaskan, selain Wisanggeni Gugat. Itu seperti Antasena Gugat, Bagong Gugat, dan sebagainya.


Ada juga lakon gugat yang penyampaiannya lebih halus. Itu seperti Semar Maneges atau Anoman Maneges. 


“Selain lakon-lakon tersebut, masih ada lagi lakon wayang yang bernuansa gugatan seperti Gathutkaca Winisuda atau Wahyu Topeng Waja,” terang dia.


Dalam pagelaran wayang, rata-rata para dewa di khayangan sering digugat oleh rakyatnya sendiri karena ketidakadilan. 


Misalkan dalam lakon Wahyu Topeng Waja, sebenarnya wahyu tersebut diberikan kepada Gathutkaca lantaran jasanya kepada Khayangan Suralaya karena ia berhasil meredam pemberontakan.


Akan tetapi, dewa-dewa di khayangan justru memberikan wahyu tersebut kepada Boma karena intrik politik Kresna. Wisanggeni geram dengan ulah para dewa yang terkesan inkonsistensi terhadap janjinya.


Kemarahannya diluapkan dengan menghajar beberapa dewa yang sengaja berkoalisi dengan Kresna. 


Bagi Wisanggeni, dewa sebagai panutan rakyat harus memberikan teladan yang baik.


Dalam memberikan sesuatu anugerah, harus kepada yang berhak menerimanya. 


“Jika dalam istilah Jawa, jangan sampai para dewa bersifat ’emban cindhe emban siladan’, jangan memandang sesuatu dari sebelah mata,” ungkap Fajar Pramono.


Pesan Wisanggeni Gugat dan sejenisnya dalam konteks menggugat ketidak-adilan dan kesewenang-wenangan elit (dalam hal ini para dewa), yang mesti jadi teladan.


Dalam kisah pewayangan, Wisanggeni dikenal sebagai putra Arjuna yang lahir dari seorang bidadari bernama Batari Dresanala, putri Batara Brama dan Dewi Saraswati. Wisanggeni merupakan tokoh istimewa dalam pewayangan Jawa. KBA


Sebelumnya :

MASUK 4 BESAR SURVEI CSIS PKS Optimistis Tembus 15 Persen Sesuai Target


Video


Silakan klik:
                                                         Lengkapi Kebutuhan Anda

#gontor    #aniesbaswedan    #wisanggeni


Share this article :

Posting Komentar