Senin, 13 Maret 2023

Home » » Puluhan Warga Jabar Meninggal Akibat Kencing Tikus, Wagub Jabar: Tanda Akhir Zaman

Puluhan Warga Jabar Meninggal Akibat Kencing Tikus, Wagub Jabar: Tanda Akhir Zaman

Ilustrasi Tikus | Pixabay - Simon

 Populasi tikus kian meningkat, yang biasanya berada di persawahan kini sudah merambah ke area permukiman

Mafaza-Online | Sebanyak 35 warga Jawa Barat (Jabar) terkonfirmasi meninggal dunia usai terinfeksi penyakit kencing tikus atau Leptospirosis. Sebanyak 33 orang meninggal di tahun 2022 dan 2 orang meninggal di awal tahun 2023.


Wakil Gubernur (Wagub) Jabar,UU Ruzhanul Ulum tak menampik jika populasi tikus kian meningkat. Menurutnya, populasi tikus yang biasanya berada di persawahan kini sudah merambah ke area permukiman.


Baca juga:

Majelis GAZA dirikan Perpustakaan Berita Langit dan Wisata Religi


“Memang diakui, bagaimana tikus ini merajalela, dulu di got sekarang di rumah-rumah banyak tikus,” kata Uu di Gedung Sate, jalan Diponegoro Kota Bandung, Senin 13 Maret 2023.


Pria yang akrab disapa Panglima Santri Jabar itu menyoroti kebaradaan tikus tersebut dalam perspektif agama Islam. Menurutnya, merajalelanya tikus merupakan salah satu pertanda dari akhir zaman.


“Mungkin ini akhir zaman. Kalau kemaksiatan sudah merajalela maka tikus di mana-mana, para ulama sering menyampaikan seperti itu, tapi jangan dijadikan alasan kenapa tikus banyak,” ujarnya.


Meski begitu, Uu mendorong masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi infeksi kencing tikus di Jawa Barat. Menurutnya, warga harus semakin meningkatkan kebersihan lingkungan untuk mengundang tikus datang ke pemukiman.


“Masalahnya, jaga kebersihan, tikus tidak datang ke tempat yang bersih, kedua buang sampah jangan sembarangan, ada gerakan pemerintha tingkat rt rt membasmi ini. Jangan ada anggapan kejadian di luar di kita tidak, karena yang namanya bencana bisa tiba-tiba,” pungkasnya.


Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar) mencatat angka kematian akibat infeksi kencing tikus atau Leptospirosis. Hingga Saat ini, sudah ada 35 warga Jabar yang meninggal karena infeksi kencing tikus.


Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Rochayadi mengatakan, sebanyak 35 orang meninggal dunia akibat infeksi kencing tikus tersebut merupakan catatan kumulatif dari tahun 2022 hingga awal 2023.


"Di tahun 2022 ada 33 kematian akibat kencing tikus di tahun 2023 ini sudah ada 2 yang meninggal dari 10 suspek," kata Rochayadi, Sabtu 11 Maret 2023.


Rochayadi menuturkan, kematian akibat infeksi racun tikus didominasi dari Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Pangandaran. Kasus lain yang tercatat di Bandung.


"Untuk tahun 2022 dengan 33 kasus itu ada di tiga wilayah, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, dan Bandung. Dan untuk 2 kasus di tahun 2023 Itu di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Pangandaran," tuturnya.


Rochayadi menegaskan belum ada temuan kasus infeksi kencing tikus yang terjadi antarmanusia.


"Penularan antar manusia juga belum ditemukan, tegasnya.


Rochayadi menambahkan, belum ada opsi penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) atas temuan infeksi kencing tikus di Jabar. Apalagi, di tahun 2023, infeksi kencing tikus baru di angka 2 kasus.


"Untuk KLB saya pikir tidak bisa diungkapkan sekarang karena, memang harus dengan jumlah penduduknya yang cukup banyak. Kalau cuman satu saya rasa kasusnya tidak bisa disebut KLB," tambahnya.


Rochayadi mengimbau kepada masyarakat untuk dapat meningkatkan kebersihan lingkungan untuk menghindari infeksi kencing tikus.


"Masyarakat harus lebih hati-hati dengan lingkungan apabila memang ada tikus disekitar kita, kita harus hati-hati sekali dengan lingkungan kita, lingkungan yang cukup bersih itu akan membuat kita cukup aman," pungkasnya. | AYO BANDUNG


MafazaTV👇
Sebelumnya:



#tikus #lepstopirosis


Share this article :

Posting Komentar