Kamis, 05 Januari 2023

Home » » TAFAKUR Kesat Hati Membuat Sekat Semakin Menebal

TAFAKUR Kesat Hati Membuat Sekat Semakin Menebal

TAFAKUR Kesat Hati Membuat Sekat Semakin Menebal 
Antara Makhluk dengan Khalik dan ketetapan-Nya terdapat hijab-hijab yang harus ditembus

Mafaza-Online | Setiap kajian keislaman referensinya adalah Al Qur'an, untuk mendapatkan kepastian dengan kebijakan Allah SWT. Yakin itulah jalan untuk mencapai kebahagiaan.


Namun antara Makhluk dengan Khalik dan ketetapan-Nya terdapat hijab-hijab yang harus ditembus. Seperti sekolah harus melalui proses tes agar bisa naik kelas. 


Setiap pribadi terus berupaya sekuat tenaga agar sekat tersebut terus dibuka oleh Allah SWT.


Syaikh Muhammad Amin Al Kurdi dalam kitabnya Tanwirul Qulub meyakinkan keutamaan menghadiri majelis ulama akhirat;


"Seandainya ganjaran pahala (keutamaan) duduk di Majelis Ulama Akhirat diperlihatkan kepada semua manusia, maka manusia itu akan saling berebut bahkan saling membunuh."


Lihat saja orang yang memperebutkan angpau, zakat atau BLT.


Lihat para penggemar Band Musik yang berdesakan membeli tiket. Mereka rela antri berjam-jam, bahkan ada yang menginap. Berusaha untuk mendapatkan tempat terdepan. 


Mereka selak - menyelak, hingga hingga ada yang pingsan bahkan mati terinjak atau kehabisan oksigen. Itu mereka lakukan, karena sangat yakin dengan apa yang akan mereka dapatkan!


Bagaimana jika disingkapkan ganjaran pahala duduk di Majelis Wali Mursyid? 


Nilainya tidak bisa dibandingkan dengan angpau tadi: Masya Allah ....


Hijab batin seperti karat katarak yang menutupi mata hati. Kebodohan, hasad dan keburukan hati lainnya, merupakan hijab ruhaniyah. Itu bentuk hijab batin.


Inilah yang menyebabkan Kemuliaan dan Keagungan-Nya tidak terungkap oleh sembarang manusia. 


Kesat hati membuat sekat semakin menebal. Jika tersingkap tirai, maka orang akan serta merta tergiur. Auto merebutnya!


Sebagaimana Para Sahabat ra terhadap figur Nabi Muhammad . Setiap seruan beliau direspon.


Sebab hijab keruhanian Sahabat ra semakin menipis. Taat bukan karena terpaksa, tapi karena ridha.


Dalam tarikh Islam, disebutkan bahwa Abu Sufyan ketika sebelum masuk Islam ia bertemu dengan kaisar Romawi:


"Apakah engkau kenal dengan yang namanya Muhammad?" 


Abu Sufyan menjawab, "Dia saudaraku!"


(.... pertanyaan demi pertanyaan dijawab oleh Abu Sufyan, semua disebutkan dalam Al-Bukhari)


Hingga Kaisar bertanya kepadanya, "Bagaimana sikap pengikutnya?"


Abu Sufyan menjawab, "Aku belum pernah melihat Suku atau Kabilah yang pengikutnya memiliki ketaatan, 

kecintaan, kesetiaan habis - habisan kepada majikannya, seperti apa yang diperlihatkan pengikutnya kepada Muhammad!" 


Padahal, Abu Sufyan saat itu adalah musuh Islam, tapi jujur apa adanya mengungkapkan fakta. 


Rubrik: Tafakur Majalah Sabili edisi 2 Th XX 

Mafaza TV

Lainnya: 

TAHAJUD Membangun Keluarga Sakinah 


Silakan Klik:

۞Gerakan Wakaf al Quran۞

Hanya dengan Rp 100.000 Anda sudah ikut berdakwah

        

Share this article :

Posting Komentar