Mafaza-Online | Ilmu batin sering disebut juga ilmu hikmah. Hikmah adalah kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah.
Hikmah bisa berupa perkataan yang tegas atau peristiwa yang jelas yang menunjukkan pada kebenaran. Orang yang memiliki ilmu hikmah, bicaranya tepat akurat, tindakannya bermanfaat karena orientasinya akhirat.
Firman Allah SWT:
يُؤۡتِى الۡحِكۡمَةَ مَنۡ يَّشَآءُ ۚ وَمَنۡ يُّؤۡتَ الۡحِكۡمَةَ فَقَدۡ اُوۡتِىَ خَيۡرًا كَثِيۡرًا ؕ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الۡاَلۡبَابِ
"Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang memiliki akal sehat," (QS Al Baqarah [02] : 269)
Allah memberikan hikmah, yaitu kemampuan untuk memahami rahasia-rahasia syariat agama dan sifat bijak berupa kebenaran dalam setiap perkataan dan perbuatan kepada siapa yang Dia kehendaki.
Allah akan memberikan hikmah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Maksudnya, bahwa Allah mengaruniakan hikmah kebijaksanaan serta ilmu pengetahuan kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-Nya.
Sehingga dengan ilmu dan hikmah itu dia dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, antara was-was setan dan ilham dari Allah SWT.
Hikmah ialah kemampuan untuk memahami rahasia syari'at agama. Karena hal itu dapat membawanya kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Karena warisan para nabi adalah ilmu, bukan harta atau lainnya.
Seluruh perkara tidak akan berjalan baik kecuali dengan hikmah. Mampu meletakan segala sesuatu pada tempatnya dan menempatkan segala perkara pada posisinya masing-masing. Memilah perkara yang harus di dahulukan, mengulur perkara yang memang harus di ulur.
Akan tetapi manusia tidak akan mengetahui derajat pemberian yang besar ini, ”Kecuali orang-orang yang berakal.” Mereka itu adalah orang-orang yang memiliki akal sehat dan cita-cita yang sempurna.
Mereka mengetahui yang berguna lalu melakukanya. Sebaliknya, mengetahui yang mudharat lalu mereka meninggalkannya.
Ilmu lahir berkaitan untuk mencari nafkah, ilmu batin agar harta itu menjadi berkah.
Mengarahkan nafkah harta-harta dan mengarahkan hikmah keilmuan adalah lebih utama bagi orang yang mendekatkan diri denganya kepada Allah. Dua perkara yang paling tinggi yang menyampaikanya kepada kemuliaan yang paling agung.
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
”Tidak boleh hasad kecuali dua perkara (pertama) seseorang di berikan oleh Allah harta lalu ia menguasainya dengan menghabiskannya dalam kebenaran, dan (kedua) seseorang yang di berikan oleh Allah al-Hikmah lalu dia mengajarkannya kepada manusia.
Jadi manakah yang lebih baik, Ilmu lahir atau ilmu batin? Tentu kita tidak bisa mempertentangkannya, karena saling melengkapi. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak, sebab dengan sifat bijak, urusan dunia dan akhirat menjadi baik dan teratur.
Adakah kebaikan yang melebihi hidayah Allah kepada seseorang sehingga dapat memahami hakikat segala sesuatu secara benar dan proporsional?
Akan tetapi, tidak ada yang dapat mengambil pelajaran (Hikmah) kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat (lahir). Sosok Ulul Albab, pemilik akal sehat yang tercerahkan dengan cahaya Illahi dapat mengetahui kebenaran hakiki tanpa dipengaruhi hawa nafsu.
Maka sinarilah jiwa dengan cahaya Illahi bila ingin mendapat kebaikan yang banyak.
Ilham ilmu yang diajarkan langsung oleh Allah ke dalam hati, tidak ada dusta dan keraguan, inilah ilmu Pasti. Ilham diberikan kepada Mursyid dan Wahyu kepada Nabi. Ilmu ini diberikan kepada Mursyid untuk menguatkan, bahwa ilmunya bukan sebatas bacaan.
Apa yang akan terjadi kedepan, Allah berikan ilmunya.
Allah SWT berfirman:
فَوَجَدا عَبْداً مِنْ عِبادِنا آتَيْناهُ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنا وَعَلَّمْناهُ مِنْ لَدُنَّا عِلْماً
Artinya:
“Lalu mereka berdua bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami anugerahkan rahmat kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami” (QS: Al-Kahfi ayat 65)
Laduni, Ilmu ini masih ada. Metodenya disebut Isroqiyah, memancar cahaya atau Irfaniyah, Ilmu Marifat.
[LIVE] ILMU YANG DIAJARKAN LANGSUNG OLEH ALLAH - Syekh Akbar M. Fathurahman | Kajian Tasawuf
Jadi Ilham, Ilmu laduni, dan karomah hanya diberikan kepada Mursyid, Ulama Rabbani dan sifatnya pemberian. Tidak ada kewajiban bagi murid untuk belajar ilmu laduni, kewajiban murid adalah mencari Guru Mursyid.
“Wajib mencari Syekh (Guru Mursyid) bagi setiap orang yang bertarekat) meski pun dia seorang ulama besar” ungkap Wali Agung Sayidi Ibrahim ad Dasuki dalam Sairus Salikin Hal 23
Bila pencarian itu sudah tercapai, wajib taat pada Guru Mursyid. Ketika batin siap menerima ilmu dan Murid mendapatkan keistimewaan, maka ucapkanlah: Ini berkah karomah Guruku!
Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/mafaza_online | Facebook : MafazaOnline | Twitter: @mafazanews
#islam #mursyid
Posting Komentar