@syekhfathurahman Apakah memecat karyawan termasuk dzolim? #izinbertanyasyekh #kajiantasawuf #ngaji #ngajionline #ngajibareng #ngajiyuk #ngajivirtual #syekhfathurahman #dzolim #dzalim #zalim ♬ suara asli - Syekh Akbar M. Fathurahman
JAWABAN Syekh Akbar M Fathurahman Dalam perusahaan itu ada aturan yang harus dijalankan oleh semua. Islam mengajarkan kedisiplinan. Sebab kalau aturan tidak dipatuhi, maka manusia itu cenderung akan melampaui batas.
Tapi, dalam Islam sebelum aturan dibuat yang diajarkan adalah edukasi. Setelah adanya pembinaan tapi melanggar, barulah aturan ditegakkan.
Makanya di setiap perusahaan ada Surat Peringatan atau SP 1, 2 hingga pemecatan.
Jadi baik anak buah maupun pemimpin sama-sama mematuhi aturan main. Memang pahit menegakan aturan itu. Firman Allah SWT:
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan." (QS An-Nisa [04] ayat 135)
Hukum harus ditegakkan agar menjadi pembelajaran bagi yang bersangkutan dan juga yang lain. Ketika Perusahaan lemah dalam penegakan hukum, maka akan menjadi budaya yang tidak baik.
Jadi, sanksi itu perlu, seperti di Hongkong; kalau mau buang bungkus permen saja, tidak berani sembarangan. Karena di sana penegakan hukumnya ketat dan ada denda yang tinggi.
Pembinaan kedepankan dan pagari dengan aturan. Hukum itu jangan dibuat main-main, harus tegas. Jika antara Edukasi dan Hukum itu menyatu maka akan terbentuk mental karyawan yang baik. Dengan sendirinya perusahaan menjadi kuat.
Baca juga 👇
KISAH PERTAUBATAN Kebahagiaan Menatap Wali Mursyid
Silakan Klik
Lengkapi Kebutuhan Anda
#boss #karyawan #zalim
Posting Komentar