أَوَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۚ كَانُوا أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَأَثَارُوا الْأَرْضَ وَعَمَرُوهَا أَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوهَا وَجَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ ۖ فَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
“Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebihkuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri.”
(QS Ar Ruum [30] Ayat 9)
Mafaza-Online | Agak bingung juga memberi judul untuk tulisan ini, antara Merawat dengan Meruwat. Sebenarnya memang lebih cocok Meruwat, sebagaimana pengertiannya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): meruwat/me·ru·wat/ v 1 memulihkan kembali sebagai keadaan semula:.
Tapi, kata meruwat berkonotasi mistik atau kegaiban, itulah persepsi umum. Tapi Penulis menggunakan meruwat dalam arti memulihkan. Bukan dalam arti mistik. Intinya mari kita merawat bumi.
Bumi sebagai tempat tinggal manusia memang harus kita rawat. Bumi bukan warisan yang harus dinikmati habis-habisan, tapi titipan anak cucu yang harus dilestarikan. Sebagai muslim kita meyakini, selama kiamat belum tiba waktunya, maka Allah SWT dengan kasih sayang-Nya akan terus memperbaiki bumi setelah mengalami kehancuran.
Sebelum Manusia
Sebelum Adam diciptakan, maka bumi hancur berantakan oleh ulah bangsa Jin. Saat itu Jin seperti manusia, makhluk zahir (nyata). Jadi bisa berdarah. Nah mereka inilah yang menghuni dan mengolah bumi.
Dahsyatnya peperangan bangsa jin laksana perang nuklir. Akhirnya Allah SWT mengirim Azazil dengan para Malaikat mengusir bangsa Jin dari daratan. Mereka bersembunyi, dibuat sekat sehingga mereka menjadi mahluk batin dan terciptalah alam jin.
Diantaranya ada makhluk separuh binatang dan manusia. Kepala binatang badan manusia atau kepala manusia badan hewan. Mereka disebut manusia purba atau Nisnas. Mereka hampir punah dibinasakan Allah SWT karena merusak muka bumi. Apalagi mereka tidak beriman kepada Allah SWT.
Sisa-sisanya ada yang dijadikan dewa oleh kaum musyrikin. Menurut ilmuwan binasa karena hujan meteor dahsyat. Padahal pada hakikatnya bisa jadi itu senjata. Peluru-peluru yang dilontarkan Malaikat, untuk mengusir Jin-jin kafir ketika itu.
Setelah itu Allah pulihkan bumi yang hancur. Kemudian Allah ciptakan Adam untuk menjadi wakil Allah dan pengganti Jin. Adam (manusia) berkuasa atau mengolah bumi.
Merawat Bumi
Setiap zaman Allah SWT akan senantiasa memperbaiki kondisi bumi apabila sudah mendekati kerusakan. Seperti adanya virus covid sebagai bagian dari bentuk perbaikan Allah bagi bumi. Zahirnya dengan mengurangi aktivitas pabrik, eksplorasi alam secara berlebih lebihan. Secara ruhaniyat, berkurangnya kehidupan malam, kumpul-kumpul pesta maksiat, dll.
Quran Surat Al-A’raf Ayat 56
وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا وَٱدْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik."
Manusia purba itu sebenarnya tidak pantas disebut manusia, karena wujudnya memang separuh-separuh. Jejak peninggaln kuno Mesir, China dan juga Indonesia di lukiskan seperti sosok garuda, wajah buruh elang badan seperti manusia. Kemungkinan dari bangsa jin atau semacam hewan purba.
Tapi dengan ayat, ke 4 surat At Tin
لقد خلقنا الانسان في احسن تقويم
"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."
Menunjukan bahwa bentuk lahir manusia lebih baik dari mahluk sebelumnya jin dan manusia purba, Apalagi ruhaninya dan akalnya. Wallahu alam bish showwab.
ZIKIR MEMBORONG SEMUA KEBAIKAN
Silakan Klik
Lengkapi Kebutuhan Anda
Posting Komentar