Sabtu, 23 Juli 2022

Home » » Mengapa Saya Menjadi Vlogger

Mengapa Saya Menjadi Vlogger


 
Curhatan Youtuber Pemula | Tutorial

Mafaza-Online | Saya dan teman-teman insan pers yang bekerja di media cetak tak menyangka, bahwa keadaan akan secepat ini: Media Cetak tergusur. Koran dan Majalah kalah oleh Internet Sekarang setiap orang bisa menyiarkan berita di Platform Sosial medianya masing-masing: Facebook, Twitter atau Instagram. Apalagi Video: Youtube atau Artikel: Blogspot.


Tapi, hidup harus terus berjalan. Beberapa teman meninggalkan profesi wartawan, ada yang ternak lele atau Ternak kambing. Ada yang sedikit beruntung jadi Tim Branding atau Tim Sukses.

Maksudnya Buzzer kali ya?!


Setelah mencoba bikin majalah 3x tapi gagal, karena memang sudah bukan masanya. Sabiliku Bangkit, Gesit dan Mutiara. Pernah juga menjadi Timses, dan Tukang Buku. Sekarang seiring usia yang kepala 5, saya memilih jadi Vlogger alias Video Blogger. Fisik menurun, tapi di dalam otak ini banyak hasil perenungan yang tersumbat, harus dicurahkan disalurkan.


Cara kerja selama menjadi wartawan saya terapkan, di Vlogger saya. Seperti: Perencanaan, Mengumpulkan bahan, Menyusun hingga  editing termasuk marketing. Diskusi atau rapat redaksi saya lakukan sambil jalan, memanfaatkan teman-teman yang lebih dulu terjun jadi youtuber. Sambil mengemis like dan subscribe untuk Youtube saya hahaha


Konsepnya Video Blogger. Youtube dan Blogspot, karena kekuatan saya ada di penulisan, maka video hanya berfungsi sebagai ilustrasi dari tulisan-tulisan saya. Tapi pada perkembangannya, kadang terbalik. Video dulu baru Tulisannya muncul di blog saya.


Meski saya memiliki email sudah lebih dari 20 tahun, Tapi efektif Januari 2022 ini saya baru aktif menjadi Youtuber . Untuk Youtuber, email memang harus kuat atau gaboleh asal-asalan, karena berkaitan dengan kontak dari Youtube dan Monetisasi. Kembali turun gunung itu bahasa pendekarnya


Persoalannya: How to Present


Konsepnya, Saya menjadi diri sendiri. Posting tulisan-tulisan saya yang dulu saya ubah dalam bentuk video. Karena saya basicnya reportase, ya bikin Podcast.


Inilah langkah saya, Setelah konten tersedia


Pertama, Postingan Abadi. Saya memulai dengan membuat "Postingan Abadi" berupa doa-doa, ceramah-ceramah atau tausiah. Abadi disini, maksudnya bisa disetel kapan saja. Tidak harus update alias tidak basi.


Kedua, Taaruf Perkenalkan Diri. Kemudian memperkenalkan diri sendiri. Maksudnya, posting aktivitas sendiri. Di Fase ini sempat ada pertentangan batin. Karena sebagai wartawan, saya ga suka narsis. Tapi, ini harus dilakukan. Saya berdoa semoga ini gak lama.


Lihat saja kontennya: Ada lamaran ponakan, acara keluarga. Akhirnya ketemu juga cara mengatasi narsis, karena sering jalan ya yang diliput eh dijadikan konten tentang perjalanan. Narsis, tapi dikit aja. Masih ada unsur huntingnya gitu. hehehe. Tapi sesekali tampil wajah memang perlu, karena memang video ini tentang sosok pribadi.


Terus ada madrasah milik keluarga, dan Pesantren Idrisiyyah tempat saya Khidmah. Ini juga bisa menjadi konten abadi tadi.


Nah di Majalah Sabili dulu, saya pernah menggawangi Rubrik Parenting. Setau saya seminar keluarga itu acara yang ga pernah gagal, banyak peminatnya. Persoalan membina keluarga sakinah itu memang gada abisnya untuk dibahas. Plus ibu-ibu itu marketing yang baik, jempol mereka lebih lincah di hape.


Langkah Ketiga, Terus belajar. Harus paham aturan main dari Youtube dan Blogspot itu sendiri. Sejauh ini lancar-lancar saja, tutorial banyak juga tersedia, dalam hal ini terima kasih untuk Bang Den JC dan Mas Timon Adiyoso 


Jangan khawatir, kalau sudah SUbscribe diatas 200 akan ada pendampingan dari Pihak Youtube, akan dikirim email ini sangat memotivasi.


Harus paham juga peralatan, kamera dan audio terutama. Nah untuk ini memang harus ada modal. Dalam hal ini saya ucapkan terima kasih kepada sahabat Dewi Salsabila yang telah memberikan kamera GoPro nya.


Jadi akun channel ini, Eman Mulyatman akan menjadi akun induk yang akan melahirkan anak-anaknya: Podcast, Parenting, Hobi, Kultum, Travelling etc.


Video jelek


Yaa harus diakui, video saya memang jelek. Suka diprotes sama anak saya. Alhamdulillah mereka mau bantu, terutama Winwin, anak saya yang paling cantik. 


Begitulah, mau sukses harus berproses, jangan mundur karena ada protes. Semoga bisa punya iphone seri terbaru ya. Aamiiin


Saya memang harus banyak belajar, karena penulisan di media cetak dengan Sosmed beda,

kan harus masuk itung itungan algoritmanya. Saya hanya berucap, Asik ada tantangan!


Alhamdulillah Viral


Saya pikir, Jejak Sabili akan diminati atau rubrik keluarga, wawancara juga agak sulit, karena harus masuk studio. Eh ternyata justru dari hal hal yang tak terduga yang viral.

Hobi beternak: Kelinci, Ayam, Lele dan Kucing terutama. Maksud viral di sini sudah melampaui 1k.


Saya menikmati, itu saja sudah merupakan kebahagiaan. Saya menciptakan kebahagiaan dulu agar otak saya bisa bekerja. Hobi saya tersalurkan membaca dan menulis. Itu saja sudah bikin saya Senang.


Dari membaca buku bisa jadi status. Membaca dalam arti yang luas Iqro! Termasuk membaca alam dan lingkungan. Hobi traveling juga tersalurkan.


Oiya Saya baru tiga bulan ya ngeyutub jadi masih terus berjuang untuk monetisasi. Saya posting ini di Bulan Ramadhan hari Jumat tanggal 8 April 2022 ketika Subscriber saya alhamdulillah baru 300. Masih jauh tapi, Alhamdulillah!


Saya merasa Youtube ini banyak manfaatnya, kita jadi bisa saling menginspirasi dan memotivasi.


Teman teman simpul jaringan saya pun terjalin kembali, saya jadi merasa hidup kembali.

Saya jadi terhubung dengan Alumni SMP 119 dan SMA 30. Ada Aa Sodik teman SMP yang pernah ngeVlog bareng dan Jeng Retno teman SMA.


Khoirunnas anfauhum linnas, Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya (HR Bukhari)


Begitulah angka-angka subscribe terus berjalan, dari 1 - 50 - 200 dst. Semua berproses dan saya menikmatinya. Kalian bisa bayangkan Pekerjaan, Keahlian dan Hobi jadi satu. Sukses sudahlah tentu, YAKIN!  


Teman Teruslah berjuang tanpa kebencian


Mohon doanya ya semoga kedepan lebih baik lagi channelnya


KISAH PILU ERA INQUISISI Tangisan Sang Jenderal Setelah Menyiksa Tahanan Tua Renta yang Cinta Qur’an


Silakan Klik 

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda







Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Mafaza Online: Mengapa Saya Menjadi Vlogger . All Rights Reserved