Senin, 21 September 2020

Home » » RAHASIA DAN HIKMAH ASMAUL HUSNA As Salam Al Mu'min Al Muhaimin (1)

RAHASIA DAN HIKMAH ASMAUL HUSNA As Salam Al Mu'min Al Muhaimin (1)

Suasana Kajian Syekh M Fathurahman di Masjid Al Fattah
| Foto: Wahadi

Seharusnya manusia lebih merawat hatinya daripada itu semua, karena semuanya akan musnah, sedangkan yang menghadap kepada Allah adalah hatinya

Mutiara Dzikrul Makhsus - As-Salam (Yang Mahasejahtera) (السلام) adalah Zat-Nya bebas dari kerusakan dan kekurangan, sifat-sifat-Nya bebas dari ketidaksempurnaan, dan tindakan-tindakan-Nya tak ternodai keburukan. 

Karena Dia seperti itu. Maka tidak ada sesuatu pun yang sejahtera yang tidak dinisbahkan kepada Dia, dan berasal dari Dia. Bahwa tindakan-tindakan Yang Mahatinggi tak ternoda oleh keburukan dan kezaliman.

Setelah memaknai, menghayatinya dengan berfikir dan jiwa sehingga tumbuh kesadaran betapa Hebat Allah Yang Selamat dari berbagai keburukan dan kekurangan. Jika ingin selamat maka dekatilah Allah As Salam, karena akan terhindar dari rasa cemas dan takut. 

Selanjutnya meneladani Sifat-Nya tersebut dengan menyelamatkan, memelihara, menjaga hati dari sifat curang, iri, bohong, kehendak yang buruk.  Dan anggota badannya tidak tercemari dosa-dosa dan perbuatan-perbuatan haram, dan yang sifat-sifatnya tidak dipengaruhi keburukan. 

Maka dia akan menjadi hamba yang datang kepada Allah Ta'ala dengan hati yang sejahtera.

Manusia lebih cenderung memperhatikan / merawat fisiknya ketimbang hatinya. Bahkan pemeliharaan hewan peliharaannya lebih telaten, karena dicintai. 

Seharusnya manusia lebih merawat hatinya daripada itu semua, karena semuanya akan musnah, sedangkan yang menghadap kepada Allah adalah hatinya. 

Firman Allah SWT:

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ . إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Pada hari (kiamat) saat harta dan anak-anak tidak bermanfaat. Kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang selamat," (QS asy-Syu’ara’ [26] : 88-89)

Nabi ﷺ  lebih khawatir kepada umatnya ketika diberikan kekuasaan dan kekayaan. Artinya bukan tidak boleh kaya, tetapi dalam kondisi tersebut kebanyakan lupa (lalai), hatinya gelap. 

Pernyataan tersebut sebagai warning, karena kesempatan berbuat jahat terbuka lebar. Jika hati selamat, harta dan jabatannya bermanfaat. Hati yang tidak terjaga, hidupnya akan capek sendiri.

Ada dua kisah tentang dosa yang diakibatkan oleh perbuatan hati (karena kebaikan dan keburukannya). 

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيْقٍ اشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ، فَوَجَدَ بِئْراً فَنزَلَ فِيْهَا فَشَرِبَ، ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا كَلْبٌ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطَشِ، فَقَالَ الرَّجُلُ : لَقَدْ بَلَغَ هَذَا الْكَلْبُ مِنَ الْعَطَشِ مِثْلَ الَّذِي كَانَ قَدْ بَلَغَ مِنِّي، فَنَزَلَ الْبِئْرَ فَمَلَأَ خُفَّهُ مَاءً ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيْهِ، حَتَّى رَقِيَ فَسَقَى الْكَلْبَ، فَشَكَرَ اللَهُ لَه فَغَفَرَ لَه. قَالُوا: يَا رَسُوْلَ اللِه إِنَّ لَنَا فِي الْبَهَائِم أَجْراً ؟ فَقَالَ: فِي كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ،

وَفِي رِوَايَةٍ لِلْبُخَارِيِّ : فَشَكَرَ اللَّه لهُ فَغَفَرَ لَه، فَأدْخَلَهُ الْجَنَّةَ

Pada suatu ketika ada seorang laki-laki berjalan di suatu jalan, ia sangat kehausan, lalu ia menemukan sebuah sumur, kemudian turun di dalamnya lalu minum. Setelah itu iapun keluar. Tiba-tiba ada seekor anjing mengulur-ulurkan lidahnya sambil makan tanah karena hausnya. 

Orang itu berkata dalam hati; Sungguh anjing ini telah kehausan sebagaimana yang saya alami tadi. la pun turun lagi ke dalam sumur lalu memenuhi sepatu khufnya dengan air, kemudian memegang sepatu itu pada mulutnya, sehingga ia keluar dari sumur tadi, terus memberi minum pada anjing tersebut. 

Allah berterima kasih pada orang tadi dan memberikan pengampunan padanya. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, apakah sebenarnya kita juga memperoleh pahala dengan sebab memberi makan minum pada binatang? 

Beliau Saw menjawab: Dalam setiap makhluk yang memiliki hati yang basah ada pahalanya. (Muttafaq 'alaih) 

Dalam sebuah riwayat dari al-Bukhari menyebutkan: Allah lalu berterima kasih pada orang tersebut, kemudian memberikan pengampunan padanya, lalu memasukkannya ke dalam syurga. 

Renungan dari hadis ini: memberi minum anjing saja masuk surga, bagaimana jika menyayangi manusia yang telah diberikan kemuliaan lebih baik dibanding makhluk lainnya.

Selanjutnya: 

RAHASIA DAN HIKMAH ASMAUL HUSNA As Salam Al Mu'min Al Muhaimin (2)

MK Idrisiyyah

Silakan Klik:

Nahel Books Store

Khazanah Islami

Share this article :

Posting Komentar