Semua kembali mengingat jasa jasa besar guru dalam membangun
kemajuan anak bangsa
Tidak
ada yang tidak sepakat akan peran besar guru dalam pembangunan bangsa
Bahkan
bisa dikatakan guru adalah ujung tombak dalam kemajuan suatu bangsa
Baik
wajah guru, baik pula wajah bangsa. Sebaliknya, buruk wajah guru suatu
bangsa maka bisa dipastikan bangsa tersebut sulit untuk maju
Mari
kita bercermin. Sejak di sekolah kita sudah diajarkan oleh guru kita bahwa
Indonesia adalah negara berkembang
Sekarang,
setelah berpuluh tahun kemudian. Anak anak kita masih diajarkan bahwa
Indonesia masih bersatus negara berkembang
Kita
harus jujur bahwa peran guru dalam membangun bangsa memang belum optimal
Salah
satu yang banyak dipertanyakan adalah peran dalam pembentukan karakter bangsa
Saat
ini seolah olah guru ‘menyerah’ terhadap pengaruh globalisasi dan perkembangan
teknologi dalam mempertahankan karakter bangsa
Padahal
sejatinya guru adalah salah satu benteng terakhir dalam mempertahankan karakter
bangsa
Saat
sekolah, kita diajarkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang ramah,
gotong royong, sopan santun peduli sesama, tertib, bersih, penuh
percaya diri dsb
Melihat
fenomena saat ini, bangsa Indonesia seolah tergambar sebagai bangsa yang
kasar, tidak ramah, mudah menghujat, kotor, rusuh, acuh dsb
Tentu
pergeseran budaya tersebut tidak sepenuhnya salah guru. Sebab jika
terjadi secara masif maka ada sistem yang salah dalam pembentukan karakter
bangsa tersebut
Oleh
karena itu, jangan paksa guru untuk menyimpang secara tidak sadar
Fasilitasi
guru agar mudah mengembalikan karakter bangsa dengan berbagai regulasi yang
memudahkan dan fokus
Jangan
buat guru disorientasi dengan kebijakan kebijakan pendidikan yang pragmatis dan
jangka pendek semata
Kebijakan
pengembangan guru tidak melulu berbicara masalah kesejahteraan
Saat
kesejahteraan guru relatif membaik. Maka saatnya pemerintah fokus pada
pengembangan kompetensi guru
Pengembangan
kompetensi yang bukan formalistik semata, melainkan menyasar banyak aspek aspek
substantif dalam pengembangan karakter bangsa
Jadi,
puja puji terhadap guru tentu tetap. Biar bagaimanapun guru berjasa mencegah
hancurnya Indonesia
Tapi
kritik pengembangan dan evaluasi menjadi keharusan, karena kita tidak mau cucu
kita kelak masih mengenal Indonesia sebagai negara berkembang
Guru
Mulia karena berkarya
Guru
terpuji karena mengaji
Selamat
Hari Guru …
Jasamu
tiada tara….
Arviantoni Sadri
Ketua JSIT DKI
Jakarta
Sebelumnya:
Silakan klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda
Posting Komentar