Di mana-mana Kadin sangat berwibawa |
“Di mana-mana Kadin sangat berwibawa. Bahkan di beberapa negara sangat berpengaruh dalam kebijakan. Contohnya di Jepang. Kadin Indonesia harus bisa seperti Keidanren (Kadin-nya, Jepang) yang sangat dihormati dan berpengaruh. Pemerintah tidak bisa memutuskan banyak hal bidang perekonomian tanpa melibatkan Keidanren,” ujar Rizal Ramli saat membuka Rapat Antardewan Kadin Indonesia, di Jakarta, Kamis (3/10).
Rapat dihadiri anggota unsur Dewan Penasehat, pimpinan dan anggota Dewan Pertimbangan serta Dewan Pengurus Kadin Indonesia.
Sehubungan dengan itu, lanjut Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid ini, langkah pertama harus mengurangi ketergantungan pengurus Kadin dari proyek-proyek pemerintah. Pasalnya, ketergantungan inilah yang membuat Kadin menjadi tidak independen.
“Selama ini Kadin kurang bisa menjalankan fungsinya, karena hanya menjadi alat bagi pengurus untuk memperoleh proyek dari pemerintah. Bagaimana mungkin Kadin bisa independen atau berpengaruh, kalau pengurus ditutup mulutnya dengan 1-2 proyek kementerian?” ungkap calon Presiden paling reformis versi Lembaga Pemilh Indonesia (LPI) ini.
Faktanya, selama ini pemerintah cenderung mengabaikan Kadin. Selain karena pengurusnya lebih banyak mengandalkan proyek-proyek pemerintah, juga disebabkan pengusaha-pengusaha besarnya banyak tergabung di Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Karena skala bisnis yang sangat besar itulah maka Apindo yang lebih banyak didengar dan mempengaruhi pemerintah.
Pada kesempatan itu Rizal Ramli juga meminta seluruh jajaran Kadin untuk fokus melakukan konsolidasi guna merapikan organisasi. Dengan demikian, pengurus Kadin bisa menyiapkan Munas Kadin pada Oktober tahun ini. Dia juga minta jajaran Kadin tidak terpengaruh pendapat atau komentar-komentar negatif pihak lain.
“Abaikan saja orang-orang yang menertawakan. Biasanya, orang yang pertama tertawa adalah mereka yang akhirnya menangis. Saya justru surprise banyak pengusaha dan kalangan profesional yang menghubungi kami minta bergabung ke Kadin. Karena itu kita fokus saja dengan konsolidasi organisasi sambil menyiapkan Munas. Nanti silakan pilih Ketua Umum yang baru. Tidak harus Rizal Ramli, atau pak Osman Sapta yang menjadi Ketua Umum,” papar Rizal Ramli.
Silakan di Klik:
✽̶ M-STORE LengkapiKebutuhanAnda ♈̷̴✽̶⌣̊
Posting Komentar