Senin, 23 September 2013

Home » » Berita “Jihad Seks” Di Suriah, Kebohongan Paling Bodoh

Berita “Jihad Seks” Di Suriah, Kebohongan Paling Bodoh

Mengapa harus memakai kata jihad?

Mafaza-Online.com.Com|SURIAH - Sejumlah situs media mainstream sekelas Tempo dan Merdeka merilis berita adanya gerakan “jihad seks” wanita-wanita Tunisia ke Suriah. Berita itu, mengutip pernyataan  Menteri Dalam Negeri Tunisia Lotfi Bin Jeddo, wanita-wanita tersebut datang ke Suriah untuk ‘menghibur’ pejuang oposisi. Setelah berhubungan dengan 20, 30, atau 100 laki-laki, mereka balik ke Tunisia dalam kondisi hamil.

Masyarakat Tunisia sendiri kebanyakan menganggap bahwa pernyataan itu adalah kedustaan yang besar. Mengutip dari Al Jazeera, warga Tunisia bernama Abeer Musalam mengatakan, “Kebohongan paling bodoh yang pernah dinyatakan.”

Dalam pemberitaan media internasional dan nasional, dipasang gambar seorang lelaki dan perempuan yang diduga melakukan jihad sex tersebut. Siapakah perempuan itu?

Nama wanita itu adalah Ummu Jaafar dan suaminya Abu Jaafar.

Ummu Jaafar adalah seorang ibu yang bergabung dengan pasukan mujahidin Suriah bersama suaminya Abu Jaafar di Aleppo, Suriah. Ummu Jaafar dan Abu Jaafar telah memiliki anak perempuan yang bernama Faten.

Layaknya keluarga pada umumnya, sebelum bertempur Ummu dan Abu Jaafar bercanda dengan Fatin. Setelah menyenangkan buah hatinya, mereka mempersiapkan senjata untuk bertempur melawan pasukan pemerintah Suriah.

Ummu Jaafar bertempur layaknya kaum pria. Bedanya Abu Jaafar selalu disampingnya untuk melindungi istri tercintanya.

Wanita Muslimah seperti inilah yang diberitakan melakukan jihad sex hingga hamil oleh media-media sekuler.

Sementara itu, pejabat Tentara Pembebasan Suriah (FSA) membantah klaim adanya praktik “jihad seks” di Suriah. Dengan tegas dirinya mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda praktik tersebut di wilayah yang berada di bawah kendali mereka.

“Klaim tentang jihad seks ini merupakan permainan media,” kata Jenderal Qassim Saad al-Din, seorang anggota Komando Tinggi FSA kepada kantor berita Turki Anadolu Sabtu kemarin (21/09).

Propaganda wanita Tunisa yang menjadi “penghibur” oposisi di Suriah, dengan istilah “jihad seks” merupakan perang isu dan upaya memberikan stigma negatif kepada jihad di Suriah yang selama ini memiliki reputasi cukup baik. Mengapa Media tidak memakai istilah prostitusi atau yang sejenisnya? Mengapa harus memakai kata jihad?

Ayat 32 dari surat At Taubah mengingatkan kita: “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka…”. 


MAFAZA-STORE Lengkapi Kebutuhan Anda
Share this article :

Posting Komentar