Jumat, 14 Desember 2018

Home » » Amazing, Lisan Wanita Ini Hanya Mengucapkan Ayat-ayat Al-Quran

Amazing, Lisan Wanita Ini Hanya Mengucapkan Ayat-ayat Al-Quran

Umumnya orang terlanjur beranggapan, wanita sebagai mahluk yang banyak bicara. Tak peduli bermanfaat atau tidak. Tapi ternyata ada banyak wanita yang sangat menjaga lisannya. Wanita tokoh kita kali ini pengecualian, dia menjaga lisannya sehingga yang keluar hanyalah ayat-ayat Al-Quran, wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah   oleh malaikat Jibril

   
Amazing, Lisan Wanita Ini Hanya Mengucapkan Ayat-ayat Al-Quran | Ilustrasi 
Mafaza-Online | Kisah ini diceritakan oleh seorang ulama besar, Imam Abdullah bin Al-Mubarak. Aku pergi menunaikan ibadah haji di Mekah dan menziarahi makam Rasulullah  di Madinah. Saat aku berada di satu tempat sepi, aku melihat setitik hitam dari kejauhan. Ternyata itu adalah seorang wanita tua yang sedang berada sendirian. Kudekati, dan terjadilah dialog ini.
“Assalaamu’alaikum,” tanyaku.

“Salam, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang (Yasin: 58),” jawabnya.
“Semoga Allah merahmatimu, apa yang kau lakukan di tempat seperti ini?”
“Barang siapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk (Al-A’raf: 186).”
Kuketahui bahwa wanita ini tersesat. Maka segera kutanyakan, “Hendak ke manakah ibu?”
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa (Al-Isra: 1).”
Aku pun paham bahwa beliau baru saja selesai melaksanakan ibadah haji, dan hendak pergi menuju Palestina. “Sudah berapa lama berada di sini?”
“Selama tiga malam, dalam kondisi sehat (Maryam: 10).”
“Tapi kulihat engkau tak punya makanan dan minuman untuk kau konsumsi?”
“Dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku (Asy-Syuara: 79).”
“Jadi kau berwudhu pakai apa?”
“Kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci) (An-Nisaa’: 43).”
“Aku punya sedikit makanan, Ibu mau?”
“Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam (Al-Baqarah: 187).”
“Tapi ini kan bukan bulan Ramadhan?”
“Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui (Al-Baqarah: 158).”
“Tapi kalau sedang bepergian, kita diberi keringanan untuk tidak berpuasa.”
“Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (Al-Baqarah: 184).”
“Kenapa Ibu berbicara seperti ini, tidak seperti aku misalnya?”
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (Qaaf: 18).”

MOIIA Silky Pudding

Barangkali ada yang pernah liat...

Terus lupa siapa yg jual 😁 

💥Yes..I'm here 😃 

⇩⇩⇩

Silakan Klik:






Banyak Variasi rasanya lho

“Sebenarnya Ibu ini siapa sih?”
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan-jawabnya (Al-Isra’: 36).”
“Maaf aku salah karena telah lancang, maafkan aku, Bu.”
“Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu) (Yusuf: 92).”
“Maukah Ibu naik untaku sampai nanti bertemu dengan kafilah Ibu?”
“Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya (Al-Baqarah: 197).”
Saat aku derumkan untaku, beliau mengatakan, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya (An-Nuur: 30).”

Maka aku pun menundukkan pandanganku. Lalu kukatakan, “Naiklah.”

Tiba-tiba unta bergerak sehingga pakaian beliau terkoyak, beliau pun berkata, “Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri (Asy-Syura: 30).”
“Sabar dulu Bu, aku akan mengikat untanya.”
“Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman (Al-Anbiya’: 79).”
Maka aku ikat untaku, dan kukatakan lagi, “Naiklah.”
Setelah naik, beliau berkata, “Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya (Az-Zukhruf: 13).”
Lalu aku segera memegang tali kekang unta, aku berjalan cepat sambil sedikit berteriak. Beliau pun mengatakan, “Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu (Lukman: 19).”
Aku pun memelankan jalanku, sambil melantunkann syair-syair. Ibu itu kembali menasihati, “Karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an (Al-Muzzammil: 20).”
Nasihat itu aku komentari, “Ibu sungguh wanita yang mendapatkan banyak kebaikan.”
“Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah) (Al-Baqarah: 269).”
Setelah beberapa lama berjalan, aku bertanya, “Ibu punya suami?”
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu, niscaya menyusahkan kamu (Al-Maidah: 101).”
Maka sejak itu, aku tidak lagi berbicara kepadanya sampai kami berhasil menyusul kafilahnya. Saat itu aku bertanya lagi, “Dalam kafilah ini, ada keluarga Ibu?”
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia (Al-Kahfi: 46).”
Aku pun tahu bahwa beliau memiliki anak, “Apa tugas anak-anak Ibu dalam haji?”
“Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk (An-Nahl: 16).”
Oh ternyata anak-anaknya adalah para penunjuk jalan. Lalu kami menuju sebuah tenda. “Siapa nama-nama anak Ibu?”
“Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya (An-Nisaa’: 125). Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung [An-Nisaa’: 164]. Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh (Maryam: 12).”
Maka aku berteriak, “Ada Ibrahim, Musa, dan Yahya?”

Maka muncullah tiga orang anak muda yang sangat rupawan. Saat berkumpul dengan mereka, ibu itu pun memerintahkan, “Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu (Al-Kahfi: 19).”

Salah seorang dari mereka pun segera pergi membeli makanan dan menyajikannya untukku. Lalu ibu itu pun berkata, “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu (Al-Haqqah: 24).”
Kukatakan kepada mereka, “Aku tidak akan makan sebelum kalian ceritakan tentang ibu kalian ini.”
Salah seorang dari mereka lalu menjawab, “Dia adalah ibu kami. Sudah 40 tahun lamanya tidak mengatakan apapun selain Al-Quran. Dia takut salah bicara hingga dimurkai Allah Taala.”
Maka kutakan, “Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar (Al-Jumuah: 4).” 



Share this article :

+ komentar + 1 comment

Anonim
16 Desember 2018 pukul 06.04

Subhanalloh

Terimakasih Anonim atas Komentarnya di Amazing, Lisan Wanita Ini Hanya Mengucapkan Ayat-ayat Al-Quran

Posting Komentar