Selasa, 05 September 2017

Home » » KHUTBAH IEDUL ADHA 1438H Anak Shalih, Aset Orangtua Paling Berharga

KHUTBAH IEDUL ADHA 1438H Anak Shalih, Aset Orangtua Paling Berharga

Anak shalih adalah sumber pahala yang tak putus meski tubuh kita telah hancur berkalang tanah. Karena itu kita harus benar-benar serius merancang kehadiran anak shalih di dalam keluarga
Oleh Dr Hermanto

  
Anggota FPKS DPR RI Dr Hermanto
Mafaza
-Online |
Anak shalih adalah investasi yang tak ternilai harganya. Anak shalih adalah pelita yang tak padam meski kita telah terkubur dalam liang lahat. Anak shalih adalah sumber pahala yang tak putus meski tubuh kita telah hancur berkalang tanah. Karena itu kita harus benar-benar serius merancang kehadiran anak shalih di dalam keluarga.

Anggota FPKS DPR RI Dr Hermanto menyampaikan hal tersebut saat menjadi Khatib Iedul Adha 1438H di Masjid Taubah Komplek Green Hill Area, Nagari Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Jumat (1/9).

Untuk mendapatkan anak yang shalih, menurutnya, kita bisa mengambil pelajaran dari kisah Ibrahim ‘alaihissalam."Keberhasilan Ibrahim mendapatkan karunia anak shalih seperti Isma’il adalah karena beliau sendiri berhasil mendidik dan membentuk dirinya menjadi hamba yang shalih yang menjadi teladan bagi orang disekitarnya," ucapnya.

Jadi, lanjutnya, untuk mendapatkan anak shalih maka orangtua terlebih dulu harus berusaha menjadi orang yang shalih. "Siap menjadi orangtua berarti siap menjadi teladan untuk keluarga, bukan sekadar memberi makan dan mencukupi kebutuhan anak," jelasnya.

Pelajaran lain dari Nabi Ibrahim, tambahnya, jika ingin memiliki anak yang shalih maka bersungguh-sungguhlah dalam meminta kepada Allah SWT. Permintaan Nabi Ibrahim tersebut diabadikan dalam al-Qur’an surat as-Shaffat ayat 100: “Tuhanku, karuniakanlah untukku (seorang anak) yang termasuk orang-orang shalih.”

"Banyak di antara kita yang ingin punya anak shalih. Tapi siapa di antara kita yang sungguh-sungguh berdoa memintanya kepada Allah SWT dengan kelopak mata yang berderai air mata ? Siapa di antara kita yang secara konsisten menyelipkan doa-doa terbaik untuk keluarga dan anak-anak ?" tanya Hermanto.

Selain berdoa, jelas Hermanto, untuk mendapatkan anak shalih harus juga sungguh-sungguh menempuh jalannya. "Kesungguhan itu harus  sama bahkan melebihi keinginan mendapatkan penghasilan yang besar, rumah tinggal impian dan kendaraan idaman," ujarnya.

Jalan yang harus ditempuh itu antara lain sebagai berikut:

Pertama, konsisten mencari rezeki yang halal untuk keluarga.
Dalam pandangan Islam, apa yang dikonsumsi oleh tubuh manusia akan berpengaruh terhadap perilakunya.  "Karena itu, Islam mewajibkan kepada setiap orangtua untuk memberikan hanya makanan halal yang diperoleh melalui harta yang halal kepada anak-anak mereka," tuturnya.

Kedua, memberikan kasih sayang kepada anak tapi tidak memanjakannya. "Bukti cinta dan sayang kita yang sesungguhnya kepada mereka adalah dengan berusaha menyelamatkan mereka dari api neraka," katanya.

Perihal ini Allah SWT berfirman:ُ “Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah diri dan keluarga kalian dari api nerakan yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…” (QS At-Tahrim: 06)

Ketiga, terus belajar menjadi orangtua yang saleh dan cakap.

Tidak terlarang mempelajari konsep pendidikan anak dari siapa saja, tetapi yakinlah bahwa konsep tarbiyah Rasulullah saw yang terbaik.  "Sebagai orangtua, banyaknya hal  harus dipelajari," ucapnya.

"Karena itu sesibuk apapun urusan dunia, kita harus menyediakan waktu untuk belajar menjadi orangtua yang saleh dan cakap," pungkas legislator dari Dapil Sumbar I ini.

Rohingya, Masjid Dibakar
Pembaca Mafaza-Online Peduli
Pembaca yang terdorong ingin membantu kesulitan yang masyarakat Rohingya, bisa mengirimkan sumbangannya melalui Bank BCA 412 11 81 643.
Mari kita sama-sama bersinergi mengatasai persoalan ini.
Laporan akan dicantumkan di Mafaza-Online
Konfirmasi 0857 6749 8055
Eman Mulyatman

Share this article :

Posting Komentar