Senin, 31 Maret 2025

Home » » DEMI MENJAGA TRADISI SUNNAH Shalat Idul Fitri Sebaiknya di Lapangan

DEMI MENJAGA TRADISI SUNNAH Shalat Idul Fitri Sebaiknya di Lapangan

Shalat Idul Fitri Sebaiknya di Lapangan | ilustrasi
Dalam semangat menjaga tradisi yang didasarkan pada Sunnah Nabi Muhammad , Salat Id dilaksanakan di lapangan, bukan di dalam masjid

Mafaza Online | Salat Idul Fitri dipandang sebagai momen kebahagiaan dan syukur umat Muslim setelah menyelesaikan ibadah puasa Ramadan. 


Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 M. Keputusan ini didasarkan pada hisab hakiki wujudul hilal, metode penentuan awal bulan Hijriah yang telah lama menjadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.


Baca juga : Duit Habis, Tambang Terkikis: Arah Baru Ekonomi Daerah Penghasil Sumber Daya Alam


Sama seperti Muhammadiyah, Tarekat Idrisiyyah pun melaksanakan pada hari yang sama Senin, 31 Maret 2025 dan di lapangan. Keputusan untuk Shalat Idul Fitri di lapangan dilakukan Tarekat Idrisiyyah demi menjaga tradisi sunnah Nabi , meski memiliki masjid yang besar dan megah.  


Jadi shalatnya di lapangan depan masjid Al Fattah —masjid kebanggaan tak hanya jamaah Tarekat Idrisiiyah tapi juga — kebanggaan warga Tasikmalaya. 


Dalam semangat menjaga tradisi yang didasarkan pada Sunnah Nabi Muhammad , Salat Id dilaksanakan di lapangan, bukan di dalam masjid, kecuali jika cuaca buruk menghalangi pelaksanaannya. 


Baca juga : 50 Ciri-Ciri Gangguan Sihir atau Jin Dalam Tubuh


Silakan Klik:

۞GERAKAN WAKAF AL QURAN۞

Hanya dengan Rp 50K Anda sudah ikut berdakwah


Penetapan ini sesuai dengan praktek Rasulullah   yang senantiasa melaksanakan Salat Id di lapangan. Beliau biasanya salat di “mushallaa”, sebuah tanah lapang yang terletak sekitar 1000 hasta (200 meter) dari masjid pada masa itu. 


Rasulullah   tidak pernah melaksanakan Salat Id di dalam masjid, kecuali hanya sekali saat hujan turun dengan deras.


عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَاْلأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلاَةُ … [رواه البخاري]


“Diriwayatkan dari Abu Sa‘id al-Khudri bahwa ia berkata: Nabi Muhammad   selalu keluar pada hari Idul Fitri dan hari Idul Adlha menuju lapangan, lalu hal pertama yang ia lakukan adalah salat …” [HR. al-Bukhari].


Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Sa‘id al-Khudri dan Abu Hurairah di atas menggambarkan praktik Rasulullah   dalam melaksanakan Salat Id. 


Dalam hadis tersebut, terungkap bahwa Nabi selalu keluar menuju lapangan pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, dan melakukan Salat Id sebagai kegiatan utama. 


Bahkan saat hujan turun, beliau hanya melakukan Salat Id di dalam masjid sekali, sementara praktek yang umum adalah di lapangan terbuka.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ أَصَابَهُمْ مَطَرٌ فِي يَوْمِ عِيدٍ فَصَلَّى بِهِمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلاَةَ الْعِيدِ فِي الْمَسْجِدِ. [رواه أبو داود وابن ماجه والحاكم، وقال: هذا حديث صحيح الإسناد].


“Diriwayatkan dari Abu Haurairah bahwa mereka (para Sahabat) pada suatu hari raya mengalami hujan, lalu Nabi melakukan shalat bersama mereka di mesjid.” [HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim. Ia (al-Hakim) mengatakan: Ini adalah hadis sahih sanadnya (Al-Mustadrak, I:295, “Kitab al-‘Idain)].


Baca juga : Hoaks Mike Tyson Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Faktanya


Dengan mempertahankan tradisi Salat Id di lapangan, umat Muslim mengikuti jejak Nabi   dalam merayakan momen penting dalam agama Islam dengan semangat kesatuan dan kebersamaan. 


Hal ini juga menjadi bentuk penghormatan terhadap sunnah dan tuntunan yang telah diberikan oleh Rasulullah kepada umatnya.


Baca juga : Paket Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Tempo, Jurnalis Hadapi Ancaman Represi dan Pembungkaman


Video 
Silakan Klik:

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda

#lebaran #mudik #idulfitri

Share this article :

Posting Komentar