Sabtu, 09 November 2024

Home » » Trump Menang inilah Janji Kampanyenya Sehingga Pemilih Muslim Mendukungnya

Trump Menang inilah Janji Kampanyenya Sehingga Pemilih Muslim Mendukungnya

Potret Donald Trump menangi Pilpres AS (Foto: REUTERS/Brian Snyder)

Trump mengucapkan terima kasih kepada berbagai kelompok yang mendukungnya, termasuk Muslim Amerika, seraya menyebut mereka datang dari berbagai latar belakang untuk memilihnya

Mafaza Online | Pada 5 November 2024, Donald Trump memenangkan pemilihan umum Amerika Serikat dan kembali terpilih sebagai Presiden ke-47 AS. 


Kemenangannya ini mendapat sorotan luas, terutama karena dukungan signifikan dari komunitas Muslim Amerika yang diakuinya dalam pidato kemenangan.


Trump mengucapkan terima kasih kepada berbagai kelompok yang mendukungnya, termasuk Muslim Amerika, seraya menyebut mereka datang dari berbagai latar belakang untuk memilihnya.


"Mereka datang dari seluruh penjuru, serikat, non-serikat, Afrika Amerika, Hispanik Amerika, Asia Amerika, Arab Amerika, Muslim Amerika. Kami memiliki semuanya," ujar Trump, melansir CNN, Kamis (7/11/2024)


Baca juga: TIM LBH GP Ansor DIY Temukan Fakta Baru Kasus Penusukan Santri Krapyak 


Alasan Muslim Amerika Memilih Trump


Menyusul kemenangan Trump, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) memberikan tanggapan melalui Direktur Eksekutif Nasionalnya, Nihad Awad. 


Dalam pernyataannya, Awad menyoroti harapan besar yang disematkan pada Trump untuk memenuhi janji kampanyenya, termasuk janji untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan di Gaza.


Ia mengkritik kebijakan-kebijakan AS di bawah kepemimpinan presiden terdahulu yang menimbulkan dampak buruk bagi dunia Muslim, termasuk kebijakan luar negeri George Bush dan Dick Cheney.


"Penting bagi Presiden Terpilih Trump untuk sekarang mengakui bahwa sebagian besar orang Amerika, termasuk Muslim Amerika yang mendukungnya, tidak ingin melihat lebih banyak kefanatikan di dalam negeri atau lebih banyak perang di luar negeri," kata Awad merujuk laporan Anadolu Agency.


Awad menekankan agar Trump sungguh-sungguh memperhatikan aspirasi warga Muslim Amerika. Ia berharap kebijakan luar negeri AS di bawah Trump akan lebih mengutamakan perdamaian global dan menjaga keadilan di wilayah-wilayah yang sedang berkonflik, termasuk Gaza.


"Ke depannya, kami berharap semua pejabat terpilih untuk benar-benar menanggapi masalah mendesak para pemilih Muslim. Ini termasuk Presiden Terpilih Trump," lanjut Awad.


Baca Juga : Deep Learning, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Beri Bocoran Kurikulum Baru


Sikap Kritikus Terhadap Kebijakan Partai Demokrat


Kekalahan Kamala Harris, calon dari Partai Demokrat, sebagian disinyalir karena dukungan tanpa syarat pemerintahannya terhadap Israel di tengah kekerasan yang terus berlangsung di Gaza. Aktivis Arab di Dearborn, Michigan, yang menjadi suara penting bagi komunitas Muslim Amerika, menyatakan kekecewaannya terhadap sikap Harris yang dianggap mengabaikan permintaan mereka untuk mempertimbangkan ulang dukungannya terhadap Israel.


Melansir Associated Press (AP), Michigan adalah salah satu negara dengan populasi Muslim yang besar, menjadi negara kunci bagi kemenangan Trump. Menurut laporan dari Al-Jazeera yang merujuk Fox News, banyak aktivis Arab dan Muslim Amerika di Michigan merasa bahwa sikap tegas Harris terhadap Israel berdampak pada basis pemilih Partai Demokrat, terutama di kalangan Arab dan Muslim Amerika serta kelompok muda dan progresif.


"Genosida adalah politik yang buruk," ujar seorang aktivis, menegaskan bahwa kebijakan Partai Demokrat dinilai tidak sejalan dengan aspirasi mereka.


Di sisi lain, Hussein Dabajeh, seorang konsultan politik Amerika keturunan Lebanon dari Detroit, mengungkapkan harapan agar kepemimpinan Trump mendatang dapat membawa kebaikan bagi komunitas Arab dan Muslim Amerika. Meski ia mengaku tidak tahu pasti apa arti kemenangan Trump bagi komunitas ini, ia berharap akan ada perubahan positif dan persatuan di negara tersebut.


"Saya harap itu sesuatu yang baik. Saya berharap negara ini bisa bersatu. Saya berharap Partai Demokrat sadar," ucap Dabajeh.


Baca juga :  DPR Beri Sinyal, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Mau Terapkan UN Lagi


Secara resmi, Trump berhasil mengamankan kemenangan dengan meraih 295 suara elektoral, melampaui ambang batas 270 suara yang dibutuhkan, sementara Kamala Harris memperoleh 226 suara elektoral. 


Dalam perhitungan suara populer, Trump juga unggul dengan 73.523.637 suara (50,92%), sementara Kamala hanya memperoleh 68.683.845 suara (47,57%).


Kemenangan ini menandai kembalinya Trump sebagai Presiden AS untuk masa jabatan kedua, membawa harapan baru sekaligus tantangan bagi berbagai komunitas di Amerika. Terutama bagi komunitas Muslim yang menjadi salah satu kunci kemenangan Trump kali ini.


Baca juga: Donald Trump Menang, Situasi di Gaza Berdampak Luas pada Pilpres di AS


Video


Silakan Klik:

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda

#pemilu #amerika #trump


Share this article :

Posting Komentar