Adhes Satria |
Akhirnya kita bisa menilai, mana capres yang bermutu dan berkualitas dan mana yang di bawah standar.
Tak perlu menjadi pendukung loyalis ketika objektivitas ada pada diri seseorang. Tak perlu menjadi orang partai ketika harus memilih mana yang berkualitas dan yang tidak bermutu. Cukup dengan akal yang waras, dan hatinurani yang berpihak pada keadilan.
Malam itu, ketiga capres berdiri di hadapan publik dan menyampaikan gagasannya, diberi kesempatan bertanya dan menjawab berdasarkan kapasitas keilmuan, wawasan, pengalaman, gaya dan karakternya masing masing.
Silakan Klik:
Hanya dengan Rp 100.000 Anda sudah ikut berdakwah
Baca Juga :
ANIES BASWEDAN Hadapi Buzzer dengan Kenyataan - Kenyataan bukan Pernyataan Pernyataan
Makan malam imajinatif Anies Baswedan
KICK OFF KAMPANYE PKS Anies Baswedan Paparkan Visi-Misi Hadirkan Indonesia Adil Makmur untuk Semua
Hadiri Deklarasi Pemilu Damai PSHT, Anies Berharap Pendekar Silat Ikut Awasi dan Pantau Pemilu
Cerdas Berpolitik Digital Anies-Cak Imin Menang Pilpres 2024
Betul saja, kita menyaksikan siapa Capres yang visioner, berpikir cemerlang, dan bersikap tenang. Juga kita menyaksikan siapa capres yang tak mampu mengendalikan emosi dirinya, gagap saat menjawab pertanyaan dan sarkas terhadap lawan debatnya.
Saya akan menilai capres nomor urut 01 lebih dulu. Selanjutnya capres 02 dan 03.
Menilai cara Anies bicara dan menjelaskan sebuah permasalahan dan pertanyaan yg dilontarkan, serasa Anies seperti seorang guru di ruang kelas di depan murid muridnya. Setiap perkataannya begitu rapi dan tertata. Point yang disampaikannya begitu jelas dan sarat data. Visi misi dan harapannya sesuai dengan keinginan rakyat Indonesia.
Terlihat Anies tak ingin ada yang melanggar etika, menyalahgunakan kekuasaan, tak rela ada yang membelenggu kebebasan berpendapat. Juga selalu ingin melayani masyarakat tanpa ada ketimpangan. Tak ingin menghambur hamburkan anggaran negara yang bukan utk kepentingan rakyat.
Anies juga nampak begitu lugas menyampaikan pandangannya ttg hukum dan HAM. Menurutnya hukum harus tegak, berkeadilan, tidak hanya tegak di bawah, tapi tumpul ke atas.
Anies berkali kali menyebut, etika harus diatas segalanya. Tanpa etika rusaklah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika etika sudah dilanggar, bgm hukum akan ditegakkan.
Anies juga memberikan ruang publik untuk berdialog, ketimbang kekuasaan yg bicara. Penguasa dan oposisi sama sama terhormatnya.
Anies juga mengapresiasi kebebasan beragama, berkeadilan tanpa harus melihat perbedaan agamanya apa. Semua agama akan dilindungi dan diberikan hak haknya utk beribadah. Penjelasan Anies ini merupakan nilai plus untuk membuktikan toleransi bukanlah sebatas retorika dan basa basi.
Fix #DebatCapres hari ini Paslon 1 luar biasa! unggul dr Prabowo no 2 Ganjar no 3, solutif dan mengena isue IKN, Ordal, Korupsi & HAM. Yg plg mengharukan Anies angkat KM 50 kasus yg selalu kita perjuangan tuk dapat membuka boroknya rezim
Panjang Umur Perjuangan✊️#AMINAjaDulu pic.twitter.com/0iELeqxukA
Satu hal yang menjadi perhatian Anies adalah mempertanyakan kasus Kanjuruhan dan Km 50 yg menyebabkan gugurnya anak bangsa. Ini sebuah pertanyaan yg sangat berani yang mewakili tuntutan rakyat Indonesia agar hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu.
Jadi, yang membuat Anies terlihat berkarakter adalah saat dirinya tetap tenang, saat capres no 02 hendak memprovokasi dg mengungkit ungkit masa lalu seolah paling berjasa, telah menghantarkan Anies mjd seorang gubernur DKI Jakarta.
Prabowo dg sangat arogannya berkata, kalo bukan gue, Anies tak bisa jadi Gubernur. Inilah pernyataan capres no 2 paling norak dan menjijikkan. Sangat sangat tak pantas kata kata itu dilontarkan oleh seorang pemimpin.
Anies merasa tak perlu membalas kata kata sarkas Prabowo yg kerap meledek Anies seperti merendahkan sosoknya.
Ketika Anies menjelaskan dengan santuy dan sangat berwawasan, malah mendapat reaksi lebay dari seorang Prabowo. Terlihat capres no 02 ini sentimen dan otak sumbu pendek. Inilah jebakan Batman Anies utk menguras tenaga Prabowo yg mudah tersulut emosinya.
Sepertinya Gaya militer dan Orba sudah muncul. Belum apa apa sudah otoriter, seperti ingin mempermalukan lawan politiknya. Seperti ingin membungkam dan menghabisi orang yg bersebrangan pendapat dengan dirinya.
Lha bagaimana jika akan berkuasa nanti?
Jadi sangat jelas perbedaannya. Mana calon pemimpin yang bermutu dan berkualitas dan yang mana tidak. Mana pemimpin yg cerdas dan mana yg bisanya cuma menggertak. Tak ubahnya preman atau debt collector.
Jadi kalo sudah tahu ada barang yg bermutu dan berkualitas tinggi, tapi kenapa memilih barang yang di bawah standar dan tidak tahan lama?
Kenapa ragu memilih barang yang sudah terlihat bagus, juga kenapa harus tidak memilih sama sekali.
Hanya orang yg waras yg bisa menilai barang bagus, lalu memilihnya. Sudah tahu ada barang yg bermutu dan berkualitas, tapi malah menolak dan membuang serta menyia nyiakannya, ini pertanda Anda atau kalian lah seorang pemilih yang bodoh.
Setelah melihat sikap dan cara Anies bicara serta menjawab dalam debat semalam, -- dibanding capres lainnya -- kalo saya sih Yes. Anies yg paling siap dan pantas menjadi seorang pemimpin rakyat Indonesia.
Bagaimana menurut kamu? Setujukah dg penilaian saya?
Baca Juga :
ENERGI HARAKI Menjadi Kader yang Bangkit Menggerakkan bukan Generasi Rebahan
Video
⌣»̶·̵̭̌·̵̭̌☀̤̈Mafaza-Store..☀̤̈̇·̵̭̌·̵̭̌«̶⌣
Posting Komentar