Rabu, 21 Desember 2022

Home » » Setiap Ilmu ada Ahlinya

Setiap Ilmu ada Ahlinya

Cinta Allah, Rasul dan Guru
Ilmu yang ada di kalangan para ahli Hadis, ahli fiqih dan kaum Sufi adalah ilmu agama

Mafaza-Online | Syaikh Abu an Nashr Sarraj ath Thusi dalam karyanya Al Luma' fit Tashawwuf mengatakan: 


Kalangan orang-orang berilmu tidak pernah memperselisihkan, bahwa di antara para sahabat Rasulullah . ada yang memiliki spesialisasi dalam disiplin ilmu tertentu. 


Sebagaimana Hudzaifah yang memiliki ilmu khusus tentang Intelijen, menyimpan rapat nama-nama orang-orang munafik. Rasulullah  berpesan untuk merahasiakan dan hanya memberikan daftar nama-nama orang munafik untuknya. 


Sehingga Umar ra pernah menanyakan pada Hudzaifah. “Apakah saya termasuk dalama daftar kaum munafik tersebut?" tanya Umar.


Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib r.a., bahwa ia pernah berkata, "Rasulullah mengajariku tujuh puluh bab tentang ilmu pengetahuan, dimana beliau tidak pernah mengajarkannya kepada siapa pun selain aku.”


Saya (Syaikh Abu an Nashr Sarraj ath Thusi) perlu mengemukakannya di sini untuk menegaskan, 


bahwa ilmu yang ada di kalangan para ahli Hadis, ahli fiqih dan kaum Sufi adalah ilmu agama.


Masing-masing kelompok dari orang-orang berilmu, dalam disiplin ilmu yang mereka kuasai memiliki karya-karya agung dan berbagai macam pendapat. 


Sebagaimana juga mereka memiliki imam-imam terkemuka yang disepakati oleh orang-orang sezamannya untuk dijadikan imam mereka, karena kelebihan yang dimilikinya dalam ilmu dan kemampuan intelektualnya.


Tidak perlu diperdebatkan lagi, bahwa para ahli Hadis jika mendapatkan kesulitan dalam ilmu Hadis, cacat (illat) yang ada pada Hadis dan tentang para perawi, tidak akan merujuk kepada para ahli fiqih. 


Sebagaimana para ahli fiqih, jika mendapatkan kesulitan dalam masalah-masalah fiqih seperti kasus berubahnya khamer menjadi cuka, masalah binatang yang halal dikonsumsi, termasuk binatang darat ataukah hidup di air atau bisa kedua-duanya (ampibi), masalah membangun perumahan dan masalah-masalah wasiat. 


Mereka tidak akan pernah merujuk kepada para ahli Hadis. 


Begitu juga orang-orang yang berbicara masalah perasaan hati, peninggalan-peninggalan rahasia, muamalah hati nurani, menjelaskan dan menggali ilmu-ilmu tersebut dengan isyarat-isyarat yang halus dan makna-makna yang agung. 


Ketika ada seseorang mendapatkan kesulitan tentang masalah-masalah tersebut tidak akan merujuk kecuali kepada seorang alim yang memiliki keahlian di bidang ini, benar-benar melakukan dan membiasakannya, menyelami dan mengarungi rahasia-rahasia ilmunya. 


Maka barangsiapa tidak melakukan seperti itu, berarti ia benar-benar telah melakukan kesalahan.


Seseorang tidak boleh mengumbar lidahnya dalam menggunjing suatu kaum yang ia sendiri tidak paham tentang kondisi mereka, tidak mengetahui keilmuannya, tidak memahami maksud dan tingkatannya. 


Akibatnya hanya akan menghancurkan dirinya sendiri dan mengira, bahwa ia termasuk orang-orang yang ahli dalam memberi nasihat. 


Semoga Allah melindungi kita.


@MK_IDRISIYYAH


Baca Juga ⇩

Mafaza TV

Silakan Klik:

۞Gerakan Wakaf al Quran۞

Hanya dengan Rp 100.000 Anda sudah ikut berdakwah


#ulama #gurumursyid

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Mafaza Online: Setiap Ilmu ada Ahlinya . All Rights Reserved