Eep Saefulloh Fatah | Foto: redaksiindonesia.com
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah menyebut Jokowi adalah petugas partai, dan petugas partai harus nurut keputusan partai, faktor inilah yang menurut Eep menjadi pembeda antara Jokowi dan Anies.
Mafaza-Online | Meski Pilpres masih dua tahun lagi, tapi suhu politik sudah mulai memanas. CEO Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah mencoba membandingkan kinerja kepemimpinan antara Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Eep menyampaikan hal itu di sebuah diskusi yang diadakan Inilah.com, Rabu, 5 Oktober 2022 lalu.
Menurutnya, kepemimpinan keduanya berbeda karena Anies sendiri bukanlah seorang petugas Partai.
Kondisi tersebut berbeda dengan Jokowi yang selama ini adalah kader partai politik, yakni PDIP.
Bahkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah menyebut Jokowi adalah petugas partai, dan petugas partai harus nurut keputusan partai.
Faktor inilah yang menurut Eep menjadi pembeda antara Jokowi dan Anies. Hal itu telah terbukti di Jakarta dimana Anies tak didikte oleh partai yang mengusungnya.
“Pak Jokowi itu sudah jadi pekerja partai sejak jadi Wali Kota di Solo, bukan ketika jadi presiden. Dan Anies berhasil tidak jadi pekerja partai selama lima tahun jadi Gubernur. Ini penting menurut saya untuk digaris bawahi supaya diskusi kita seimbang,” kata Eep, dikutip pada Selasa, 11 Oktober 2022
Mas @aniesbaswedan di mata pengamat R. Eep Saefulloh Fatah
Oligarki Selalu Ada
Anies Berhasil tidak menjadi pekerja Partai, selama Memimpin @DKIJakarta dalam 5 Tahun
Dan Anies tidak dikendalikan oleh oligarki tapi mengendalikan oligarki pic.twitter.com/tXxiSH7CM6
Menurut Eep, dalam sebuah negara dengan sistem demokrasi, akan selalu ada praktik Oligarki, tak terkecuali di Indonesia.
Praktik oligarki tersebut akan menjadi masalah apabila negara tersebut tak dipimpin orang yang tegas.
“Sekarang oligarki, tidak ada negara demokrasi di dunia yang tidak punya oligarki. Problemnya adalah kepemimpinan yang berhasil dalam demokrasi adalah yang mengendalikan oligarki, bukan yang dikendalikan oligarki,” kata Eep.
Maka dari itu, Eep berharap sosok yang dapat memimpin Indonesia ke depan adalah sosok yang berani keluar dari kendali oligarki.
“Jadi harapan kita ke depan adalah ada Presiden kita di masa yang akan datang ini yang bukan jadi alatnya oligarki tetapi dia mengendalikan oligarki,” ujar Eep.
Baca juga 👇
REBORN YOUR SOUL Lahirkan Kembali Jiwamu
Silakan klik:
#eepsaefullohfatah #aniesbaswedan
Posting Komentar