Senin, 12 September 2022

Home » » Tahniah Atas Amanah Baru Habib DR. Salim Segaf Al Jufri, MA Sebagai Ketua International Union of Muslim Scholars

Tahniah Atas Amanah Baru Habib DR. Salim Segaf Al Jufri, MA Sebagai Ketua International Union of Muslim Scholars

Tahniah Atas Amanah Baru Habib DR. Salim Segaf Al Jufri, MA Sebagai Ketua International Union of Muslim Scholars
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan serta membimbing beliau dalam kebaikan dan kemuliaan menjalankan amanah ini. Aamiin Ya Rabbal'alamiin


Mafaza-Online | Dewan Pembina Persatuan Ulama Muslim Internasional menunjuk Habib Salim Segaf Al-Jufri untuk menjadi ketuanya. Ini berlaku hingga akhir masa jabatan periode. 


Habib Salim menggantikan mantan ketuanya Syeikh Ahmed Raissouni yang mengundurkan diri baru-baru ini.


Persatuan Ulama Muslim Internasional dalam pernyataannya, Sabtu (10/9) menjelaskan bahwa Al-Jufri dipilih dari antara tiga wakil presiden untuk menyelesaikan sisa periode. 


Dengan catatan akan ada pemilihan ketua baru, wakilnya dan sekretarisnya yang akan dilakukan dalam rapat umum biasa yang diputuskan akan digelar awal tahun depan.


Dr. Habib Salim Segaf Al-Jufri (68 tahun), lahir di Indonesia, bergelar doktor di bidang hukum (syariah) Islam. Beliau pernah menjabat Menteri Sosial di Indonesia. 


Pernah menjadi dosen di sejumlah perguruan tinggi, serta anggota dari sejumlah dewan syariah.


Sekitar dua pekan lalu, Persatuan Ulama Muslim Internasional mengumumkan menerima pengunduran diri ketuanya, Syeikh Ahmed Raissouni. Hal ini menyusul statemennya tentang Sahara Barat dan Mauritania yang memicu kontroversi.


Raissouni mengatakan – dalam sebuah pernyataan – bahwa dia mengundurkan diri sebagai bentuk komitmennya. Sikap, pendirian dan pendapat yang dinilainya tidak bisa diubah. 


“Tidak bisa dikompromi,  sebagai bentuk berpegang teguh terhadap kebebasan berekspresinya tanpa syarat atau tekanan,” urainya.


Raissouni mengatakan, dalam sebuah wawancara dengan web berita Maroko BlancaPress (independen) pada pertengahan Agustus, “Rakyat Maroko siap membela wilayah Tindouf (sebuah kota Aljazair) untuk membebaskan wilayah gurun!” 


Menurutnya, bahkan keberadaan Mauritania di sana adalah kesalahan, apalagi di Sahara barat. 


“Maroko harus kembali seperti sebelum invasi Eropa, tandasnya”.

Pernyataan Raissouni tentang provinsi Sahara Barat tersebut di media Maroko itu memicu reaksi keras di Aljazair. Terutama dari partai Islam dan meminta agar yang bersangkutan mengundurkan diri dari jabatannya di persatuan ulama.


Maroko sendiri berkeras bahwa Sahara barat adalah wilayah mereka. Pihaknya mengusulkan solusi adanya otonomi daerah secara luas. Tentu tetap berada di bawah kedaulatan Maroko. 


Sedangkan Front Polisario (yang didukung Aljazair) meminta agar dilakukan referendum untuk menentukan nasib wilayah itu.


Baca juga 👇

PKS Tolak Kenaikan BBM


Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/mafaza_online  | Facebook : MafazaOnline | Twitter: @mafazanews

Silakan Klik

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda

#PecintaHabibSalim #HabibSalimSegafAlJufri

Share this article :

Posting Komentar