Minggu, 28 Agustus 2022

Home » , » Cegah Uang Lari keluar Afghanistan Taliban Larang Kripto

Cegah Uang Lari keluar Afghanistan Taliban Larang Kripto

Suasana pasar di Afhanistan | Finbold
Larangan ini diterapkan setelah sebagian warga Afghanistan berlomba-lomba beralih ke uang kripto demi melestarikan kekayaan mereka di tengah negara yang semakin terpuruk sejak Taliban berkuasa

Mafaza-Online | Rezim Taliban yang kini menguasai Afghanistan memberlakukan larangan terhadap uang kripto. Pemerintahan Taliban juga telah menangkap beberapa dealer yang menentang perintah menghentikan perdagangan uang digital tersebut.


"Bank sentral memberi kami perintah untuk menghentikan semua penukar uang, individu, dan pebisnis dari memperdagangkan mata uang digital palsu seperti yang biasa disebut sebagai Bitcoin," kata Kepala Investigasi Kriminal Kepolisian HeratAfghanistan, Sayid Shah Saadaat, melalui telepon kepada Bloomberg.


Warga Afghanistan Pakai Kripto untuk Cegah Penyitaan Harta


Larangan ini diterapkan setelah sebagian warga Afghanistan berlomba-lomba beralih ke uang kripto untuk menjaga harta dari penyitaan. Saat ini mereka hidup  di tengah negara yang semakin terpuruk sejak Taliban berkuasa. Mengutip The Straits Times pada Sabtu (27/8), uang kripto sebagai cara untuk memindahkan uang masuk dan keluar negara.


Sebab, sejak Taliban berkuasa lagi pada 2021, mayoritas negara menutup hubungan dengan Afghanistan hingga memblokir negara itu dari sistem perbankan global sebagai sanksi yang ditujukan pada kelompok tersebut.


Saadaat mengatakan sejauh ini pihak berwenang juga telah menangkap 13 orang terkait praktik uang kripto di Afghanistan. Sebagian besar dari mereka dibebaskan dengan jaminan.


Sementara itu, ada lebih dari 20 bisnis terkait uang kripto juga ditutup di Herat, kota terbesar ketiga di Afghanistan dan pusat perdagangan uang digital tersebut.


Empat dari enam broker uang kripto di Afghanistan terdapat di Herat, sekitar 121km dari perbatasan Iran.


Pada Februari lalu, Taliban memang mengatakan akan mempelajari apakah uang kripto dapat diizinkan di bawah praktik keuangan negara Islam tersebut. Itu mereka lakukan di tengah upaya besar-besaran pemerintah mencari semua opsi untuk menghidupkan kembali perekonomian negara yang hancur.


Sebab, sampai saat ini, belum ada satu negara pun yang mengakui Taliban sebagai pemerintahan resmi Afghanistan. Beberapa negara bahkan memutus sementara hubungan diplomatik dengan Afghanistan ketika Taliban kembali berkuasa.


Baca juga 👇

Relasi Turki Israel dan Palestina memasuki Babak Baru


Silakan Klik

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda



#Afghanistan #taliban #kripto


Share this article :

Posting Komentar