Senin, 27 Juni 2022

Home » » TASAWUF Kunci Kebangkitan

TASAWUF Kunci Kebangkitan

اَلتَّصَوُّفُ عِلْمٌ مِنَ الْعُلُوْمِ الْإِسْلَامِيَّةِ وَهُوَ فِيْ حَقِيْقَةِ أَمْرِهِ رُوْحُ الْإِسْلَامِ وَجَوْهَرُهُ.


“Tasawuf adalah satu ilmu dari ilmu-ilmu Islam, ia pada hakikatnya adalah ruh Islam dan berliannya”. (Anashir al Quwwah fil Islam, hlm. 91)


Mafaza-Online | Dalam Hadhir al Alam al Islami Amir Syakib Arsalan menyebutkan,  dari sekian banyak faktor bangkitnya umat akhir zaman adalah: "Kembali pada Tasawuf!" 


Kembali pada Tasawuf, artinya;  Memahami dan mengamalkan Ilmu Tasawuf. 


Senada dengan itu, Syaikh Sayyid Sabiq mengatakan,


اَلتَّصَوُّفُ عِلْمٌ مِنَ الْعُلُوْمِ الْإِسْلَامِيَّةِ وَهُوَ فِيْ حَقِيْقَةِ أَمْرِهِ رُوْحُ الْإِسْلَامِ وَجَوْهَرُهُ.


“Tasawuf adalah satu ilmu dari ilmu-ilmu Islam, ia pada hakikatnya adalah ruh Islam dan berliannya”. (Anashir al Quwwah fil Islam, hlm. 91)


Peran Ulama Sufi


Pada abad ke 7 setelah Rasulullah   wafat, umat Islam berperan dalam panggung dunia. Salah satu faktor, karena hadirnya Ulama Sufi. Sayangnya, era Islam berjaya dengan menguasai wilayah hingga Eropa, wabah penyakit hubbudunya hampir merata menjangkiti hati umat Islam. 


Apa yang diramalkan Rasulullah   benar-benar terjadi. Dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda,


مَا أَخْشَى عَلَيْكُمُ الْفَقْرَ وَلَكِنْ أَخْشَى عَلَيْكُمُ التَّكَاثُرَ

Yang aku khawatirkan pada kalian bukanlah kemiskinan, namun yang kukhawatirkan adalah saling berbangganya kalian (dengan harta) 


(HR. Ahmad 2: 308. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim).


Saat itulah tampil Imam Hasan Al Basri (21 – 110 H), yang dikenal dengan Az Zahid (orang yang zuhud). Beliau berperan mencerdaskan dan membersihkan jiwa umat kala itu. 

Roda Kehidupan


إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ ۚ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ


"Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim," (QS Ali Imran [03] : 140)


Setelah itu, memasuki 7 abad berikutnya hingga abad 21, dunia Islam dikuasai orang-orang Nasrani. Rasulullah   memberi isyarat, sebelum hari kiamat terjadi akan ada tanda-tanda kiamat besar diantaranya umat ini akan tampil kembali ke panggung dunia. Ibarat roda yang berputar.

 

Hakikat dunia adalah pertarungan antara kebenaran dan kebatilan. Ada fase-fase kebenaran atau sebaliknya kemungkaran berkuasa, seperti; Namrudz dan Nabi Ibrahim, Firaun dan Nabi Musa, kaum jahiliyyah dan Nabi Muhammad . Semua dipergilirkan.


Umat ini harus mempersiapkan diri karena roda kehidupan terus berputar. Islam akan segera tampil di atas panggung dunia (ukhrijat linnas). Kuncinya adalah persaudaraan (ukhuwwah). Persaudaraan terbangun dengan hati. Urusan hati adalah urusan Tasawuf, artinya; kembali kepada tasawuf.


Imam An Nawawi ad Dimasyqi Rhm (w. 676 H) mengutip ucapan Imam Thibi, pensyarah Tafsir Al Kasy-syāf,


“Tidak pantas seorang yang alim meskipun dia memiliki ilmu pengetahuan yang mendalam -sehingga ia menjadi salah seorang Ulama besar pada masanya- untuk merasa puas dengan apa yang telah diketahuinya. Yang wajib baginya adalah bergabung dengan para ahli tarekat, agar mereka menunjuki jalan yang lurus.”


Merekalah ahlul qulub yang menunjukkan jalan kepada si Ahli Ilmu itu. Orang yang belajar tasawuf yang digabungkan dengan ilmu fiqih, maka hatinya akan disinari oleh cahaya Allah SWT. Sebagaimana seorang pakar Balaghah dari Aljazair, Imam Abdurrahman Akhdhari (918 – 983 H) dalam kitabnya Jawharul Maknun mengungkapkan,


كَأَشْرَقَتْ بَصَائِرُ الصُّوْفِيّةْ بِنُوْرِ شَمْسِ الْحَضْرَةِ الْقُدْسِيَّةْ.


Seperti "Telah terbit cahaya mata hati Sufi (ahli Tasawuf), dengan (disinari) Cahaya Matahari Hadirat Allah Yang Suci”.

Tazkiyatun Nafs

Ilmu tasawuf disebut juga ilmu pembersihan jiwa (ilmu tazkiyatun nafs). Penyakit batin disebutkan dalam berbagai ayat diantaranya,


قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ


Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui". (QS Al Araf [07]: 33)


Para Ulama tafsir mengungkapkan ada fahsya zahir dan batin. Fahsya yang batin adalah penyakit-penyakit hati, seperti hasad, riya, takabbur, dan lain-lain. 


Imam Al Ghazali Rhm menyebutkan ada 10 penyakit batin. Itulah yang dibenahi pada awal Nabi   berdakwah di Makkah. 


Sebelum ayat fiqih yang diturunkan, lebih dulu turun ayat tentang pembersihan jiwa terhadap penyakit-penyakit batin termasuk syirik. Nabi   tidak hanya menumpas syirik, tapi penyakit umat lainnya. 

Kunci Tasawuf


Penyakit batin dalam ilmu tasawuf disebut hijab atau penghalang menghadap kepada Allah SWT. Hati yang terhijab tidak akan merasakan (dzauq) Kehadiran Allah di setiap kesempatan.


Hati akan merasakan tenang bila sudah merasakan Hadir-Nya Allah. Seperti kondisi batin Nabi   di gua Tsur dalam ancaman musuh yang sudah berada di mulut gua. Ketika itu Nabi   berkata kepada Abu Bakar yang sedang khawatir, "Jangan takut, sesungguhnya Allah bersama kita".


Kunci ilmu tasawuf adalah sebagaimana ungkapan Ulama Sufi, “Kosongkan hatimu dari segala sesuatu selain Allah (farrigh qalbaka min al-aghyar), maka Allah akan memenuhi hatimu dengan marifat dan rahasia-rahasia (yamla'uh bi al-maarif wa al-asrar).

Makna Zuhud 

Tanda orang yang berbahagia adalah qalbu-nya merasa bersama dengan Allah. Hilang rasa takut dan gelisah. Jadi, zuhud tidak identik dengan miskin, tapi kosong hatinya dari dunia dan makhluk.


Ada seorang Mursyid Tarekat Syadziliyah yang mengajarkan tentang zuhud yang sebenarnya. Allah menakdirkannya sebagai mursyid yang kaya raya. Ia selalu mengenakan pakaian yang bagus (keren trendy). Konon beliau punya kuda yang Raja Mesir tidak memilikinya. 


Dalam satu majelis Syekh Abu Hasan asy Syadzili menggunakan selendang paling mahal. Lalu ketika dibuka sesi tanya jawab, ada seorang jamaah yang bertanya, "Wahai guruku, engkau mengajarkan zuhud tapi engkau sendiri menggunakan selendang yang paling mahal," tanyanya. 


"Aku menggunakan selendang ini tapi, selendang ini tidak masuk ke dalam hatiku. Sementara engkau tidak memilikinya, tapi selendang ini masuk ke hatimu," jawab Syekh Abu Hasan asy Syadzili.


Qalbu orang yang zuhud senantiasa hidup, berdzikir di segala aktivitas. Mengingat Allah sambil berdiri, duduk maupun berbaring. 


Ukuran Kebahagiaan


Kebahagiaan bukanlah diukur dari jabatan atau harta yang banyak, tapi berada di dalam qalbu. Ada dalam dirinya sendiri. Jadi kebahagiaan bukan dicari, tapi diciptakan. Hati merasakan Kehadiran Allah Yang Meliputi, Melindungi, Menguasai segalanya. Ketika merasakan Zat Yang Sempurna dan Segala-galanya hilanglah semua ketakutan dan kesedihan urusan dunia. 


Dengan pembersihan jiwa, qalbu akan dijinakkan Allah (fa-allafa bayna qulubikum fa ashbahtum bini’matihi ikhwana). Maka persaudaraan karena Allah hanya diwujudkan tatkala qalbu telah bersih dari segala kotoran. Kalau ingin dipersaudarakan oleh Allah SWT maka qalbu harus bersih.


Penyakit batin seperti ujub (keegoan) merasa dirinya paling shalih, hebat, benar, berilmu, berjasa, tidak akan bisa mendekat kepada Allah SWT. Ujub akan menghancurkan ibadah dan menghancurkan persaudaraan. Hanya dengan hati yang bersih maka akan terjalin persaudaraan dengan baik.


MK_IDRISIYYAH | Kampoeng Futuh, 22 Mei 2022


Lainnya: 

WAWANCARA Mahad Aly Idrisiyyah Lebih Saintifik


Silakan Klik 

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Mafaza Online: TASAWUF Kunci Kebangkitan . All Rights Reserved