Oleh: Moh. Natsir
Mafaza-Online | "Hanya orang yang tidak bersedia mendapat lawan, yang tidak memperoleh kawan sejati. Tidaklah Tuhan memberikan kepada orang yang berjuang itu kawan saja, tanpa lawan. Kalau memang lawan sudah tidak ada, tentu tidak ada lagi perjuangan.
Sukarnya, orang yang sedang memperjuangkan yang haq itu, matanya hanya tertuju pada banyaknya lawan saja. Yang dilihatnya hanyalah dimana-mana orang mengejek dan orang memaki, lalu dia menjadi sesak nafas, putus asa.
Silakan Klik:
Hanya dengan Rp 50.000 Anda sudah ikut berdakwah
M Natsir |
Akan tetapi dia harus melihat juga bahwa Allah SWT mengadakan tiap sesuatu itu dalam pasangan. Ini pun ada pasangannya. Sebagaimana wanita ada pria, ada negatif dan ada positif, ada bathil dan haq, begitu pula ada kawan dan lawan.
Selama kita masih hidup dalam undang-undang duniawi, sunnatullah yang berlaku di dunia ini, kita harus yakin bahwa apabila kita bergerak dalam masyarakat manusia biasa, bukan malaikat, maka ketahuilah bahwa pekerjaan kita itu tidak akan terlepas daripada orang yang setuju dan orang yang tidak setuju...
Tetapi jikalau di suatu saat yang mungkar itu tidak ada lagi yang menentangnya, terus berlangsung begitu saja, oleh karena orang merasa bahwa toh tidak akan bisa melawannya ( apalah kita ini, toh mereka juga akan menang), kalau begitu, jangan menyesali Tuhan nanti, jikalau orang baik-baik pun akan mendapatkan hukuman di dunia ini. Orang baik-baik itu, yang tidak berbuat apa-apa, sebenarnya bukan orang baik..."
Mohammad Natsir, dalam buku "Berbahagialah Perintis", Cet. 1971, hlm. 16 dan 20
Lainnya silakan klik:
JADILAH PENJELAJAH Sejarah adalah Perjalanan
Silakan Klik
Lengkapi Kebutuhan Anda
Posting Komentar