Rabu, 22 Juni 2022

Home » » ABDURRAHMAN AL GHAFIQI TABIIN GUBERNUR ANDALUSIA Komandan yang Muncul dari Pertempuran (1)

ABDURRAHMAN AL GHAFIQI TABIIN GUBERNUR ANDALUSIA Komandan yang Muncul dari Pertempuran (1)

ABDURRAHMAN AL GHAFIQI TABIIN GUBERNUR ANDALUSIA Komandan yang Muncul dari Pertempuran  (1)

Mafaza-Online | Sesudah khalifah Umar bin Abdil Aziz membersihkan tangannya usai menghadiri pemakaman putra pamannya yakni khalifah Sulaiman bin Abdul Malik, beliau mengadakan pergantian para gubernur dan pejabat secara besar-besaran. 


Di antara pejabat baru yang dilantik adalah as-Samah bin Malik al-Khaulani yang bertanggung jawab atas seluruh Andalusia (sekarang Spanyol dan Portugal ed.) dan beberapa kota yang telah ditaklukkannya di Prancis.

Gubernur baru ini segera menempati tempat dinasnya di Spanyol. Kemudian mengamati situasi dan mencari sahabat-sahabat baik yang bisa membantunya. 


Jadi, yang pertama kali beliau tanyakan adalah, “Masih adakah generasi tabi’in senior di sini?” 


Orang-orang menjawab, “Masih, di sini masih ada seorang tabi’in utama bernama Abdurrahman al-Ghafiqi.” 


Lalu mereka memuji ilmu dan keahlian tabi’in tersebut tentang hadis-hadis Nabi , perannya dalam jihad, kerinduannya akan syahadah fi sabillah dan zuhud terhadap kesenangan dunia. 


Beliau juga berguru kepada sahabat utama, Abdullah bin Umar bin Khaththab yang ilmu dan perilakunya sangat mirip dengan ayahnya.


Gubernur as-Samah bin Malik segera mengundang Abdurrahman al-Ghafiqi. 


Kedatangan tokoh tabi’in tersebut disambut dengan penuh hormat. 

Silakan Klik:

۞Gerakan Wakaf al Quran۞

Hanya dengan Rp 50.000 Anda sudah ikut berdakwah


Target berikutnya adalah Toulouse, ibukota Octania. Tanpa membuang-buang waktu, pasukan Islam segera memasang semacam ranjau-ranjau di berbagai tempat, kemudian memulai serangan dengan senjata-senjata yang tidak dikenal di Eropa. Nyaris saja kota ini menyerah, hanya saja terjadilah peristiwa yang tidak terduga sebelumnya. 


Mari kita ikuti bagaimana seorang orientalis Prancis bernama Rhino menggambarkan perang besar tersebut:

Kejayaan di pihak pasukan Islam sudah di ambang pintu. Ketika itu, raja Octania bertolak ke Eropa untuk mencari bala bantuan. Dia menyebar utusan-utusan ke seluruh negeri. 


Dia memprovokasi raja-raja Eropa dengan cara memperingatkan akan bahaya ekspansi Islam yang akan merambat ke wilayah mereka juga. Sehingga kaum wanita dan anak-anak mereka sebagai tawanan. 


Hasilnya, semua negeri yang dikunjungi mengirimkan pasukan khususnya lengkap dengan persenjataan yang menjadi andalan mereka.


Jumlah pasukan begitu besar, gemuruh suara para tentara dan lengkapnya senjata perang belum pernah dilihat dunia sebelum itu. Hingga debu-debu terbang menutupi kota Rhone dari sinar matahari, lantaran banyaknya kaki yang menginjaknya.


Tatkala dua kubu telah berhadap-hadapan, terbayang oleh orang-orang seakan gunung tengah berhadapan dengan gunung. Perang sengit tak terelakkan lagi. as-Samah bin Malik selalu di garis depan. Dia dijuluki Dzaama, bergerak dengan tangkas ke sayap kanan dan sayap kiri tanpa mengenal lelah. Pada saat itulah anak panah meluncur mengenai dirinya. Maka robohlah panglima tertinggi yang perkasa itu dan syahid.


Begitu mengetahui panglimanya gugur, goncanglah pasukan Islam. Jatuhlah mental juang mereka, lalu barisan pun mulai kocar-kacir. Mereka bergerak mundur dan hampir dapat dipastikan bahwa pasukan Eropa berhasil menghancurkan mereka kalau saja pada saat yang kritis itu tidak tampil sosok yan cerdas dan tangguh yang selama ini telah disegani Eropa, yaitu Abdurrahman al-Ghafiqi.


Bagian 2 👇


Silakan Klik 

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda



Share this article :

Posting Komentar