Kamis, 30 Juni 2022

Home » » KISDI dan MER-C Tolak Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia

KISDI dan MER-C Tolak Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia

Konferensi Pers bersama Merc, BSMI, AWG dan KISDI
Membiarkan tim Israel masuk Indonesia akan menyakiti bangsa Palestina dan dunia Islam

Mafaza-Online | Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) menolak kehadiran tim sepakbola Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia pada 2023 mendatang.


Ini adalah konferensi pers bersama, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam(KISDI) Aqsa Working Group(AWG) Bulan Sabit Merah Indonesia(BSMI), , Rabu (29/6/2022).


“Konstitusi kita dengan tegas menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Israel sebagai negara penjajah harus ditolak kehadirannya,” ujar Ketua KISDI HM Mursalin. 


Mursalin menegaskan bahwa bangsa Indonesia sejak awal mendukung Palestina.


"Karena itu, menjadi tugas konstitusional dan moral bangsa Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat dan bangsa Palestina. 


Membiarkan tim Israel masuk Indonesia akan menyakiti bangsa Palestina dan dunia Islam,” jelasnya.


Menurutnya, penolakan terhadap tim Israel pernah dilakukan Indonesia sebelumnya. Indonesia pernah menolak pebulutangkis Israel Misha Zilbermain bermain di Kejuaraan Dunia 2015. 


Indonesia juga pernah menolak melawan Israel terjadi pada cabang sepak bola pada kualifikasi Piala Dunia 1958.


“Karena itu, secara historis ini bukan hal baru jika nanti kita juga menolak tim Israel masuk Indonesia,” tegas Mursalin.


KISDI juga menyayangkan pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang mengatakan Indonesia tidak bisa melarang Israel untuk datang karena semua aturan sudah dibuat FIFA.


“Justru seharusnya sebagai tuan rumah, menteri terkait harus mengedepankan prinsip konstitusi bangsa yang menolak penjajahan,” ujar Mursalin.


Selain itu, KISDI juga meminta pihak imigrasi Indonesia untuk tidak memberikan izin masuknya warga negara Israel ke Indonesia. 


“Selain mereka bangsa penjajah, kehadiran Israel juga harus ditolak karena tidak ada hubungan diplomatik,” tandas Mursalin.


Selain KISDI, hadir pula dalam konferensi pers tersebut Ketua Presidium MER-C Dr Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium AWG (Aqsa Working Group) M. Anshorullah dan Bidang Hukum BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) Bayu Erlangga.


MER-C Indonesia meminta pemerintah harus tegas menolak Tim U-20 Israel. 


Hal ini tidak hanya karena daftar panjang pelanggaran hak asasi manusia dan juga penjajahan yang masih dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina yang bertentangan dengan hukum internasional.


“Ketidaktegasan Pemerintah akan melukai persatuan dan dukungan yang selama ini rakyat Indonesia berikan kepada Palestina,” ujar Ketua Presidium MER-C Dr Sarbini Abdul Murad dalam konferensi pers di Kantor MER-C Jakarta, Rabu (29/6/2022).


Menurutnya, pernyataan Menteri Pemuda dan Olah Raga RI, Zainudin Amali, yang mengatakan bahwa Tim Israel tetap bisa datang bermain di Indonesia dan jangan mengaitkan olah raga dengan politik, ini adalah pernyataan yang ahistoris.


“Sejarah mencatat pembelaan bangsa Indonesia terhadap Palestina sudah sejak awal bangsa ini merdeka. Pada tahun 1957, Tim sepakbola Indonesia pernah menolak untuk bertanding melawan Israel pada Kualifikasi Piala Dunia 1958 karena alasan politis atas instruksi Presiden Soekarno. 


Pada tahun 1962, Presiden Pertama RI ini juga dengan tegas menolak kehadiran kontingen Israel ke Indonesia pada perhelatan Asian Games. 


Sikap politik luar negeri Indonesia juga selalu menunjukkan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina,” ungkap Sarbini.


Ia mengatakan, lolosnya timnas Israel akan menjadi ujian berat bangsa Indonesia untuk membuktikan kekonsistenannya dalam pembelaan terhadap Palestina dan penolakan atas segala bentuk penjajahan seperti yang termaktub dalam UUD 1945.

"Apabila Tim sepak bola Israel hadir di Indonesia, maka ini akan menjadi sebuah bentuk pengakuan secara tidak langsung bagi eksistensi Israel dan bentuk dukungan atas penjajahan yang dilakukan Isarel kepada bangsa Palestina,” ujar Sarbini.


Ia mengingatkan, ketegasan pemerintah dalam hal ini Menpora akan menjadi menjadi catatan sejarah keseriusan pemerintah bersikap terhadap penjajahan Israel atas tanah Palestina.



Silakan Klik 

Mafaza-Store

Lengkapi Kebutuhan Anda



Share this article :

Posting Komentar