Senin, 14 Agustus 2017

Home » » Pelajar Madrasah Ibtidaiyah Lamongan Sabet Juara Harapan Olimpiade Matematika

Pelajar Madrasah Ibtidaiyah Lamongan Sabet Juara Harapan Olimpiade Matematika

Prestasi Rafel membanggakan karena dalam olimpiade matematika tingkat internasional itu yang dilombakan bukan matematika biasa

Rafel Dzinun Muhammad
Mafaza
-Online |
Masih ingat Rafel Dzinun Muhammad, pelajar kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang terpilih bersama 130 pelajar tingkat SD-SMA mengikuti International Mathematics Contest (IMC) di Singapura, 4-7 Agustus.

Pelajar MI Murni Sunan Drajat ini berhasil menyabet merit prize atau juara harapan dalam olimpiade matematika tingkat internasional.

Prestasi Rafel membanggakan karena dalam olimpiade matematika tingkat internasional itu yang dilombakan bukan matematika biasa. Namun, jenis soal yang disebut matematika nalaria realistik (MNR). Ayah Rafel, Fathurahman Sueb mengatakan, Matematika Nalaria Realistik (MNR)) adalah bentuk soal matematika cerita yang membutuhkan nalar untuk menyelesaikan.

"Ada 25 soal yang harus diselesaikan, terdiri atas 20 soal pilihan dan 5 soal isian dan Waktu pengerjaannya selama 90 menit," kata Fathurrahman kepada wartawan di sekolahnya, Senin (14/8/2018).

Rafel sendiri dirinya sangat senang bisa mengikuti kompetisi yang pertama kalinya diikuti. Selain bisa belajar Olimpiade Matematika, ia juga bisa bertemu teman baru dan menjalin persahabatan dari berbagai propinsi dan negara lain.

"Saya bersyukur dan berterima kasih kepada semuanya sehingga saya bisa ikut kompetisi ini," ujarnya.

Sementara Wakil kepala sekolah MI Murni Sunan Drajat, Azmil Futihaturrizqiyyah mengatakan, meski siswanya hanya menyabet merit prize, tapi prestasi yang diraih membanggakan. Pasalnya, kata Azmil, peserta yang ikut kompetisi tersebut mencapai ratusan siswa dari berbagai negara.

Seperti, Singapura, Filipina, China, Malaysia, Vietnam, Iran, Korea Selatan, Hongkong, dan Brunei Darussalam. "Sebelum bertanding ke Singapura, Rafel melalui proses seleksi lebih dulu. Sekitar seribu peserta tingkat SD, SMP dan SMA sederajat ikut tes. Namun hanya 130 orang yang lolos, termasuk Rafel," terang Azmil.

Keberhasilan Rafel, menurut Azmil, membuat motivasi tersendiri bagi sekolah madrasah untuk meraih prestasi. Kalah menang dalam sebuah kompetisi itu, menurut Azmil, adalah biasa.

"Yang penting pantang menyerah dan selalu tetap berusaha dan berdoa, biar Allah yang tentukan hasilnya," tutur Azmil.


DETIK.Com 
Share this article :

Posting Komentar