![]() |
Ustad Ari Purbono |
Ia tetap seperti ini....
Baju biasa, sepatu biasa
Lebih suka naik motor, mobil dinas di tinggal di kantor, hanya di pakai seperlunya
Mainlah kerumahnya...
Ia Memilih tinggal di perumahan padat
Di depan masjid tertua
Jika antum menggunakan mobil, mobil harus antum parkir 500 m dari kediamannya dan menuju kerumahnya dengan berjalan kaki
Rumah yang baru saja ia beli hanya ada di gang kecil yang tidak bisa dilalui mobil
Benar sekali, hampir 15 tahun menjadi dewan, baru tahun-tahun ini ia merasakan punya rumah sendiri. Rumah sederhana itu ia namai rumah adzikro, tempat menghafal quran.
Beliau lebih banyak senyum dari pada marah
Selama interaksi, sangat jarang marah, hingga lupa saya mengingat saat beliau marah. Ia selalu menyapa kadernya dengan senyum.
Namun coba lihatlah saat ia rapat dewan
Ia berubah menjadi garang
Suaranya lantang, kalau bicara anggaran, para PNS itu dibuatnya bengong dan kebingungan memjawab pertanyaannya yang kritis.
Tidak ada yang meragukan kapasitasnya, memahami persoalan sampai dalam.
"Pak Ari itu kayak kamus, buku-buku tebal perda dan anggaran, dia hafal semua" kata seorang OB DPRD yang mengikuti kiprahnya di parlemen. Bertahun tahun
Kisah beliau semoga menjadi hikmah bagi mereka yang masih berorientasi jabatan. Hilang akal karena takut tak di calegkan.
Hilang akal karena takut kehilangan kedudukan
Beliau adalah anggota DPRD Kota Semarang dari FPKS, beliau juga menjabat sebagai Ketua DPD PKS Kota Semarang
Mijen, 15/7/17
Arka Atmaja
Artikel
Sebelumnya:
Silakan klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda
Posting Komentar