Dari pojok ruang temaram ia bercerita
Tentang semua tawa luka asmara dan gulungan ombak rasa
Bersangu nyawa dan amukan badai di kepala
Gempa muntahkan semua yang mencekat kerongkongannya
Udara pekat menghimpit menjadi saksi
Kala berjuang hidup menjadi suar bagai mentari
Meski pendar cahaya samar terengah datang pergi
Layaknya pelita pada malam gulita di pulau yang sepi
Matahari kelak habis terbakar apinya sendiri
Menunggu masa, bila masa itu tiba dan pasti akan tiba
Tarian lengan apinya kan tetap membara hingga ke bumi
Memberi, di ujung sana, petani suka cita memanen padi
Tinta,
Pada sudut kota dan tepi tepi tikar usang
Pada bangku bangku reyot dan selasar gedung pencakar
Lamunan memercikkan trilyunan pertanda berbatas cakrawala
Memohon terangkut dalam larik larik pembakar jiwa
Dian Kusumawaty
#PijarSemesta
Tentang semua tawa luka asmara dan gulungan ombak rasa
Bersangu nyawa dan amukan badai di kepala
Gempa muntahkan semua yang mencekat kerongkongannya
Udara pekat menghimpit menjadi saksi
Kala berjuang hidup menjadi suar bagai mentari
Meski pendar cahaya samar terengah datang pergi
Layaknya pelita pada malam gulita di pulau yang sepi
Matahari kelak habis terbakar apinya sendiri
Menunggu masa, bila masa itu tiba dan pasti akan tiba
Tarian lengan apinya kan tetap membara hingga ke bumi
Memberi, di ujung sana, petani suka cita memanen padi
Tinta,
Pada sudut kota dan tepi tepi tikar usang
Pada bangku bangku reyot dan selasar gedung pencakar
Lamunan memercikkan trilyunan pertanda berbatas cakrawala
Memohon terangkut dalam larik larik pembakar jiwa
Dian Kusumawaty
#PijarSemesta
Silakan klik:
Dapatkan
produk tren terbaru dengan harga dan kualitas terbaik
Posting Komentar