Ini sebagai bentuk penentangan terhadap perayaan Valentine Day yang merupakan budaya asing yang merusak
Wakil Kepala SDIT Mutiara Insani, Eka Retna mengatakan, kampanye Gemar bertujuan untuk memperkenalkan gerakan menutup aurat sebagai bentuk pemuliaan Islam terhadap perempuan. Selain itu sebagai pernyataan sikap sebagai seorang muslimah yang seharusnya mampu menjaga auratnya.
"Ini juga sebagai bentuk ketakwaan terhadap Allah," ujarnya.
Persiapan kegiatan ini diawali sepekan lalu, para pelajar membuat souvenir sendiri berupa bendera kecil dan bros untuk jilbab yang dibuat dari kain perca dan peniti.
Eka menambahkan, kegiatan itu juga untuk menunjukkan, seorang muslimah yang tertutup auratnya tetap mampu berprestasi di sekolah dan berkontribusi terhadap masyarakat dan lingkungan. Serta yang tak kalah penting sebagai bentuk penentangan terhadap perayaan Valentine Day yang merupakan budaya asing yang merusak.
“Sebagai bentuk keprihatinan terhadap segala kegiatan yang tidak sesuai dengan budaya Islam dan adat ketimuran,” tuturnya
Rombongan siswa ini mengawali kampanye GEMAR dengan membaca Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 59 tentang aturan hijab. setelah itu mereka turun ke jalan membentangkan spanduk imbauan menutup aurat.
"Kami juga membagikan aksesoris hijab bagi pengendara yang lewat," katanya.
Salah seorang siswa, Azwa Safitri mengatakan, kegiatan ini merupakan media berdakwah untuk mengajak muslimar agar konsisten menutup auratnya.
"Jangan hanya di sekolah saja pakai jilbab," kata Azwa. (Sindo-Batam)
Silakan klik:
Lengkapi Kebutuhan Anda
Sebelumnya:
Posting Komentar