Senin, 06 Juni 2016

Home » » Di Paris, Indonesia Tegaskan Komitmen Dukung Perdamaian di Palestina

Di Paris, Indonesia Tegaskan Komitmen Dukung Perdamaian di Palestina

Para menlu menggarisbawahi bahwa keadaan status quo saat ini tidak dapat dipertahankan

  
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (24/3/2016) | KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA
Mafaza
-Online |
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung perdamaian antara Palestina dan Israel pada pertemuan tingkat menteri tentang perdamaian Timur Tengah di Paris, Perancis.

Pertemuan tersebut diprakarsai oleh Pemerintah Prancis dan dihadiri 27 menteri luar negeri serta Sekretaris Jenderal PBB dan Sekretaris Jenderal Liga Arab.

"Sebagai negara Islam terbesar di dunia, Indonesia akan terus memberikan dukungan politis serta bantuan kemanusiaan dan pembangunan yang dibutuhkan untuk mendorong tercapainya perdamaian di Palestina," kata Retno, berdasarkan keterangan pers, Senin (6/6/2016).

Kehadiran Indonesia pada pertemuan tingkat menteri tersebut merupakan pengakuan masyarakat internasional atas peran aktif Indonesia dalam mendorong perdamaian baik di tingkat kawasan maupun global.

Para menlu peserta pertemuan tersebut menyampaikan penghargaan kepada Indonesia yang telah menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif pada Maret 2016.

Para menlu menegaskan kembali dukungannya untuk mencari solusi yang adil, abadi dan komprehensif guna menyelesaikan permasalahan Palestina-Israel yang telah berlangsung selama 50 tahun.

Selain itu, para menlu menggarisbawahi bahwa keadaan status quo saat ini tidak dapat dipertahankan.

“Palestina dan Israel harus segera mengambil langkah untuk menghentikan kekerasan”

"Palestina dan Israel harus segera mengambil langkah untuk menghentikan kekerasan, menghentikan pembangunan pemukiman ilegal di tanah Palestina, dan memastikan keamanan guna menciptakan kondisi kondusif untuk perundingan perdamaian," kata Menlu Retno.

Guna mendukung perundingan perdamaian kedua negara, para menlu menyatakan siap untuk memberikan insentif termasuk bantuan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina dan Israel.

"Pergeseran paradigma dibutuhkan untuk menjembatani kebuntuan perundingan Palestina-Israel selama ini," ujar Retno.

Di sela-sela pertemuan tersebut, Menlu Indonesia juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir, Menlu Uni Eropa Frederica Mogherini, Menlu Swedia Margot Wallstrom, Menlu Tiongkok Wang Yi, dan Menlu Kanada Stephane Dion.

Adapun menteri luar negeri yang jadi peserta pertemuan di Paris adalah dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Belanda, Republik Ceko, Indonesia, Inggris, Irlandia, Italia, Jerman, Jepang, Kanada, Luksemburg, Mesir, Maroko, Norwegia, Perancis, Polandia, Rusia, Senegal, Spanyol, Swedia, Swiss, Tiongkok, Turki, Uni Eropa dan Yordania.

Libertina Widyamurti Ambari | ant | KOMPAS.com



Silakan klik:
                                                         Lengkapi Kebutuhan Anda


Share this article :

Posting Komentar