Lidah buaya kini mulai diperhitungkan setelah masyarakat mengetahui ragam manfaatnya
Pelatihan budidaya lidah buaya di Kebun Bibit Hortikultura, Kota Magelang, Senin (21/3/2016) |
Mereka langsung menyetujui anggaran Rp 650 Juta ketika Pemkot Magelang mengajukan anggaran untuk pelaksanaan program tersebut.
Waluyo, Ketua Komisi B DPRD Kota Magelang menuturkan, lidah buaya dahulu dianggap sebagai tanaman yang "biasa" saja. Namun kini mulai diperhitungkan setelah masyarakat mengetahui ragam manfaatnya.
"Setahun lalu diusulkan ke dewan dan kami sambut positif. Ada anggaran sekitar Rp 650 juta untuk membudidayakan lidah budaya. Kami berharap usaha ini benar-benar serius," kata Waluyo, Senin (21/3/2016).
Menurut Waluyo, dibandingkan kampung organik, budidaya lidah buaya lebih efektif. Selain tanamannya dapat berusia hingga 12 tahun, juga memiliki beragam manfaat dan dicari banyak orang.
Dia juga tidak mengkhawatirkan pasaran lidah buaya ke depan karean sudah ada pengusaha di Kulonprogo, DIY, dan Bogor yang siap menampung hasil budi daya lidah buaya Kota Magelang.
Untuk mendukung program ini, pihaknya sudah meminta kepada semua anggota Komisi B untuk ikut mengawal kegiatan ini. Setidaknya melihat hasil kegiatan selama tujuh bulan kedepan.
"Jangan dilepas begitu saja, tapi harus dikawal dan dibimbing"
"Jangan dilepas begitu saja, tapi harus dikawal dan dibimbing. Mudah-mudahan sukses sesuai harapan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (Dispeterikan) Kota Magelang, Sri Retno Murtiningsih memaparkan bahwa sebagai tahap awal, pihaknya mengadakan pelatihan budidaya lidah buaya kepada warga.
Pelatihan yang digelar di Kebun Bibit Hortikultura, Kota Magelang, itu diikuti setidaknya 90 orang yang berasal dari perwakilan tiga kecamatan dan orang yang ingin serius berbudidaya lidah buaya.
"Tahun 2015, kami sudah dilakukan sosialisasi ke masyarakat. Responnya sangat positif dan sekarang mereka diajak untuk mengikuti pelatihan. Materi dari aneka manfaat lidah buaya, cara menanam, prospek usaha, hingga cara memasarkannya," jelas dia.
Sri menyebutkan, peserta pelatihan, tidak hanya mengikuti pelatihan saja, tapi juga akan diajak untuk menengok langsung kesuksesan usaha budi daya lidah buaya di Bogor. Pihaknya juga mendatangkan akademisi dari UGM dan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) untuk melatih peserta.
KOMPAS.com
Terkait:
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (Dispeterikan) Kota Magelang, Sri Retno Murtiningsih memaparkan bahwa sebagai tahap awal, pihaknya mengadakan pelatihan budidaya lidah buaya kepada warga.
Pelatihan yang digelar di Kebun Bibit Hortikultura, Kota Magelang, itu diikuti setidaknya 90 orang yang berasal dari perwakilan tiga kecamatan dan orang yang ingin serius berbudidaya lidah buaya.
"Tahun 2015, kami sudah dilakukan sosialisasi ke masyarakat. Responnya sangat positif dan sekarang mereka diajak untuk mengikuti pelatihan. Materi dari aneka manfaat lidah buaya, cara menanam, prospek usaha, hingga cara memasarkannya," jelas dia.
Sri menyebutkan, peserta pelatihan, tidak hanya mengikuti pelatihan saja, tapi juga akan diajak untuk menengok langsung kesuksesan usaha budi daya lidah buaya di Bogor. Pihaknya juga mendatangkan akademisi dari UGM dan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) untuk melatih peserta.
KOMPAS.com
Terkait:
Silakan klik:
Lengkapi
Kebutuhan Anda
Posting Komentar