Ceramah Syaikh Akbar Fathurahman, memberi
pencerahan kepada hatinya, sehingga jadi lebih paham dengan jalan yang
seharusnya ditempuh
Kalapas Tasikmalaya, Julianto Budhi Prasetyono dengan latar belakang Masjid Al Fattah yang
sedang dalam pembangunan
AL-IDRISIYYAH | SILATURRAHIM - Saling bersalaman
menandai selesainya acara Qini Nasional ke-130 di Pondok Tarekat Al-Idrisiyyah, Pagendingan, Tasikmalaya, Ahad
(27/12/2015), Rasa Haru menyelimuti jamaah Al-Idrisiyyah. Terngiang di telinga
ceramah penutupan Syaikh M Fathurahman, pulang kembali ke daerah masing-masing
untuk berdakwah, memperbaiki kondisi umat Islam. Padahal menengok ke diri
sendiri, masih hina berlumur dosa. Tapi, Sang Guru sudah menitahkan, itu
artinya amanat yang harus ditunaikan. Ajang Qini tak ubahnya seperti batere handphone yang harus di-charge.
Airmata pun tak tertahan, tumpah seiring lagu
perpisahan:
Kami
ucapkan selamat perpisahan kepada santri qini seperjuangan
Selamat
berjalan, selamat beramal ....
Semoga
Allah memberkahi, semoga kita bisa bertemu lagi
Selamat
beribadah dengan hati yang suci untuk bekal akhirat nanti ….
Festival Qini ini juga menyedot lebih dari
tujuh ribu jamaah. Tua muda, rakyat
jelata, selebriti dan juga pejabat ikut memeriahkan
Festival Qini. Diantara tamu yang hadir adalah
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Tasikmalaya, Julianto Budhi
Prasetyono.
Mulanya agak sulit untuk mewawancarai sosok ini, bukan karena
enggan diwawancarai tapi karena kehadirannya yang membaur dengan jamaah lain, bergamis putih, plus peci putih, penampilan
Julianto layaknya santri Al-Idrisiyyah. Beberapa kali Tim
Kominfo Al-Idrisiyyah sempat kehilangan jejaknya. Alhamdulillah, di teras
Masjid Al-Fattah kami berhasil mewawancarainya.
“Saya mengikuti selama tiga hari acara Qini
Nasional 2015, bisa hadir di acara ini adalah suatu karunia dan rahmat dari
Allah SWT,” kata Julianto.
Ceramah Syaikh Akbar Fathurahman, masih kata
Julianto, memberi pencerahan kepada hatinya, sehingga jadi lebih paham dengan
jalan yang harus ditempuh. Harapannya
akan terjadi perbaikan bagi pribadi, keluarga, bangsa dan
umat Islam secara keseluruhan. Julianto
bahagia dan terharu karena menemukan Islam yang kaaffah,
yang total sebenar-benarnya.
“Karunia dan rahmat yang sungguh luarbiasa
dari Allah SWT. Karena saya bisa hadir di acara ini. Bukankah semua orang mencari-cari
Islam yang kaaffah itu seperti apa? Alhamdulillah justru di Tasik ini saya
menemukannya,”
tutur Julianto.
"Alhamdulillah justru di Tasik ini saya menemukannya"
Julianto mengaku kenal Al-Idrisiyyah dari
rutin mengikuti pengajian di kantornya Lembaga Pemasyarakatan Tasikmalaya.
Jamaah pengajian di instansinya itu mengadakan persiapan atau rencana khusus
untuk bisa mengikuti Qini Nasional ini.
Menurutnya, tiga hari mengikuti gemblengan di Pondok Al-Idrisiyyah seperti terlahir
kembali. Julianto berjanji, nilai-nilai kebaikan dalam ceramah Syaikh Akbar,
akan disampaikan kepada keluarganya, kemudian ke lingkungan masyarakat dan lingkungan
kerjanya.
“Selaku pimpinan, saya berkewajiban membawa kebaikan kepada bawahan,” tegasnya
Konkritnya nilai-nilai apa yang akan Anda
terapkan? Menjawab pertanyaan ini, Julianto mengatakan, “Kalau sesuatu dimulai dari
hati alias perbaikan
mental Iman dan Islamnya, Insya Allah semua akan menjadi baik dan tercapai keberkahan
dari Allah SWT.”
Kesan Julianto terhadap
Al-Idrisiyyah secara umum dan Syaikh Akbar khususnya selaku Mursyid, adalah buah dari pencariannya selama ini.
Tentu nilai-nilai
yang dia dapat selama mengikuti taklim dan zikir di Al-Idrisiyyah akan menjadi pedoman dan penguatan bagi jatidirinya.
“Insya Allah Syaikh Akbar Fathurahman akan
selalu diberkati dan dirahmati oleh Allah SWT, selalu dalam keadaan sehat
walafiat,” doanya menutup percakapan.
Aamin ya Rabbal alamin....
Sumber:
Posting Komentar