Mafaza-Online.Com|SILATURRAHIM - “Revitalisasi Peran Muslimah Indonesia Dalam Menghadapi Globalisasi” itulah tema yang diangkat dalam Kongres Muslimah Indonesia yang diselenggarakan di Wisma DPR RI, Cisarua Bogor.
Kongres Muslimah Indonesia yang dilaksanakan di Wisma DPR RI dari tanggal 7 – 9 Maret 2014 itu diselenggarakan oleh BKMT, ICMI, MUI dan BMOIWI dengan dihadiri oleh berbagai Ormas di Indonesia.
Dra. Welya Safitri, M.Si, Ketua Pelaksana Kongres Muslimah Indonesia, dalam laporan pembukaan di Istana Bogor menyampaikan bahwa globalisasi meniscayakan interaksi tanpa batas yang bisa membawa dampak pada tergerusnya nilai dan akhlak bangsa, Sabtu (08/03/3014).
Eny Dwiningsih, M.Si, Koordinator Lajnah Fa’aliyah Muslimah HTI, yang turut hadir dalam pembukaan Kongres di Istana Bogor saat ditemui Islampos berpendapat bahwa salah satu ancaman globalisasi yang terdekat adalah akan dibentuknya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015.
“Karena bila mayarakat ekonomi ASEAN diberlakukan maka akan berdampak pada liberalisasi pergerakan barang, jasa, investasi, dan buruh terampil,” tandas dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Eny juga menerangkan , MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) bila benar-benar terbentuk maka salah satunya akan mendorong terjadinya migrasi tenaga kerja termasuk perempuan yang pada akhirnya bisa berpengaruh pada keutuhan bangunan keluarga, khususnya akan menggerus tugas utama perempuan sebagai ibu dan istri.
“Betapa mengerikan, tergerusnya fungsi keibuan ini bisa memicu terjadinya perceraian dan pengabaian pengurusan anak, sehingga akan berakibat pada penghancuran keluarga,” tegasnya.
Sehingga, Eny beranggapan betapa pentingnya perempuan untuk merevitalisasi perannya dalam mewujudkan negara berdaulat yang mampu menghadapi ancaman globalisasi, yaitu negara dengan ideologi Islam.
Sh l islampos
Silakan di Klik:
Posting Komentar