Kamis, 12 Desember 2013

Home » » Almuzzammil Apresiasi Polsek Pamulang Tangkap 1 Ton Narkoba

Almuzzammil Apresiasi Polsek Pamulang Tangkap 1 Ton Narkoba

Kapolsek Pamulang, Mohammad Natsir dan jajarannya patut menerima promosi jabatan atas prestasinya ini

Mafaza-Online.Com | JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Almuzzammil Yusuf mengapresiasi Polisi Sektor Pamulang, Banten yang telah mendapat tangkapan narkoba jenis ganja seberat 1 Ton atau senilai 2 milyar pada 9 Desember 2013, di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

“Saya dan teman-teman Komisi III DPR RI mengapresiasi kerja keras anggota dan Kapolsek Pamulang, Bapak Mohammad Natsir yang menangkap pengedar narkoba beserta barang buktinya 1 Ton ganja. Ini adalah tangkapan besar. Beliau dan jajarannya patut menerima promosi jabatan atas prestasinya ini dari Kapolri dan menjadi contoh bagi Kapolsek lainnya di Indonesia,” jelas Politisi PKS asal Lampung ini di sela-sela Kunjungan Kerja Komisi III DPR RI ke Pelabuhan Merak.

Menurut Muzzammil, tangkapan besar oleh Polsek Pamulang ini diduga kuat masuk melalui Pelabuhan Bakauheni menuju Merak.

”80% distribusi narkoba menurut Kepala BNPP Banten melalui darat dan laut dilakukan oleh para pemain lama dengan pasar terbesar di Pulau Jawa,” ujarnya

Kunjungan kerja Komisi III DPR ke Pelabuhan Merak ini, terang Muzzammil, sebagai tindaklanjut dari kunjungan kerja sebelumnya ke Pelabuhan Bakauheni pada Reses 1 November 2013 lalu. Kunjungan dimaksud untuk mendukung pemberantasan narkoba melalui teknologi canggih.

“Ini adalah bentuk dukungan Komisi III kepada Kapolri dan BNN untuk segera memperbaiki perlengkapan pendeteksi narkoba, atau seaport interdiction di setiap pelabuhan untuk membantu kerja anggota Polri dan BNN di lapangan,“ terangnya.

“Seaport Interdiction di Merak tidak didukung teknologi sama sekali. BNNP Banten hanya punya alat pelacak telepon atau HP. Alat lain mereka tidak punya. Sementara di Bakauheni ada alat deteksi narkoba tapi sudah lama tidak berfungsi,” ungkapnya.

Muzzammil menjelaskan bahwa peredaran narkoba sudah sangat mengkhawatirkan, tidak bisa hanya menggunakan insting dan naluri saja untuk deteksi narkoba.

“Perlu strategi, keahlian, dan teknologi canggih untuk mendeteksi keberadaan narkoba di tempat-tempat umum seperti di pelabuhan dan bandara,” jelasnya.

Muzzammil yakin jika seaport interdiction bekerja dengan baik maka tangkapan narkoba akan berkali lipat sehingga target ASEAN bebas narkoba 2015 bisa terwujud. Tentu butuh komitmen Presiden SBY dalam memberantas narkoba agar generasi masa depan bangsa Indonesia selamat dari bahaya narkoba.

“Sebelum selesai masa pemerintahan 2014, saya menyarankan agar Presiden SBY memimpin langsung pemberantasan narkoba di Indonesia,” tegasnya.



Silakan di Klik:


Share this article :

Posting Komentar