Aktivis kemanusiaan untuk Suriah, Syaikh Ghayyats Abdul Baqi. |
Menanggapi hal ini, Aktivis kemanusiaan untuk Suriah Syaikh Ghayyats Abdul Baqi kepada wartawan mengatakan bahwa isu senjata kimia ini adalah permainan antara Amerika dan Israel.
“Senjata kimia sebenarnya adalah permainan Amerika-Israel,” ujar Syaikh Ghayyats di Aula AQL, Tebet, Jakarta, pada Rabu 9 Oktober 2013.
Ia juga menegaskan bahwa sebenarnya penggunaan senjata kimia oleh rezim Assad sejak lama digunakan dalam perang melawan rakyat Suriah. Salah seorang petinggi militer Suriah yang kini sembunyi di Yordan, Brigjen Al- Sakat dalam wawancaranya kepada BBC juga mengakui bahwa dirinya pernah diperintah oleh Bashar Assad untuk menggunakan senjata kimia.
Syaikh Ghayyats juga menegaskan, meski penggunaan senjata kimia sudah digunakan sejak awal revolusi. Namun, baru mendapat perhatian saat serangan di kota Ghouta pada Agustus silam.
“Amerika dan Rusia sudah tahu sejak awal jika Suriah memiliki senjata kimia. Tapi, belakangan banyak lokasi senjata kimia sudah dikuasai mujahidin,” ujar aktivis dari Provinsi Lattakia ini.
Atas keberhasilan mujahidin menguasai sebagian wilayah Suriah, Israel menjadi kuatir. Kemudian, Israel menekan AS dan Rusia agar Suriah menyerahkan senjata kimianya. Tujuannya, supaya tidak jatuh ke tangan mujahidin, tegasnya. (kiblat.net)
Silakan di Klik:
✽̶ M-STORE LengkapiKebutuhanAnda ♈̷̴✽̶⌣̊
Posting Komentar