Mereka khawatir senjata-senjata itu bisa jadi digunakan oleh rezim Suriah untuk menyerang Israel dan kepentingan kepentingan Amerika, termasuk rezim-rezim Arab yang menggerakkan dan mendorong pemerintah AS dan barat untuk menghabisi zat kimia tersebut
Oleh : Mustafa Shawaf
Mafaza-Online.Com | KOLOM - Intervensi asing dalam konflik antara kelompok di dalam negeri tidak akan berpihak kepada kepentingan salah satu yang terlibat dalam konflik tersebut. intervensi itu hanya menjadi sarana untuk mewujudkan target-target pihak yang melakukan intervensi. Masalah yang muncul akan semakin kompleks dan rumit. Ujung-ujungnya, negeri tersebut akan jatuh dalam penjajahan asing. Negeri tersebut akan akan mengalami penjajahan asing.
Semua pihak akan merasakan kerugian sebab intervensi tidak akan membela hak kemanusiaan harga kebebasan. Semuanya itu hanya bohong belaka seperti sejarah dan pengalaman yang menajarkan kepada kita.
Saat ini Suriah kemungkinan besar akan menghadapi serangan militer dari Amerika setelah rezim Bassyar Asad menggunakan senjata kimia dalam pembunuhan yang menelan seribu lebih warga Suriah. Seperti diketahui ratusan ribu warga Suriah terbunuh di dalam konflik antara rezim dan kelompok revolusi. Selama itu pula nurani Amerika dan barat tidak pernah terketuk. Seakan akan pembunuhan di sana dianggap hal wajar atau tidak sesuai dengan standar yang ditentukan oleh sarana dan alat yang digunakan untuk membunuh.
Kejahatan adalah tetap kejahatan apapun alat yang digunakan untuk melakukan kejahatan tersebut. Adanya zat kimia yang dimiliki oleh Suriah dan kemungkinan digunakan dalam menyerang sebagai sebuah senjata, maka jika hal itu dianggap melanggar kesepakatan internasional. Jatuhnya ratusan ribu korban warga Suriah selama ini tidak menggerakkan nurani Amerika dan barat. Seharusnya hal itu menjadi bukti ketololan mereka.
Sebenarnya munculnya bahan kimia itu digunakan oleh rezim Bashar Asad, barat merasa terancam. Terutama mengancam kepentingan mereka di Timteng yakni Israel yang didukung oleh Amerika dan barat. Selain itu akan mengancam negara tetangga Suriah yang menjaga kepentingan Amerika di sana. Mereka khawatir senjata-senjata itu bisa jadi digunakan oleh rezim Suriah untuk menyerang Israel dan kepentingan kepentingan Amerika, termasuk rezim-rezim Arab yang menggerakkan dan mendorong pemerintah AS dan barat untuk menghabisi zat kimia tersebut. Meski hal itu harus membutuhkan serangan militer secara luas atau terbatas. Sebab hakikinya target serangan itu menghancurkan seluruh potensi bangsa Suriah.
Ini tidak berarti rezim yang harus dipertahankan. Sebaliknya rezim Asad harus segera diakhiri. Sebab tidak mungkin rakyat Suriah bisa mewujudkan cita-cita dan aspirasi politiknya tanpa hal itu. Namun hal itu tidak boleh dengan intervensi asing. Cukup dengan dukungan seluruh pejuangan kebebasan di dunia buat rakyat Suriah dan revolusi yang mereka lakukan.
Pejuang-pejuang pembebasan di dunia inilah itulah yang seharusnya memimpin tugas mengakhiri rezim Asad. Sebab intervensi asing meskipun pada akhirnya akan menjatuhkan rezim Assad - dan itu kelihatannya tidak akan terjadi seperti ditegaskan oleh Obama serangan logis terhadap sejumlah titik penting untuk melumpuhkan Asad dan mujahidin – namun akan menghabisi potensi dan kekuatan Suriah secara utuh.
Amerika ingin kondisi Suriah saat ini tetap dipertahankan tanpa memenangkan salah satu pihak di sana. Amerika Barat Israel menginginkan Suriah - setelah jatuhnya Basyar Asad – tidak akan pulih dalam waktu puluhan tahun. Hal itu dilakukan agar kepentingan Amerika dan Israel tetap ter jaga.
Penulis yakin bahwa serangan militer itu tidak akan mempengaruhi rezim Asad tapi akan mempengaruhi seluruhnya. Kemungkinan lain koalisi internasional terpecah dan lebih menggunakan alternatif untuk melakukan blokade gan pengeringan sumber-sumber senjata untuk rezim Asad dan kelompok oposisi serta membiarkan kondisi yang saat ini terjadi sehingga Suriah semakin hancur. Wallahul Musta’an (PIP/bsyr)
Silakan di Klik:
✽̶ M-STORE LengkapiKebutuhanAnda ♈̷̴✽̶⌣̊
Oleh : Mustafa Shawaf
Mafaza-Online.Com | KOLOM - Intervensi asing dalam konflik antara kelompok di dalam negeri tidak akan berpihak kepada kepentingan salah satu yang terlibat dalam konflik tersebut. intervensi itu hanya menjadi sarana untuk mewujudkan target-target pihak yang melakukan intervensi. Masalah yang muncul akan semakin kompleks dan rumit. Ujung-ujungnya, negeri tersebut akan jatuh dalam penjajahan asing. Negeri tersebut akan akan mengalami penjajahan asing.
Semua pihak akan merasakan kerugian sebab intervensi tidak akan membela hak kemanusiaan harga kebebasan. Semuanya itu hanya bohong belaka seperti sejarah dan pengalaman yang menajarkan kepada kita.
Saat ini Suriah kemungkinan besar akan menghadapi serangan militer dari Amerika setelah rezim Bassyar Asad menggunakan senjata kimia dalam pembunuhan yang menelan seribu lebih warga Suriah. Seperti diketahui ratusan ribu warga Suriah terbunuh di dalam konflik antara rezim dan kelompok revolusi. Selama itu pula nurani Amerika dan barat tidak pernah terketuk. Seakan akan pembunuhan di sana dianggap hal wajar atau tidak sesuai dengan standar yang ditentukan oleh sarana dan alat yang digunakan untuk membunuh.
Dari sini timbul pertanyaan, apakah membunuh warga atau anak-anak atau siapa pun dengan pisau bukan merupakan kejahatan? Sementara membunuh dengan bahan kimia beracun menjadi sebuah kejahatan yang harus berikan sanksi oleh undang-undang Amerika?
Kejahatan adalah tetap kejahatan apapun alat yang digunakan untuk melakukan kejahatan tersebut. Adanya zat kimia yang dimiliki oleh Suriah dan kemungkinan digunakan dalam menyerang sebagai sebuah senjata, maka jika hal itu dianggap melanggar kesepakatan internasional. Jatuhnya ratusan ribu korban warga Suriah selama ini tidak menggerakkan nurani Amerika dan barat. Seharusnya hal itu menjadi bukti ketololan mereka.
Sebenarnya munculnya bahan kimia itu digunakan oleh rezim Bashar Asad, barat merasa terancam. Terutama mengancam kepentingan mereka di Timteng yakni Israel yang didukung oleh Amerika dan barat. Selain itu akan mengancam negara tetangga Suriah yang menjaga kepentingan Amerika di sana. Mereka khawatir senjata-senjata itu bisa jadi digunakan oleh rezim Suriah untuk menyerang Israel dan kepentingan kepentingan Amerika, termasuk rezim-rezim Arab yang menggerakkan dan mendorong pemerintah AS dan barat untuk menghabisi zat kimia tersebut. Meski hal itu harus membutuhkan serangan militer secara luas atau terbatas. Sebab hakikinya target serangan itu menghancurkan seluruh potensi bangsa Suriah.
Ini tidak berarti rezim yang harus dipertahankan. Sebaliknya rezim Asad harus segera diakhiri. Sebab tidak mungkin rakyat Suriah bisa mewujudkan cita-cita dan aspirasi politiknya tanpa hal itu. Namun hal itu tidak boleh dengan intervensi asing. Cukup dengan dukungan seluruh pejuangan kebebasan di dunia buat rakyat Suriah dan revolusi yang mereka lakukan.
Pejuang-pejuang pembebasan di dunia inilah itulah yang seharusnya memimpin tugas mengakhiri rezim Asad. Sebab intervensi asing meskipun pada akhirnya akan menjatuhkan rezim Assad - dan itu kelihatannya tidak akan terjadi seperti ditegaskan oleh Obama serangan logis terhadap sejumlah titik penting untuk melumpuhkan Asad dan mujahidin – namun akan menghabisi potensi dan kekuatan Suriah secara utuh.
Amerika ingin kondisi Suriah saat ini tetap dipertahankan tanpa memenangkan salah satu pihak di sana. Amerika Barat Israel menginginkan Suriah - setelah jatuhnya Basyar Asad – tidak akan pulih dalam waktu puluhan tahun. Hal itu dilakukan agar kepentingan Amerika dan Israel tetap ter jaga.
Penulis yakin bahwa serangan militer itu tidak akan mempengaruhi rezim Asad tapi akan mempengaruhi seluruhnya. Kemungkinan lain koalisi internasional terpecah dan lebih menggunakan alternatif untuk melakukan blokade gan pengeringan sumber-sumber senjata untuk rezim Asad dan kelompok oposisi serta membiarkan kondisi yang saat ini terjadi sehingga Suriah semakin hancur. Wallahul Musta’an (PIP/bsyr)
Silakan di Klik:
✽̶ M-STORE LengkapiKebutuhanAnda ♈̷̴✽̶⌣̊
Posting Komentar