NGAJI & SHARING | Ky.FARIQ MA
Mafaza-Online | Dalam kitab Lawaqihul Anwar Fi Bayanil Uhud Al Muhammadiyah karya Imam Abdul Wahab Sya'rani bilang :
وسمعت سيدي عليا الخواص رحمه الله يقول: قل أحد الأولياء إلا وهو تحت حكم امرأته تؤذيه بلسانها وبأفعالها، إما أن يكون ذلك لمشاكلها لنفسه، وإما أن يكون ذلك اختبارا منه ليحمل أذاها عن غيره ممن يتزوجها.
"Aku mendengar Sayyidi Ali Al Khowas berkata : mayoritas para wali Allah hidup di bawah kekuasaan istrinya, yang menyusahkan mereka lewat lisan maupun perbuatan istrinya, hal demikian baik karena problem yang ada pada istri itu berkaitan dengan diri para wali tersebut maupun karena memang Allah jadikan itu sebagai ujian untuk walinya agar ia menanggung kesusahan dari istrinya sehingga tidak menimpa yang lain kalau kalau istri itu menikah dengan orang lain"
Nukil dari Gus Muhammad Salim Kholili
Qultu:
1. Pada kitab Lawaqih Anwar Qudsiyyah cetakan Darut Taqwa, yang ditetapkan oleh muhaqqiq berdasarkan manuskrip-manuskrip yang ada adalah lafadh اختيارا sebagai gantinya اختبارا.
Bedanya, ikhtibaran bermakna (ujian dari Allah untuk waliNya). Sedangkan ikhtiyaran bermakna (pilihan sendiri dari wali itu).
2. Pada halaman berikutnya, Imam Asy-Sya'rani juga menjelaskan bahwa Sayyidi Ali Al-Khawwas pernah dimusuhi istrinya selama sebulan penuh karena salah memberi minum ayamnya sang istri.
Imam asy-Sya'rani juga berkata:
مع أنه أخبرني في مرض موتها بأن له سبعا وخمسين سنة من حين دخل بها لم ينم معها ليلة واحدة وهما مصطلحان.
Sayyidi Ali Al-Khawwas saat sang istri sakit menjelang kematiannya bercerita bahwa beliau 57 tahun sejak malam pertama tidak pernah tidur bareng dengan istrinya satu malampun, padahal keduanya sedang dalam keadaan damai.
Yukk, yang mau jadi wali. Jalur takut istri sangat terbuka lebar untuk panjenengan semua.😀😀
Silakan klik:
Posting Komentar