Sabtu, 16 Mei 2020

Home » » Mahad Aly Idrisiyyah Teken Kerjasama dengan UIN Walisongo Semarang

Mahad Aly Idrisiyyah Teken Kerjasama dengan UIN Walisongo Semarang

MoU atau Nota kesepahaman ini mencakup: Peningkatan Mutu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat serta Peningkatan Sumber Daya manusia (SDM) khususnya di bidang Ilmu Tasawuf
   
Mursyid Tarekat Idrisiyyah Syekh Muhammad Fathurahman, M.Ag menandatangani naskah Mou | MafazaOnline

MafazaOnline | Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim Syekh Muhammad Fathurahman, M.Ag menandatangani Memorandum of understanding antara Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang dengan Pondok Pesantren Idrisiyyah, Tasikmalaya.

MoU atau Nota kesepahaman ini mencakup: Peningkatan Mutu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat serta Peningkatan Sumber Daya manusia (SDM) khususnya di bidang Ilmu Tasawuf.

Secara teknis MoU tersebut akan ditindaklanjuti oleh Fakultas Ushuluddin & Humaniora UIN Walisongo Semarang dengan Ma'had Aly Idrisiyyah Tasikmalaya. 
Direktur Pendidikan Tarekat Idrisiyyah, Ustadz Asep Deni, M.Pd  menjelaskan naskah Mou kepada Syekh M Fathurahman, M.Ag sebelum diteken | MafazaOnline

Penandatanganan ini berlangsung di Kantor Sekretariat Tarekat Idrisiyyah dan selain Dosen Mahad Aly,  Pengurus Tarekat Idrisiyyah juga turut menyaksikan penandatanganan MoU ini.    

Karena dalam suasana Pandemi Covid-19 Penandatanganan ini pun dilakukan jarak jauh. "Kami akan mengirimkan naskah ini ke UIN Walisongo dengan Pos," ujar Ustadz Asep Deni, Direktur Pendidikan Tarekat Idrisiyyah.

Alhamdulillah, tarekat Idrisiyyah menjadi laboratorium terbuka bagi kampus-kampus. Dalam kacapandang Syekh Fathurahman, Itu karena Idrisiyyah menghadirkan tasawuf yang hakiki, sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ .

“Jadi yang diajarkan oleh nabi pertamakali bukan tauhid atau fiqih, tapi tasawuf dulu, yakni berkhalwat ke Gua Hira,” ungkap Syekh Fathurahman.

Gua Hira, di tempat inilah Nabi Muhammad ﷺ sering menyendiri (bertahannuts), bermunajat kepada Allah. Beliau memikirkan keadaan penduduk Mekkah yang sudah melupakan ajaran Nabi Ibrahim (‘alaihissalam).  Gua Hira menjadi saksi tanda dimulainya Nubuwwah, kenabian.
   

Silakan Klik:


Bincang-bincang Syekh Muhmmad Fathurahman dengan Dosen Mahad Aly Idrisiyyah dan Pengurus Tarekat Idrisiyyah setelah penandatanganan Mou | MafazaOnline 

Meneladani proses kaderisasi nabi Muhammad Mahasantri Idrisiyyah akan digembleng lahir dan batinnya. Mahasantri belajar dan tinggal bersama Guru Mursyid. Metode inilah yang menjadi magnet sehingga beberapa Kampus menjalin kerjasamanya. 

Apalagi keputusan Mou ini setelah dua orang Professor dari UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. HM Amin Syukur, MA dan Prof. Dr. H Abdullah Hadziq, MA berkunjung ke Idrisiyyah. Mereka tampak puas dengan model pendidikan yang telah berjalan di Idrisiyyah.     

Intinya, masih kata Syekh Fathurahman, Idrisiyyah akan menjadi pelopor tarekat yang dibutuhkan. “Dengan manhaj wasathi-nya, Tarekat Idrisiyyah akan menjadi jawaban atas problematika umat,” pungkas Syekh Fathurahman.

Info terkait:
Fuhum UIN Walisongo Terima Kunjungan Tarekat Idrisiyah

Silakan Klik
Lengkapi Kebutuhan Anda

Share this article :

Posting Komentar